no klik kanan

Minggu, 28 Oktober 2012

SMA Katolik Aquino Amurang Belajar di Kota Bitung

Tingkatkan Pengetahuan Pengelolaan Kebersihan
KADIS Kebersihan Drs Yossi Kawengian MSi,
menunjukan cara kerja alat pengola sampah.(Foto: Yappi/KM)
Bitung,KM- 
Untuk rangka meningkatkan pengetahuan mata pelajaran Geografi dalam hal pengelolaan lingkungan, 26 perwakilan siswa kelas 11, 12, dan 13, SMA Khatolik Aquino Amurang dan mahasiswa Hugeschool, Ultrect Amsterdam, Joe Whittington, mengunjungi kota Bitung, Kamis (25/10) pekan lalu. Rombongan siswa dan guru dari sekolah berbsasis kompetensi tersebut, di terima langsung Kepala Dinas (kadis) kebersihan, Drs Yossi Kawengian MSi, di BPU kantor Walikota Bitung. Dalam presentasinya, Kawengian mengatakan, pengelolaan kebersihan di kota Bitung, berhubungan erat dengan sampah. “Setiap hari warga kota Bitung, memproduksi 59 kubik sampah, namun penangannya sementara kami terapkan dengan pengadaan alat pengelola sampah karena sebelum di buang ke TPA dilakukan pemilahan terlebih dahulu,”Ujar Kawengian, sambil menambahkan, pemilahan sampah palstik yang bisa di daur ulang, akan menghasilkan uang, karena dinas kebersihan sudah membentuk bank sampah Promirah (program pemilahan dan pengelolaan sampah). “Ini akan mengurangi sampah yang akan dibuang ke TPA, misalnya sampah jenis plastik, Gelas air dan botol air mineral bersih, dihargai Rp.5.000,-/kilo, sedangkan plastik campur Rp 1800/kilonya, selanjutnya kami akan fasilitasi ke pihak ketiga untuk di bayarkan, uangnya masuk di bank promirah sebagai tabungan, uang tersebut kapan saja bisa diambil di Bank Sulut, melalui rekomendasi dari promirah,”Ungkap Kawengian. Sembari menambahkan, bank sampah menerima sampah dari pihak manapun, termasuk sekolah-sekolah. “SMA Khatolik Aquino Amurang, sekolah yang pertama yang belajar kebersihan di Kota Bitung,”Tutup Kawengian.
Selanjutnya, rombongan diajak menuju lokasi pengelolaan kompos dan melihat aktivitas bank sampah promira. Sementara, Koordinator rombongan, Raymon Katuuk, saat diwawancarai para wartawan mengatakan, Kota Bitung dipilih karena memiliki segudang prestasi dalam bidang kebersihan, karena sudah enam kali merebut piala Adipura. “Kami sangat gembira diterima di kota Bitung ini, karena kami mempunyai program pengelolaan lingkungan, pak kadis sudah menjelaskan bagi kami pengelolaan kebersihan dan sampah, ini akan kami terapkan di sekolah kami, ini merupakan program bina lingkungan proyek Geografi, dan kami juga akan laporkan hasil kunjungan kami ini ke Belanda sebagai bukti kerjsama dalam bidang lingkungan,”Ujar Katuuk, yang juga guru mata pelajaran Geografi didampingi Doni Runtuwene.(yappiletto)

Bupati dan Wabup Bantu 10 Hewan Qurban

Minut, KM -
Perayaan Idul Adha 10 Dzulhijjah 1443 Hijriah yang jatuh, Jumat (26/10) lalu, berlangsung hikmah dan penuh dengan kebersamaan khususnya di Kabupaten Minahasa Utara (Minut).
Bupati Minut Drs Sompie Singal MBA dan Wakil Bupati Yulisa Baramuli SH memberikan bantuan 10 ekor sapi, disepuluh kecamatan.
Penyerahan 10 ekor sapi secara simbolis dilakukan di halaman Polres Minut, yang dihadiri para pemuka agama dan muspida. Dikatakan Singal, dengan adanya perayaan
Idul Adha 10 Dzulhijjah 1443 Hijriah yang dilaksanakan umat muslim, akan semakin mempererat hubungan antar umat beragama.
"Dari perayaan ini juga, umat muslim memberi kurban kepada mereka yang membutuhkan, sebagai salah satu wujud rasa kepedulian dan kebersamaan, terutama mereka yang miskin dan terpinggirkan," tutur Singal, saat memberikan bantuan.
Ditempat terpisah, Ketua Fraksi Tumatenden Fransisca M Tuwaidan (FMT) mewakili Dekab Minut, memberikan bantuan sapi yang diberikan Pemkab Minut kepada sejumlah masyarakat Kema di Masjid Nurul Hidayah, yang ditemani Camat Kema Jack Paruntu.
"Idul Adha sangat memiliki makna penting, terutama dalam kehidupan. Dan ini perlu kita renungkan dalam-dalam, karena bukan cuma bermakna bagaimana manusia mendekatkan diri kepada Tuhannya, akan tetapi juga mendekatkan diri kepada sesama," pungkas FMT.(hendrasamuel)

Pertisar Sario Siapkan Petinju Masa Depan Manado


Manado, KM -
Sasana Persatuan tinju Pertisar Sario
Sempat mati suri, Sasana Persatuan Tinju Sario (Pertisar) yang sempat membuahkan petinju Bonix Saweho, Herry Makawimbang, Marcel Lukas, Richard Kundiman, Troy Areros dan Helen Toar, akhirnya bangkit dari tidur panjangnya.
Kini Pertisar dengan pelatih Eddison Areros telah memiliki 40 atlit tinju dari berbagai umur. “Atlit yang kami didik saat ini ada yang berumur 4 tahun yang masuk dalam pembinaan school boys. Ini adalah bibit mudah kita yang nantinya diharapkan bisa membawa harum nama Kota Manado,” terang Areros.
Bukan hanya itu, rupanya untuk ada beberapa atlit tengah dipersiapkan untuk pertandingan tinju yang akan dilangsungkan pada bulan Desember 2012 mendatang.
“Latihan tengah kita lakukan kepada atlit yang dipersiapkan untuk pertandingan Desember nanti,”tambah mantan peraih medali emas di PON Kaltim, Bonix Saweho.
Lebih lanjut di katakana Bonix, ide membangkitkan kembali Pertisar muncul berkat keinginan yang keras dari para mantan petinju yang ada di Sario dan di wilayah Manado lainnya.
Pasalnya, menurut Bonix, sudah sejak lama kehadiran sasana tinju Pertisar memberikan kesempatan kepada remaja muda untuk dilatih dalam bidang olah raga tinju amatir, namun sangatlah disayangkan keberadaan sarana dan prasarana penunjang dalam latihan di sasana sangatlah minim.
“Inilah yang menjadi kendala utama kami selama ini, diharapkan kedepan para pengusaha yang berdomisili di wilayah Sario dapat tergerak untuk mendukung keberlangsungan pembinaan tinju amatir di Sario. Begitu juga pemerintah, terkait bisa memberikan support penuh dalam pengembangan bakat petinju muda Kota Manado,”ujar Bonix.(jan torindatu)

Lumentut akan Bicarakan dengan Menteri ESDM

Atasi Kelangkaan Solar 

GS Vicky Lumentut
Manado, KM
Menyangkut kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar di Kota Manado, akhir-akhir ini, Walikota Manado GS Vicky Lumentut menandaskan dirinya akan menindaklanjuti masalah tersebut dengan menemui Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik, di Jakarta.
Meski demikian, tambah Walikota, sebelum bertemu menteri, Pemerintah Kota (Pemkot) Manado akan melakukan penelusuran penyebab terjadinya kelangkaan. Jika karena pasokan untuk Kota Manado kurang, dirinya akan meminta penambahan kuota. Namun, jika karena masalah penimbunan dan berimplikasi kriminal, tentunya hal itu menjadi tanggung jawab aparat kepolisian untuk mengungkap.
“Saya juga belum tau pasti mengapa terjadi kelangkaan, mungkin karena pasokan dari Pertamina kurang, atau karena adanya penimbunan solar. Jika itu karena kuota kita kurang, saya akan membicarakan hal ini dengan Menteri ESDM agar kuota untuk Manado ditambah,”tandas Lumentut.
Seperti diberitakan, kelangkaan BBM jenis solar mulai melanda Kota Manado belakangan ini. Bahkan, puluhan hingga ratusan kendaraan harus rela antri berjam-jam untuk mendapatkan solar.
Pemkot Manado langsung menurunkan tim investigasi untuk mengecek langsung di lapangan. Disalah satu SPBU dibilangan Paal Dua, tim sempat menyaksikan sebuah mobil truck yang tangki telah dimodifikasi.
Menurut Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Drs Helmy Bachdar, tangki kendaraan itu bisa diisi dengan BBM sebanyak 400 liter.(jan torindatu)