no klik kanan

Jumat, 25 Oktober 2013

Hubungan Minahasa-Tomohon Memanas

Terjadi Perebutan, Papan Batas Wilayah Dirusak
JWS Minta Pemkot Tomohon Tahan Diri

Tomohon, KM-
Perebutan batas wilayah antara Kabupaten Minahasa dengan Kota Tomohon sampai saat ini tak berujung. Bahkan, hubungan dua daerah bertetangga itu, akhir-akhir ini terus memanas. Puncaknya, Jumat (25/10). Aksi pengrusakan papan penunjuk batas wilayah Tomohon-Minahasa yang dipasang sejajar dengan Pabu 49 di Kompleks jalan raya Kasuang, Kelurahan Matani, Kecamatan Tomohon Tengah, dirusak oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.
Dari informasi yang berhasil dirangkum Koran Manado menyebutkan, aksi pengrusakan itu diduga dilakukan oknum aparat Kecamatan dari Kabupaten Minahasa. Lurah Matani I, Kota Tomohon, Edwin Kalengkongan, SE mengatakan, Pemkot Tomohon telah memasang papan petunjuk memasuki Kota Tomohon di wilayah perbatasan.
“Tapi anehnya oknum aparat yang diduga Camat datang mencak-mencak dan merobohkan papan petunjuk yang dipasang tepat sejajar dengan pabu 49 sebagai batas wilayah. Usai melakukan pengrusakan oknum camat juga ikut mengerahkan polisi pamong praja sekitar 50 orang mendatangi lokasi perbatasan,"ujar Lurah di lokasi kejadian.
Camat Tomohon Tengah, Ronny Mampouw ketika dimintai tanggapan menyanyangkan kejadian tersebut. Dikatakannya, oknum aparat pemerintah tersebut tidak menghargai keputusan pemerintah soal tapal batas yang sudah tetapkan oleh Depdagri.
“Karena apa yang dikerjakan oleh masyarakat Kelurahan Matani I adalah wilayah hukum Kota Tomohon, jadi tidak ada masalah. Tapi kalau tindakan sudah mengarah pada pengrusakan aset pemerintah ini, akan ditindak lanjuti. Apalagi Camat Tondano Timur datang dengan tidak santun, karena itu hal ini sudah kami sampaikan kepada pimpinan untuk di tindak lanjuti dalam hal tapal batas Kota Tomohon dan Kabupaten Minahasa," ujar Mampouw.
Ditempat berbeda, Bupati Kabupaten Minahasa, Drs JantJe W Sajouw (JWS) menanggapi arif dan bijaksaana atas kejadian itu. Bupati bahkan mengimbau Pemkot Tomohon agar menahan diri untuk tidak melakukan sesuatu, sebelum ada keputusan tentang batas Minahasa dan Tomohon di Kasuang.
“Pemerintah Kota Tomohon jangan cepat melupakan sejarah. Tomohon adalah tanah Minahasa yang dulunya Kabupaten Minahasa. Jauh lebih mahal persahabatan, kebersamaan dan kedamaian dari pada nilai fisik yang ada di perbatasan,”ujar Bupati.
Bupati juga mohon agar kebersamaan antara masyarakat Minahasa dan Tomohon tetap terjaga dan tidak hancur hanya karena adanya kepentingan yang tidak memuliakan Tuhan.
“Sebagai Bupati, saya merindukan terpelihara perdamaian dan keamanan antar masyarakat. Karena itu sekali lagi sebelum ada keputusan pemerintah baik Provinsi maupun pusat, jangan melakukan  apa-apa dulu. Jauh lebih baik kita mencegah dari pada mengobati jika sudah terjadi konflik kekerasan fisik antar masyarakat, ingat persaudaraan sangat mahal harganya,"ujar Bupati.(yongkie sumual/ Fernando kembuan)

OC Kaligis Luncuran Buku A Man With Million Surprise

NAMPAK Ketua Partai Nasdem Sulut Meidy Sumerah bersama
Prof Dr Otto Cornelis Kaligis SH MH saat peluncuran buku A Man With
Million Surprises, di Hotel Sintesa Peninsula, Jumat (25/10). (FOTO: OTNIE/KM)
Manado, KM-
A Man With Million Surprises, itulah judul buku yang diluncurkan Prof Dr Otto Cornelis Kaligis SH MH (OCK) di Hotel Sintesa Peninsula, Jumat (25/10). A Man With Million Surprises atau pria dengan sejuta kejutan dimata Juan Felix Tampubolon SH MH, rekan kerja yang menemukan sisi lain OCK ini kala bekerjasama sebagai pembela mantan Presiden Soeharto.
“Surprise adalah hal yang selalu melekat dengan OCK. Selain itu, Ia menggarisbawahi perkara-perkara yang memiliki andil besar dalam membangun sejarah hukum di Indonesia,” kata Juan Felix, yang juga turut dituangkan kedalam buku A Man With Million Surprise, oleh  Teguh Esha dan Donna Sita Indria.
Dalam peluncuran buku kemarin, OCK selalu berpesan agar kita selalu berbuat baik.
“Berbuat baiklah dan merendah hatilah. Bagi saya di usia yang sudah 72 tahun ini merupakan suatu anugerah yang luar biasa dan kesempatan saya untuk selalu berbuat baik kepada semua orang,” katanya.
Diakuinya, kalau sangat sulit bagi mengiyakan ketika orang merayu saya untuk membuat otobiografi. Pertimbangan utama saya, apakah layak kehidupan pribadi saya yang karut-marut diketahui umun?.
“Mungkin benar di dalam dunia profesi saya yang kontrovesial, semuanya itu saya lakukan atas landasan demi memperjuangkan keadilan,” kata OCK.
Akhirnya kata Kaligis seorang sahabat bernama Teguh Esha berhasil merayu saya untuk menulis buku ini. Saya mengenalnya diwaktu karier saya sebagai pengacara. “Saya membaca buku-bukunya, antaralain Ali Topan Anak jalanan. Di dunia profesi, saya sejiwa dengan Ali Topan, agak berandal tetapi tujuannya positif. Itulah sebabnya di masa orde baru saya membuat resah banyak pihak antara lain polisi, tentara, jaksa, hakim dan birokrat,” ujar OCK.
OC menyebutkan, buku ini lebih meyakinkan saya untuk diterbitkan ketika saya bertemu seorang sahabat bernama Donna Sita Indria, saya bersahabat baik dengan suami Donna. Cara pendekatannya yang prima menyebabkan saya lebih yakin, untuk menerbitkan buku ini dengan segala kelebihan dan kekurangannya.
“Ya, akan lebih bermakna apabila saya mengaku dosa diwaktu saya hidup, dari pada orang menghukum saya sebagai seorang munafik dikala saya sudah tiada,” ungkapnya.
“Buku ini memang saya sajikan secara telanjang, walaupun mungkin masih banyak kekurangannya. Semoga buku ini dapat sampai ditangan pembaca untuk meyampaikan siapa saya,”tambahnya.
Menariknya sejumlah tokoh Sulut yang hadir, seperti mantan Rektor Unsrat Prof Lucky Sondakh, Rektor Unima, Prof Ph EA Tuerah, Prof KWA Masengi, pakar Otak dr Toufik Pasiak, , DR Nico Gara, Dr Noldy Tuerah, Pemerhati Politik dan Pemerintahan DR Ferry Liando, Dekan  Fakultas Hukum DR Merry Kalalo, Ketua Partai Nasdem Sulut Meidy Sumerah dan masih banyak lagi akademisi dan pengamat politik memberikan pujian dan mengagumi buku yang diluncurkan ini. (otnie tamod)

Lumentut: Terima Kasih Sudah Berikan Penguatan

Jenazah Adik Kandung Walikota Dimakamkan

WALIKOTA Manado GS Vicky Lumentut ketika berada di rumah duka Keluarga
Sumarandak Lumentut, Kelurahan Kiniar Tondano, Minahasa, kemarin.(Foto: ist)
Manado, KM -
Walikota Manado GS Vicky Lumentut menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan penguatan serta penghiburan atas meninggalnya adik kandung tercinta Leenda Cabalina Reta Lumentut.
Hal itu dikatakan Walikota usai ibadah penghiburan jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Manado, karyawan-karyawati rumah dinas (rudis) Walikota, dan Komisi Pelayanan Anak Sinode (KPAS), Jumat (25/10) sore.
Menurut Walikota, perhatian yang besar telah ditunjukan berbagai kalangan sejak almarhumah menghembuskan nafas terakhir, Senin (21/10) lalu.
“Meski berat tetapi terasa ringan karena ada penguatan yang diberikan kepada kami keluarga, sejak isteri, mama, adik, kakak kami tercinta meninggal dunia Senin lalu sampai sekarang. Terima kasih atas perhatian yang diberikan kepada keluarga kami,”ujar Walikota.
Sementara itu, Pnt Longkutoy Robot STh dalam khotbahnya yang diambil dari Mazmur 116 mengatakan, kehidupan manusia sangat berharga dimata Tuhan. Sehingga sepeninggal almarhumah, suami, anak dan keluarga yang ditinggalkan dapat memaknai kehidupan ini sebagai anugerah Tuhan.
“Almarhumah telah hadir ditengah-tengah keluarga Sumarandak Lumentut, telah memberikan contoh dan teladan yang baik terutama kepada suami dan anak-anak Marco dan Seydi,”pungkasnya.
Informasi yang diterima Koran Manado menyebutkan, ibadah pemakaman adik kandung Walikota Manado itu, dilaksanakan Sabtu (26/10), pukul 10.00 Wita, di rumah duka Keluarga Sumarandak Lumentut, Kelurahan Kiniar, Tondano, Kabupaten Minahasa.
Jenazah almarhumah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tondano.(jan torindatu)

Siapkan Pekan Raya Manado, Disparbud Gelar FGD

FGD tentang Pekan Raya Manado yang digelar Disparbud Manado,
dibuka Wakil Walikota Harley AB Mangindaan.(Foto: ist)
Manado, KM -
Terobosan demi terobosan dilakukan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Manado. Kali ini, untuk mempersiapkan pelaksanaan Pekan Raya Manado (PRM) 23-31 di kawasan Megamas Desember nanti, Disparbud menggelar Focus Group Discussion (FGD), di ruang Tondano Swisbell Maleosan Hotel, Jumat (25/10).
Diskusi yang melibatkan para pelaku usaha pariwisata bidang restoran, rumah makan, akomodasi (hotel), travel biro, serta organisasi Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), pengelola hiburan umum, pemerhati pariwisata Manado, serta Polisi Pariwisata dari Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Utara (Sulut), dibuka Wakil Walikota Manado Harley AB Mangindaan.
Dalam kesempatan itu, Wawali menantang para pelaku usaha untuk menampilkan jenis kuliner Manado yang tergolong ekstrim namun halal dalam iven Festival Kuliner PRM. Ini dimaksudkan untuk menarik minat wisatawan baik lokal maupun mancanegara yang gemar wisata kuliner ke Kota Manado.
“Kegiatan Festival Kuliner ini semoga dapat menjadi daya tarik bagi para wisatawan ataupun warga kawanua yang akan pulang kampung nantinya. Semoga dapat ditampilkan kuliner-kuliner Manado yang ekstrim, sehingga menjadi magnet baru, yang terpenting adalah masakannya harus halal,”ujar Wawali.
Sementara, Kepala Disparbud Manado Hendrik Warokka SPd DEA, mengatakan pelaksanaan FGD dalam rangka mempersiapkan pelaksanaan Festival Kuliner itu, untuk menegaskan kembali tentang visi Kota Manado dibawah kepemimpinan Walikota GS Vicky Lumentut dan Wakil Walikota Harley AB Mangindaan, yakni Manado Kota Model Ekowisata.
“Diharapkan pelaksanaan Focus Group Disscussion ini, dapat diperoleh outcomes (hasil) dan impacts (dampak) yang sifatnya multiplier effect bagi pembangunan sosial, ekonomi, dan seni budaya, khususnya dalam upaya peningkatan kepariwisataan guna menunjang visi Manado Kota Model Ekowisata, yang pada gilirannya akan bermuara pada semakin meningkatnya image atau citra Manado sebagai kota yang menyenangkan,”pungkas Warokka, didampingi Humas Disparbud N Raymond Frans.(jan torindatu)

BKB Kuntum II Paal Dua Juara BKB Terbaik Manado

WAKIL Ketua TP PKK Manado Ny Seyla Mangindaan Kudati didampingi
Kepala BKBPP Manado Micler CS Lakat menyerahkan piala kepada BKB Kuntum II
Paal Dua, pemenang terbaik lomba BKB se Kota Manado, Jumat kemarin.(Foto: ist)
Manado, KM -
Kelompok masyarakat Bina Keluarga Balita (BKB) Kuntum Dua, Kelurahan Malendeng, Kecamatan Paal Dua, berhasil tampil sebagai pemenang I lomba BKB terbaik se Kota Manado untuk kategori presentasi dan angket, di aula Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP), Jumat (25/10).
Lomba yang berlangsung semarak diikuti 11 BKB yang mewakili 11 kecamatan di Kota Manado, dibuka secara resmi oleh Wakil Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Manado Ny Seyla Mangindaan Kudati, didampingi Kepala BKBPP Manado Micler CS Lakat SH MH.
Sedangkan juara kedua dan ketiga untuk kategori presentasi ditempati BKB Jambore Kelurahan Winangun Satu, Kecamatan Malalayang, dan BKB Garuda Kecamatan Mapanget. Untuk juara dua dan tiga kategori angket yakni BKB Jambore Kelurahan Winangun Satu Kecamatan Malalayang, dan BKB Sejahtera Kecamatan Singkil.
Dalam sambutannya, isteri tercinta Wakil Walikota Manado Harley AB Mangindaan itu, mengatakan BKB merupakan suatu sarana yang terpenting dalam membimbing keluarga, serta mengarahkan keluarga lebih bahagia dan sejahtera.
“Tujuan BKB untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua dan anggota keluarga lainnya, dalam pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang balita dan anak, melalui rangsangan fisik, mental, intelektual, emosional, spiritual, sosial, dan moral,”tukas Ny Seyla.
Dirinya berharap, BKB yang ada di Kota Manado mampu menjuarai lomba serupa ditingkat Propinsi Sulawesi Utara (Sulut) dan nasional.
“Saya dapat informasi untuk lomba BKB ada juga ditingkat nasional bertepatan dengan peringatan Hari Ibu. Olehnya, saya berharap BKB Kota Manado mampu mencapai prestasi dan tampil menjadi yang terbaik ditingkat propinsi dan tingkat nasional,”ujar Ny Seyla, yang didaulat menjadi salah seorang juri dalam lomba yang memakan waktu dua jam lebih itu.(jan torindatu)

RTRW Seimbangkan Manfaat dan Perlindungan Ruang

Manado, KM-
Ketua Pansus RTRW, Tonny Daud Kaunang menyebutkan, Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) merupakan tren baru dunia yang sustainable yaitu konsep pembangunan yang berimbang antara pemanfaatan dan pemeliharaan alam, yang sebelumnya konsep pembangunan bumi adalah groud atau pertumbuhan saja
“RTRW mengatur ruang lindung dan ruang budidaya. Ruang lindung seperti hutan, konservasi, cagar alam, cagar budaya, taman nasional dan lain-lain. Budidaya adalah pemanfaatan ruang,” ujar Kaunang.
Dikatakannya, cikal bakal lahirnya RTRW berawal dari pertemuan pemimpin-pemimpin dunia di Rio de Jeneiro pada 2004. KTT kepala-kepala negara ini mengambil kesimpulan bahwa pertumbuhan tidak terkendali akan merusak bumi karena tidak ada keseimbangan antara pemanfaatan dan pemeliharaan.
“Jika konsep pembangunan sebelumnya mencari keuntungan sebesar-besarnya, maka dengan tren sustainable maka pembangunan dan pemanfaatan bumi harus mendapatkan 3 keuntungan yaitu provit, people dan planet,” jelasnya.
Dibagian lain, penetapan Perda RTRW yang mengatur pemanfaatan dan perlindungan ruang wilayah Sulut selama 20 tahun kedepan, telah dua kali diagendakan dan mengalami penundaan. Pertama pada tanggal 17 Oktober 2013 dan agenda kedua pada 24 Oktober 2013 lalu. Karena terus mengalami penundaan, rapat paripurna untuk penetapan Perda ini direncanakan lagi dilaksanakan, Senin (28/10) depan.(Jeffrie Montolalu)

Inilah 5 Kabupaten Yang Belum Bentuk KPAD

Manado, KM-
Sedikitnya 5 Kabupaten di Sulawesi Utara (Sulut) yakni , Bolmong Timur (Boltim), Bolmong Utara (Bolmut) Bolmong Selatan (Bolsel), Sitaro dan Talaud belum membentuk Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD).
Menurut anggota KPAD Sulut, Drs Jones Oroh, meski surat Wakil Gubernur Sulut, Dr. Djouhari Kansil MPd, selaku Ketua KPAD Sulut, telah dikirim sejak tahun 2012 lalu namun sampai saat ini, kelima Kabupaten itu belum membentuknya.
“Lima daerah di Sulut belum miliki KPAD. Padahal, pembentukan KPAD penting untuk mencegah penyebaran virus HIV/AIDS,” katanya.
Oroh pun menjelaskan, upaya pencegahan penyebaran virus HIV/AIDS harus dilakukan bersama lewat adanya koordinasi. Sebab, penderita HIV/AIDS di Sulut, terus meningkat.
“Padahal di daerah-daerah yang belum memiliki KPAD itu, memiliki penderita juga. Belum juga yang tidak terdeteksi,” tukas Oroh. Dikatahui, total penderita HIV/AIDS di daerah ini terus mengalami peningkatan, tercatat sebanyak 1346 orang sudah terjangkit.(donal taliwongso)

326 Calon Praja IPDN Asal Sulut Akhirnya Gugur

SEBANYAK 401 Calon Praja IPDN asal Sulut, 326 diantaranya gagal
melanjutkan ke tahap berikut untuk masuk dan studi di Kampus milik
Kementerian Dalam Negeri.(foto ist)
Manado, KM-
Sebanyak 326 Calon Praja di Institut Pendidikan Dalam Negeri (IPDN) asal Sulawesi Utara (Sulut) akhirnya gugur pada saat mengikuti sejumlah tes. Calon Praja IPDN Sulut saat ini, tinggal menyisakan 75 peserta yang nantinya juga akan mengikuti tes terakhir di Jatinangor.
“Dari 401 calon praja yang mengikuti tes, sekarang tinggal 75 orang. Dan 75 orang ini, akan mengikuti pantuhir di Jatinangor,”kata Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sulut, Ir. Sandra Moniaga, M.Si.
Disisi lain, mantan Kepala Biro Sumber Daya Alam (SDA) Setdaprov Sulut itu menegaskan, pelaksanaan tes sendiri IPDN Sulut murni.
“Tes juga kan diawasi pihak KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi,red). Jadi kelulusannya tergantung kemampuan masing-masing calon praja,” tegas Moniaga.
Ia menambahkan, pelaksanaan tes di Jatinangor, orang tua masing-masing Capra diberikan kesempatan untuk mengunjungi dan mengawasi tes.
“Yang tak lulus, terpaksa harus pulang,”pungkasnya.(donal taliwongso)

Kumentas: Hasilkan Pemilu yang Berkualitas

Pisah Sambut Komisioner KPU

Tahuna,KM—
Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kepulauan Sangihe Ir W Kumentas mengatakan, komisoner yang baru mempunyai tugas dan tanggung jawab yang besar. Dimana di tuntut untuk mampu menghasilkan Pemilu yang berkualitas, sehingga komisioner KPUD periode 2013-2018, diharapkan dapat menjalakan tugas dan amanah, sesuai dengan amanat Undang-undang.
“Tugas yang diamanatakan undang-undang kiranya dapat di jalankan dengan baik, sehingga tercipta Pemilu yang berkwalitas, terwujud dengan baik. Tentunya ditunjang oleh penyelenggara itu sendiri yang memiliki kwalitas integritas dan dedikasi yang tinggi,” ungkap Kumentas, di sela-sela pisah sambut komisioner KPU Sangihe, yang dilaksanakan di kantor KPU Kabupaten Sangihe, Jumat (25/10).
Sekda juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada para komisioner Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Sangihe periode 2008-2013 atas dedikasi dan pengabdian selama menjalankan tugas di KPUD Sangihe, serta menyampaikan ucapan selamat bertugas kepada komisioner KPUD yang baru.
Dia berharap, ke lima komisioner KPU yang baru, harus menjujung tinggi prinsip kejujuran adil dengan mengedepankan objekfitas dan netralitas. "Sebagai penyelenggara, kwalitas Pemilu itu ada di tangan para komisioner. Untuk itu junjung tinggi prinsip kejujuran dan bersikap objektif, sehingga Pemilu di tahun 2014 mendatang boleh berhasil seperti apa yang kita harapkan bersama,” tandas Kumentas.
Sementara itu Ketua KPUD Sangihe yang baru, Esysee P Sinadia Ama PdTk mengatakan, akan melanjutkan tanggung jawab dan perjalanan KPU Sangihe dari para komisoner KPU yang lalu. Kami bertekad menghasilkan Pemilu yang berkwalitas di Kabupaten Sangihe.
"Tentunya suatu keprcayaan yang tak boleh disia-siakan. Dengan menjadi komisioner KPUD Sangihe berarti harus benar-benar memberikan yang terbaik sesuai dengan kemampuan yang kami miliki, saya dan teman-teman sudah berjanji untuk mengabdi dan menjalankan amanat yang diberikan sesuai dengan UU dan ketentuan yang berlaku," ungkap Sinadia.
Dalam kesempatan itu, Ketua KPU juga secara langsung memperkenalkan empat orang anggota KPUD Sangihe yang baru diantaranya Devisi Humas Mega Karya Sasue, Divisi Sosilisasi Pendidikan Pemilih dan Pengembangan SDM Khairil Anwar, Divisi Umum Rumah Tangga dan Data Informasi Tomi Mamuaiya, Divisi Hukum Pengawasan dan Teknis Penyelanggara, Jeks Seba.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut mantan Ketua KPU Sangihe, Jerusalem Mandalora bserta jajarannya. (fitri lumiu)

DPRD Bolmut Segera Nikmati Kantor Baru

Boroko, KM-
Kantor baru Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bolmong Utara (Bolmut) bakal segera ditempati dalam waktu dekat ini.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua DPRD Bolmut melalui Sekertaris Dewan (Sekwan) Bolmut Irma Ginoga, S.Pd M.Si kepada harian ini mengatakan, kantor baru DPRD Bolmut yang terletak di desa Keakar Kecamatan Kaidipang bakal segera difungsikan hingga akhir bulan depan ( November, red). Pengisian fasilitas kantor sudah dalam proses perampungan, mulai dari meja, kursi, AC, sound system, air dan listrik.
“ Insyah Allah, diakhir pekan bulan november kantor baru DPRD Bolmut akan segera difungsikan sebagaimana mestinya. Persiapan fasilitas sudah dalam perampungan oleh pihak ketiga, terkendala listrik yang belum dipasangkan oleh pihak PLN. Tetapi fasilitas lainnya sudah disiapkan mulai dari meja, kursi, AC, soundsystem, dan air, “ singkat Ginoga.(Susanto mamonto)

Kota Kotamobagu Terus Berbenah

Sambut Verifikasi Faktual Ibukota PBMR

Tatong Bara
Kotamobagu, KM-
Wali Kota Kotamobagu Ir Hj Tatong Bara, menegaskan kesiapan kota yang dipimpinnya saat ini untuk menyambut tahapan verifikasi faktual yang merupakan lanjutan dari verifikasi administrasi untuk perjuangan mewujudkan Provinsi Bolaang Mongondow Raya (PBMR).
“Untuk Kotamobagu sendiri tentunya akan segera berbenah. Terlebih, kita ketahui bersama, berdasarkan kesepakatan lima kepala daerah dan pimpinan DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) se Bolmong Raya, jika untuk ibukota Provinsi adalah Kota Kotamobagu,” ujar Tatong, baru-baru ini.
Tatong menambahkan, dukungan dan doa restu dari berbagai pihak di seluruh Bolmong Raya, sangat dibutuhkan untuk mewujudkan mimpi tersebut.
“Sebab selain Kotamobagu juga ada empat kabupaten lainnya ikut memiliki harapan yang besar untuk pembangunan. Dan kami juga sudah sempat bertemu dan membahas usai paripurna tadi,” jelas Tatong, sembari menambahkan, turut mengikuti jalannya Paripurna kepala daerah se Bolmong Raya, Ketua Panitia Pemekaran PBMR Abdullah Mokoginta, dan sejumlah tokoh masyarakat serta sesepuh.
Diketahui, sempat digelar juga pertemuan antara kepala daerah dan panitia PBMR usai paripurna pengesahan RUU 65 calon DOB.
“Intinya, kami (para kepala daerah) sudah berkomitmen untuk elengkapi adminstrasi dan teknis lainnya yang harus di tindak lanjut,” pungkas Tatong.(okm)

PT JRBM Belum Laporkan Aktifitas Kegiatan

Yudha Rantung
Bolmong, KM-
Meski sudah resmi PT JRBM melakukan aktifitas kegiatan pertambangan Emas di wilayah Kabupaten Bolmong, sejak dijual oleh PT Avoced kepada PT JRBM. Namun, hingga kini perusahaan tersebut belum melaporkan aktifitas mereka ke Pemkab Bolmong.
Kepala  Badan Lingkungan Ir Yudha Rantung, kepada Koran Manado, Jumat (25/10) mengatakan, persoalan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan hidup (Amdal), memang bukan urusan Pemkab Bolmong, sebab, sudah tanggung jawab dari Pemprov Sulut.
”Jika mengenai aktifitas pertambangan harusnya  ada laporkan kepada Pemkab Bolmong, karena pemkab bertanggung jawab mengontrol kegiatan perusahaan,’’kata Yudha.
Yudha menuturkan, selama  ini sejak PT JRBM sahamnya jatuh kepada perusahaan tersebut tidak pernah melakukan laporan kepada Pemkab Bolmong.
”Seharusnya PT JRBM laporkan agar Pemkab langsung turun tinjau kegiatan perusahaan atas dasar laporan mereka tersebut,’’ujar Yudha.
Memang Diakuinya, ijin PTJRBM ini melalui Kementerian Pertambangan dengan nama Kontrak Karya.
”Soal kegiatan harus ada kordinasi dengan pemerintah daerah. Sebab, mulai dari pencemaran lingkungan kami akan tinjau lagi, supaya ada pencemarannya pemkab akan lakukan kordinasi dengan Badan lingkungan Pemrpov,’’imbuh Yudha.(haryono tungkagi)

Pelayanan PT Telkom Kurang Profesional

Molibagu, KM –
Jaringan PT Telkom di Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), sanggat buruk. Banyaknya warga yang menggunakan pelayanan ini terus mengeluhkan. Masyarakat mempertanyakan jaringan PT Telkom Cabang Molibagu. Pasalnya, sudah satu bulan berjalan jaringan Telkom tak bisa dinikmati para pelanggan.
Risnandi Gobel dan sejumlah warga Kecamatan Bolaang Uki mengaku kecewa dengan PT Telkom di Bolsel. Sebab, jaringan telpon sangat buruk.
‘’Harusnya PT Telkom memeriksa jaringan yang ada. Bukan hanya membiarkannya begitu saja. Coba lihat, bukan hanya warga yang merasa rugi. Tetapi, jaringan telpon untuk Kantor pemerintah pun ikut mati dan tak bisa digunakan jaringannya,’’ujar Risnandi
Lanjutnya, PT Telkom harus bijak melihat hal diatas. Bukannya hanya diam saja. Kalau saya lihat, bahwa PT Telkom tak mau berbuat apa-apa dan hanya masa bodoh soal jaringan yang timbul tengelam tersebut," ketusnya. Pihak PT Telkom sampai berita ini dipublish belum berhasil dikonfirmasi.(sudarto manoppo)

Masyarakat Wajib Dukung Pembangunan Tol

PEMBANGUNAN jalan tol Manado-Minut-Bitung diharapkan
berjalan sesuai rencana dan menguntungkan masyarakat.
Minut, KM –
Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara dibawah pimpinan Bupati Drs Sompie SF Singal MBA dan Wakil Bupati Yulisa Baramuli SH sangat mendukung pembangunan Jalan Tol Manado-Minahasa Utara-Bitung.
Dinilai, Tol tersebut akan menambah banyak keuntungan untuk pembangunan daerah serta kesejahteraan masyarakat.
“Pemerintah Minahasa Utara sangat mendukung pembangunan jalan Tol, Manado-Minut-Bitung,” kata Singal.
Singal mengharapkan masyarakat Sulawesi Utara maupun Minahasa Utara perlu mendukung proses pembangunan mulai dari pembebasan lahan dan proses pembangunan jalan itu sendiri.
“Akses jalan akan menambah pertumbuhan perekonomian masyarakat,” tambah Singal. Minahasa Utara kata Singal, berada pada posisi yang strategis, karena jalur Tol terpanjang ada di jalur Minahasa Utara.
“Masyarakatlah yang akan menikmatinya,” tambah Singal.(hendralumanauw)

JS: Tunjangan Perangkat Desa Akan Naik 100 Persen


Pembayaran Dilakukan Tiap Bulan

Ratahan, KM-
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) berjanji akan memperhatikan kesejahtraan perangkat desa. Hal ini pun Kembali ditegaskan Bupati Mitra James Sumendap SH (JS) kepada wartawan belum lama ini.
" Tunjangan perangkat desa untuk tahun depan akan saya naikan," kata JS. Diakuinya mekanisme pembayaran dan akan diperbaiki dan ditata lagi dimana menurutnya dalam pembayaran tunjangan sebelumnya sangat berbelit belit.
" Kalau bisa tahun depan pembayaran Tunjangan perangkat desa, dilakukan setiap bulan dan tidak lagi nanti setelah 3 bulan atau 6 bulan," kata JS.
Namun dalam hal ini, JS berharap, kenaikan tunjangan nanti, harus disertai dengan peningkatan kinerja pelayanan kepaa masyarakat.
Hal tersebut turut dibenarkan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) Desten Katiandago, dimana menurutnya tengah mempersiapkan semua administrasi terkait kenaikan tunjangan tersebut. " Kata sementara siapkan itu, dengan menyesuaikan dengan anggaran yang ada" ujarnya.
Adapun kenaikan yang nantinya diberlakukan bagi perangkat desa antara lain, Kepala Jaga dan Meweteng yang awalnya sebesar Rp. 225 ribu akan dinaikan menjadi Rp.500 ribu.
" Ini berarti kenaikan sebesar 100 persen. Tapi kemungkinan hanya berlaku bagi Kepala jaga dan meweteng. Sementara Hukum Tua menurutnya tidak akan dinaikan dimana mereka (Kumtua,red) akan meneremi seperti yang mereka terima sebelumnya," kata Katiandago.(marvelpandaleke)

Tomohon Terapkan Dua Anak Cukup

Walikota Tomohon disela-sela kegiatan temu kader keluarga KB
Tomohon,KM-
Menindaklanjuti program nasional seperti penerapan progran kependudukan keluarga berencana (KKB), Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kota Tomohon melaksanakan temu kader kelompok bina keluarga balita (BKB) se-kota Tomohon.
Dalam kesempatan temu kader itu, Walikota Tomohon Jimmy F Eman,SE,Ak menjelaskan bahwa Kota Tomohon berdasarkan sensus penduduk tahun 2010 memiliki jumlah penduduk 91. 553 jiwa, selang kurun waktu dua tahun yaitu pada tahun 2012 jumlah penduduk Kota Tomohon mencapai 99.129 jiwa dengan pertambahan 7.576 jiwa, dengan kondisi demikian diperkirakan pada 25 tahun kedepan jumlah penduduk Kota Tomohon akan mencapai 148.373 jiwa.
“Dengan meningkatnya jumlah penduduk Kota Tomohon tersebut maka kita akan diperhadapkan dengan berbagai permasalahan sosial yang sangat kompleks antara lain, lahan pertanian menjadi pemukiman warga, peluang pekerjaan akan semakin sempit, kemiskinan akan semakin meningkat dan akan terkikisnya tatanan kehidupan sosial yang berdampak pada sektor lainnya," jelas Eman.
Lanjut dikatakannya program kependudukan dan keluarga berencana (KKB) adalah salah satu fokus melalui perencanaan keluarga yang baik dan masyarakat akan mendapatkan pendidikan dan informasi tentang pendewasaan usia perkawinan. Pengaturan jumlah dan jarak kehamilan serta memberdayakan keluarga dalam melembagakan dan membudayakan norma keluarga kecil bahagia sejahtera (NKKBS) secara nasional dengan slogan dua anak cukup, laki-laki dan perempuan sama saja.
"Pemerintah Kota Tomohon juga melalui Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan harus melakukan langkah-langkah antisipasi yang kongkrit bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan dan mitra kerja. Terutama para pengambil keputusan untuk mendukung pelaksanaan program kependudukan dan keluarga berencana (KKB), terutama para kader KB yang merupakan ujung tombak program KB dilapangan yang senantiasa memberikan waktu dan tenaga, agar terwujud sinergitas guna mendapat hasil yang optimal, untuk mempercepat pencapaian MDG's 2015. Karena itu kepada pihak-pihak yang peduli pada program kependudukan dan keluarga berencana atas kontribusi saran dan pemikiran kedepan tentang bagaimana memposisikan program kependudukan dan keluarga berencana dalam konteks pembangunan nasional yang berkeadilan dan berkelanjutan terutama para kader kelolompok bina keluarga balita (BKB) yang ada di tingkat kelurahan," urai Walikota. Disisi lain Kepala Badan KB-PP Kota Tomohon Ir Corry Caroles menjelaskan, tujuan dilaksanakan kegiatan ini adalah agar terwujudnya sinergitas guna mendapatkan hasil yang optimal dalam mendukung pelaksanaan program kependudukan dan keluarga berencana (KKB). “Khususnya untuk menjamin kelancaran pelaksanaan program ketahanan keluarga melalui kelompok bina keluarga balita(BKB) sehingga bisa tercapai keluarga yang berkualitas," ungkap Carolles.
Disamping temu kader, Walikota Tomohon ikut menyerahkan bantuan dana operasional kader BKB hilistik(dasar) dan BKB Paripurna, serta hadiah bagi peserta Genre Kota Tomohon, serta mobil pelayanan KB sehingga bisa menjangkau kebutuhan masyarakat dalam perencanaan keluarga yang lebih baik.(yongkie sumual)

Humiang Pimpin Rombongan Diklat PIM III Angkatan III

Observasi Lapangan di Pemkot Mataram

SEKRETARIS Daerah Kota Bitung, Drs Edison Humiang MSi, foto bersama
usai memimpin peserta Diklat PIM III angkatan III Observasi Lapangan di Pemkot Mataram,
Selasa (22/10) lalu. (Foto:Yappi/KM)
Bitung,KM-
Setelah menerima materi tertulis saat pelatihan kepemimpinan, dan dalam rangka menyiapkan sumber daya aparatur yang berkualitas, Peserta Diklat PIM III Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara Angkatan III Tahun 2013 di Kota Bitung, menunjungi Pemerintah Kota Mataram, untuk menimba ilmu dan mempelajari strategi pengelolaan keuangan dan aset daerah.
Dalam melaksanakan Observasi Lapangan (OL) ini, 40 peserta tersebut, dipimpin Sekretaris Daerah Kota Bitung, Drs Edison Humiang MSi. Rombongan diterima Sekretaris Kota Mataram H Lalu Makmur Said.
“Tujuan kami melaskanakan OL ini, untuk mempelajari tentang pengelolaan keuangan dan aset daerah, selama empat hari, mulai tannggal 22 - 25 Oktober 2013 nanti,”ungkap Humiang dalam pengantarnya, kepada Said.
Dalam kesempatan tersebut juga, Said menerima kunjungan peserta, sambil berharap, apa yang di pelajari dari Pemrintah Kota Mataram, akan membawa dampak positif bagi seluruh peserta. Usai menerima rombongan, Humiang menyerahkan relief Tarsius Spektrum, sebagai ikon pariwisata  Kota Bitung (yappiletto)

Tunjangan Sertifikasi Triwulan III Segera Dicairkan


Maramis: 96 Persen Berkas Telah Rampung

Tondano, KM -
Kabar gembira bagi ribuan guru bersertifikat tunjangan profesional di wilayah Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Minahasa. Pasalnya, jika tidak halangan, tunjangan sertifikasi guru triwulan III akan segera cair dalam waktu dekat.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan olahraga (Dikpora) Minahas, Jemmy Maramis, kepada sejumlah wartawan belum lama ini. Menurutnya, untuk perampungan telah mencapai kurang lebih 2.400 berkas, jika dikonversikan menjadi 96 persen dari jumlah total 2.737 berkas guru sertifikasi yang ada.
“Sekarang masih dalam proses perampungan berkas. Semoga saja kalau bukan awal atau pertengahan bulan depan sudah bisa dicairkan,” ungkap Maramis.
Lebih lanjut, Maramis mengatakan, jika proses validasi berkas sudah final pihak Dikpora akan langsung mengusulkan ke Dinas Pengelola Keuangan, Aset, dan Pendapatan (DPKAP) Minahasa.
“Tentunya panitia yang telah dipercayakan terus bekerja cepat dan profesional . Kami upayakan validasi berkas bisa final bulan ini,” tutur Maramis.
Ditambahkannya, salah satu kendala teknis yang menghambat dan memperlambat proses validasi berkas, karena ada guru yang mengajar dengan pola campur. “Para Guru sertifikasi harus fokus mengajar satu sekolah atau setarahnya. Jangan sudah mengajar di SMP, masih ambil jam mengajar di SMA/SMK atau SD. Seharusnya, jika telah mengajar di SMP fokus saja di SMP,” kunci Maramis. (fernandokembuan)

Manoppo: Kepsek Harus Kerja Ekstra

Terkait Banyak Siswa Keluyuran Saat Jam Belajar

Manado,KM—
Kepala Dinas Pendidikan Nasional Kota Manado, Drs Dante Tombeg melalui Kepala Bidang Pendidikan Menengah (Kabid Dikmen), Dra Meiske Manoppo mengatakan, terjaringya sejumlah siswa pada beberapa waktu lalu dalam Inspeksi Mendadak (Sidak) yang dilakukan oleh Dinas Diknas Manado bekerjasama dengan Satpol PP ternyata memberi perhatian khusus kepada para kepala sekolah untuk kerja ekstra mengawasi anak didiknya.
“Kepala sekolah harus lebih ekstra kerja keras. Sebab dengan adanya kejadian ini, akan memberikan dampak buruk terhadap sekolah tersebut, yang dinilai tak mampu membina para siswa, sehingga jam belajar berada di luar sekolah,” tandasnya saat menghadiri di kegiatan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS), Kamis (24/10) lalu.
Manoppo mengakui kalau dalam Sidak lalu lebih banyak didapati adalah siswa laki-laki. Namun juga ada beberapa perempuan yang turut dijaring, sebab kedapatan sedang santai di pantai Boulevard. “Seluruhnya ada 42 orang siswa. Dan yang paling banyak adalah laki-laki. Makanya saat penangkapan tersebut terjadi aksi kejar-kejaran antara petugas Satpol PP dengan para siswa. Namun semuanya bisa teratasi atas kerjasama dengan masyarakat yang memberitahukan tempat persembunyian mereka,” ujanya.
Ini merupakan pembelajaran bagi seluruh sekolah, selanjutnya Manoppo meminta setiap Kepala Sekolah bisa memberikan pemahaman dan pembinaan kepada siswanya. “Kata pak Kadis agar hal ini jangan sampai terjadi lagi, sebab ini merupakan tindakan yang negative, sebagai seorang pelajar yang merupakan contoh baik dalam masyarakat. Untuk Kepsek agar memperketat ruang gerak mereka ketika berada disekolah, sehingga tidak lagi terjadi hal yang serupa,” tandas Manoppo. (otnie tamod)