Careig N Runtu |
Anggota Fraksi DPRD Dukung Calon PDIP
PG Minahasa Dipermalukan Lagi
Tondano,KM –
Persoalan demi persoalan terus melilit Partai Golkar (PG) Mi-nahasa jelang Pemilukada Minahasa. Setelah ditinggalkan kader-kader militan seperti Tito Sumampouw, Jems Lewu, Jeffry Mambu, Refli Salangka, Agusti-nus Sinaulan dan Steven Galag, yang semuanya memegang peran vital di PG Minahasa, dan telah menetapkan sikap bergabung dengan kubu HAG-RJM, persoalan baru muncul lagi.
Salah satu anggota Fraksi PG di DPRD Minahasa Herson Walukow, terang-terangan menyatakan tak akan mendukung jagoan PG di Pemilukada Minahasa. Dia lebih memilih pasangan PDIP JWS-Ivansa. Memalukan lagi buat PG, pernyataan itu disampaikan langsung Walukouw di sela-sela acara PDIP yang kala itu dihadiri Ketua Umum PDIP Megawati.
Menanggapi aksi Walukow itu, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II PG Minahasa menyebut akan melakukan pembahasan terkait sikap Herson Walukouw.
Yanny Marentek, wakil Ketua DPD PG Minahasa, kepada sejumlah wartawan, Rabu (3/10) kemarin, menga-takan tindakan Walukouw yang hadir pada kegiatan Partai berlambang kepala banteng tersebut adalah bentuk pelanggaran pada aturan partai. Dia menje-laskan, keinginan untuk hadir dalam kegiatan apapun adalah hak dari semua kader PG.
“Semua kader memiliki hak pribadi untuk hadir dalam kegiatan apapun, termasuk kegiatan dari parpol lain. Namun PG memiliki aturan yang membatasi tindakan masing-masing kader. Kehadiran Walukouw akan kami bahas karena telah melanggar aturan partai partai golkar,” ujar Merentek.
Ditanya apakah akan ada sanksi yang akan diberikan PG kepada Walukouw, Marentek mengatakan pasti akan ada sanksi yang akan diberikan, tetapi menurutnya bentuk sanksi yang akan diberikan tergantung hasil pembahasan.
“Kami akan memproses temuan ini karena Walukouw adalah kader Golkar. Semua kader harus tunduk pada aturan dan ada konsekuensi jika aturan tersebut dilanggar. Bisa saja surat teguran atau sanksi pemecatan,” ujar Marentek sembari menam-bahkan, kondisi yang terjadi pada Walukouw yang juga merupakan Wakil Ketua DPD PG jangan diartikan sebagai bentuk perpecahan pada PG Minahasa, tetapi sikap yang ditunjukkan Walokouw ada-lah sikap pribadi. Menurutnya, secara kelembagaan PG tetap mendukung pasangan Careig N Runtu (CNR) - Denie J Tombeng (DJT).
Sementara itu, Walukouw yang dikonfirmasi mengenai kehadirannya dihajatan PDIP tersebut, mengakui jika kehadirannya dalam kegiatan tersebut murni keputusan pribadi, bukan dalam kaitan sebagai kader PG.
“Saya hadir dalam kegiatan PDIP di Tompaso dan itu adalah sikap pribadi saya. Sebelum melakukan tindakan tersebut saya telah mem-pertimbangkan konsekuensi yang akan didapat dan saya siap untuk menanggung sanksi yang bisa diberikan pada saya,” ujarnya.
Ditanya alasan kenapa dirinya hadir dalam kegiatan tersebut, dirinya mengatakan secara pribadi, dirinya simpati dan mendukung pasangan Jantje W Sajouw - Ivan Sarundajang dalam Pilkada Minahasa tahun ini.(fernando kembuan)
PG Minahasa Dipermalukan Lagi
Tondano,KM –
Persoalan demi persoalan terus melilit Partai Golkar (PG) Mi-nahasa jelang Pemilukada Minahasa. Setelah ditinggalkan kader-kader militan seperti Tito Sumampouw, Jems Lewu, Jeffry Mambu, Refli Salangka, Agusti-nus Sinaulan dan Steven Galag, yang semuanya memegang peran vital di PG Minahasa, dan telah menetapkan sikap bergabung dengan kubu HAG-RJM, persoalan baru muncul lagi.
Salah satu anggota Fraksi PG di DPRD Minahasa Herson Walukow, terang-terangan menyatakan tak akan mendukung jagoan PG di Pemilukada Minahasa. Dia lebih memilih pasangan PDIP JWS-Ivansa. Memalukan lagi buat PG, pernyataan itu disampaikan langsung Walukouw di sela-sela acara PDIP yang kala itu dihadiri Ketua Umum PDIP Megawati.
Menanggapi aksi Walukow itu, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II PG Minahasa menyebut akan melakukan pembahasan terkait sikap Herson Walukouw.
Yanny Marentek, wakil Ketua DPD PG Minahasa, kepada sejumlah wartawan, Rabu (3/10) kemarin, menga-takan tindakan Walukouw yang hadir pada kegiatan Partai berlambang kepala banteng tersebut adalah bentuk pelanggaran pada aturan partai. Dia menje-laskan, keinginan untuk hadir dalam kegiatan apapun adalah hak dari semua kader PG.
“Semua kader memiliki hak pribadi untuk hadir dalam kegiatan apapun, termasuk kegiatan dari parpol lain. Namun PG memiliki aturan yang membatasi tindakan masing-masing kader. Kehadiran Walukouw akan kami bahas karena telah melanggar aturan partai partai golkar,” ujar Merentek.
Ditanya apakah akan ada sanksi yang akan diberikan PG kepada Walukouw, Marentek mengatakan pasti akan ada sanksi yang akan diberikan, tetapi menurutnya bentuk sanksi yang akan diberikan tergantung hasil pembahasan.
“Kami akan memproses temuan ini karena Walukouw adalah kader Golkar. Semua kader harus tunduk pada aturan dan ada konsekuensi jika aturan tersebut dilanggar. Bisa saja surat teguran atau sanksi pemecatan,” ujar Marentek sembari menam-bahkan, kondisi yang terjadi pada Walukouw yang juga merupakan Wakil Ketua DPD PG jangan diartikan sebagai bentuk perpecahan pada PG Minahasa, tetapi sikap yang ditunjukkan Walokouw ada-lah sikap pribadi. Menurutnya, secara kelembagaan PG tetap mendukung pasangan Careig N Runtu (CNR) - Denie J Tombeng (DJT).
Sementara itu, Walukouw yang dikonfirmasi mengenai kehadirannya dihajatan PDIP tersebut, mengakui jika kehadirannya dalam kegiatan tersebut murni keputusan pribadi, bukan dalam kaitan sebagai kader PG.
“Saya hadir dalam kegiatan PDIP di Tompaso dan itu adalah sikap pribadi saya. Sebelum melakukan tindakan tersebut saya telah mem-pertimbangkan konsekuensi yang akan didapat dan saya siap untuk menanggung sanksi yang bisa diberikan pada saya,” ujarnya.
Ditanya alasan kenapa dirinya hadir dalam kegiatan tersebut, dirinya mengatakan secara pribadi, dirinya simpati dan mendukung pasangan Jantje W Sajouw - Ivan Sarundajang dalam Pilkada Minahasa tahun ini.(fernando kembuan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar