no klik kanan

Rabu, 03 Oktober 2012

Gubernur Belum Sahkan APBD-P Minahasa
Duel SHS Vs SVR Kembali Memanas
Tondano,KM –
Memang “perang dingin” antara Gubernur Sulut, Dr Sinyo Harry Sarundajang (SHS) dengan Bupati Minahasa, Drs Stevanus Vreeke Runtu (SVR) sudah menjadi rahasia umum. Pemilihan Umum Kepala Derah (Pemilukada) Gubernur dan Wakil Gubernur 2010 lalu menjadi awal kedua pemimin beda wilayah ini “bertarung” di dunia politik.
Waktu itu, SVR takluk dengan satu putaran. Skor pun berubah 1-0 untuk kemenangan SHS. Beda Pemilihan Gubernur beda pula Pemilihan Bupati. Pengalaman panjang SVR di dunia politik sekaligus memegang kendali para top birokrat di tanah Toar Lumimuut, menjadi “senjata pamungkas” SVR di Minahasa sekaligus menghantar putra kesayangannya, Careig Naichel Runtu (CNR) menjadi Bupati pada Pemilukada Minahasa Desember mendatang. Selain itu, kemenangan CNR dipastikan menjadi harga diri SVR selaku Ketua DPD Partai Golkar (PG) Sulut. Apalagi “pertarungan” kali ini berada di kandang SVR. Sejarah buruk 2010 lalu, tentu tidak inginkan dialami Bupati dua periode ini.
Sementara, SHS yang sudah membuktikan dua periode sebagai orang nomor satu di Bumi Nyiur Melambai, dipastikan tidak akan tinggal diam. Ketua Umum Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI) ini, akan menjadi mimpi buruk, SVR di Minahasa. Apalagi kekuasaan penuh yang diberikan pemerintah pusat kepada SHS selaku Wakil Pemerintah Pusat di Daerah menjadi “alat” sekaligus “sejata perang” untuk meraih poin 2-0 atas SVR, sekaligus memberikan kemenangan bagi anaknya, Ivan Sarundajang (IvanSa) di Pemilukada Minahasa.
Posisi di lingkungan pemerintahan, SHS terbilang sangat kuat. Sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat di daerah, SHS berhak menegur sekaligus merekomendasi ke Presiden agar memberhentikan kepala-kepala daerah yang “nakal”. Berbagai kebijakan dan intervensi berselimut aturan ke daerah pun bisa dia diambil. Satu diantaranya soal rolling jabatan eselon II di Pemkab dan Pemkot. Dimana Bupati atau Wali Kota harus berkonsultasikan ke Provinsi sebelum melakukan rolling pejabat eselon II. Dan yang paling terbaru adalah soal pengesahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) tahun 2012.  
Pemkab Minahasa yang dipimpin SVR itu, kini mulai panik dengan kondisi keuangan diakhir tahun ini. Berbagai kegiatan dan bantuan yang direncanakan disalurkan jelang Pemilukada, tidak berjalan seperti yang direncanakan.
Belum ditandatangani APBD-P 2012 oleh Gubernur Sarundajang, diduga menjadi penyebap. Sebut saja, dana operasional untuk Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kepala Daerah (Panwaslukada) kini belum disalurkan. Belum lagi pembayaran tunjangan guru sertifikasi, bantuan dana duka, serta beberapa bantuan sosial ke masyarakat, belum bisa direalisasikan oleh Pemkab Minahasa. Akibatnya, “manuver politik” SVR berbalut bantuan ke masyarakat seakan “tertahan” diatas meja SHS.
Akhirnya Pemkab Minahasa pun “berteriak kesakitan” atas apa yang dilakukan oleh sang Doktor Politik itu. Tak tanggung-tanggung permintaan agar Pemprov segera melakukan pengesahan APBD-P disampaikan Pemkab lewat media. Kali ini Asisten Tiga Pemkab Minahasa, Frits Muntu, “dipaksa” bicara. Kepada wartawan, dia mengatakan, beberapa pembiayaan yang menggunakan dana APBD Minahasa memang belum bisa dilakukan, karena masih menunggu disahkan oleh Gubernur Sulut, SH Sarundajang.
“Sesuai aturan Pemkab Minahasa tidak bisa melakukan penggunaan dana untuk beberapa kegiatan karena Pemprov Sulut belum mengesahkan APBD-P Minahasa. Harus menunggu pengesahan sebelum menggunakan dana,” ujarnya.
Bukan hanya Pemkab yang “berteriak” legislator Minahasa juga angkat suara. Anggota DPRD Minahasa, Yanny Marentek mengatakan, jangka waktu pemasukan APBD-P Minahasa ke Pemprov Sulut sudah lebih dari satu bulan. Kata politisi Partai Golkar ini, jangka waktu itu sudah cukup lama. Akibatnya pembiayaan daerah belum bisa dilakukan.
“Kami rasa jangka waktu menunggu pengesahan sudah cukup panjang. Berbagai bentuk pembiayaan yang menggunakan anggaran dalam APBD-P belum bisa digunakan. Kondisi ini cukup mengganggu kegiatan pemerintahan dan pelayanan pada masyarakat Minahasa,” ujar Marentek.
Pihak  Pemprov Sulut saat dikonfirmasi menjelaskan soal APBD-P Minahasa 2012. Sekretaris Provinsi (Sekprov), Ir SR Mokodongan menuturkan, pengesahan APBD-P tahun ini tidak hanya Kabupaten Minahasa yang belum disahkan, tapi ada sekitar 14 Kabupaten Kota yang senasib dengan Minahasa. “Ada 14 Kabupaten Kota yang tinggal ditandatangani oleh Gubernur. Jadi bukan hanya Minahasa. Dan Provinsi tugasnya bukan menahan-nahan pengesahan ABPD-P 2012,” tegasnya.
Dikatakannya, pengesahan APBD-P 2012 itu akan dilakukan sesuai dengan nomor urut yang masuk di Provinsi. Pihaknya juga berupaya minggu dekan semuanya bisa terealisasi.
“Pak Gubernur berupaya minggu ini selesai, paling lambat minggu depan. Tapi ingat, penandatanganan pengesahan ADPB-P 2012 itu sesuai dengan nomor urut, artinya harus antri. Siapa yang lebih dulu, itu yang akan ditandatangai,”jelasnya.
Pengamat Politik Sulut Taufiek Tumbelaka saat diminta tanggapannya menyebut, kalau tak ingin dicurigai ada kepentingan politik, Pemprov harus segera memproses cepat APBD-P Minahasa. 
“Nanti ada prasangka politik kan nanti yang rugi rakyat. Memang kita tau bersama ada putera mahkota pak Gubernur yang akan maju di Minahasa, kalau tak mau ada prasangka buruk harus segera cepat proses, karena  hal itu akan sangat berpengaruh bagi rakyat Minahasa,” paparnya.(onal/fernando)
Dirayakan Secara Sederhana
HUT RJM Digelar di Posko Pemenangan
Tondano, KM
Hari Ulang Tahun (HUT) ke-44, salah satu bakal calon Wakil Bupati Minahasa, Recky Janeman Montong (RJM), Rabu (3/10) kemarin, digelar di Posko Pemenangan HAG-RJM di Kelurahan Kendis Kecamatan Tondano Timur dengan penuh kesederhanaan.
Perayaan yang digelar lewat ibadah syukur yang dipimpin Ketua BPMJ GMIM Tomou Tou Kendis, Pdt Jolly Sondakh tersebut, dihadiri seluruh pelayan khusus GMIM Tumou Tou Kendis, serta turut dihadiri ratusan warga Kendis dan warga sekitar.
Dalam ibadah itu, para Pendeta dan Pelayan Tuhan yang turut hadir ikut mendoakan RJM yang nantinya akan ikut bertarung dalam Pemilukada Minahasa 2012 berpasangan dengan bakal calon Bupati Minahasa Hangky Arther Gerungan (HAG).
Sementara itu, RJM dalam kesaksian yang disampaikan tak lupa mengucapkan syukur akan Kasih Karunia yang diberikan Tuhan pada dirinya dan keluarga.
Tak hanya itu, dalam kesempatan tersebut, RJM tak lupa meninggalkan pesan kepada masyarakat  yang hadir dalam acara tersebut, untuk bisa membantu dirinya bersama HAG dalam pertarungan Pilkada Minahasa mendatang.
“Dalam kesempatan yang indah ini, saya mau katakan bila tujuan saya dan pak Hangky Gerungan untuk maju sebagai kandidat Bupati dan Wakil Bupati Minahasa, bukanlah semata-mata untuk mencari popularitas, melainkan lebih memperluas daerah pelayanan kami dan bukanlah untuk mencari sesuatu tetapi akan memberikan apa yang sebenarnya harus menjadi hak masyarakat Minahasa,” ujar RJM yang didampinggi istri tercinta, Vitha Montong Worek. (tim km)
Careig N Runtu
Anggota Fraksi DPRD Dukung Calon PDIP
PG Minahasa Dipermalukan Lagi
Tondano,KM –
Persoalan demi persoalan terus melilit Partai Golkar (PG) Mi-nahasa jelang Pemilukada Minahasa. Setelah ditinggalkan kader-kader militan seperti Tito Sumampouw, Jems Lewu, Jeffry Mambu, Refli Salangka, Agusti-nus Sinaulan dan Steven Galag, yang semuanya memegang peran vital di PG Minahasa, dan telah menetapkan sikap bergabung dengan kubu HAG-RJM, persoalan baru muncul lagi.
Salah satu anggota Fraksi PG di DPRD Minahasa Herson Walukow, terang-terangan menyatakan tak akan mendukung jagoan PG di Pemilukada Minahasa. Dia lebih memilih pasangan PDIP JWS-Ivansa. Memalukan lagi buat PG, pernyataan itu disampaikan langsung Walukouw di sela-sela acara PDIP yang kala itu dihadiri Ketua Umum PDIP Megawati.
Menanggapi aksi Walukow itu, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II PG  Minahasa menyebut akan melakukan pembahasan terkait sikap Herson Walukouw.
Yanny Marentek, wakil Ketua DPD PG Minahasa, kepada sejumlah wartawan, Rabu (3/10) kemarin, menga-takan tindakan Walukouw yang hadir pada kegiatan Partai berlambang kepala banteng tersebut adalah bentuk pelanggaran pada aturan partai. Dia menje-laskan, keinginan untuk hadir dalam kegiatan apapun adalah hak dari semua kader PG.
“Semua kader memiliki hak pribadi untuk hadir dalam kegiatan apapun, termasuk kegiatan dari parpol lain. Namun PG memiliki aturan yang membatasi tindakan masing-masing kader. Kehadiran Walukouw akan kami bahas karena telah melanggar aturan partai partai golkar,” ujar Merentek.
Ditanya apakah akan ada sanksi yang akan diberikan PG kepada Walukouw, Marentek mengatakan pasti akan ada sanksi yang akan diberikan, tetapi menurutnya bentuk sanksi yang akan diberikan tergantung hasil pembahasan.
“Kami akan memproses temuan ini karena Walukouw adalah kader Golkar. Semua kader harus tunduk pada aturan dan ada konsekuensi jika aturan tersebut dilanggar. Bisa saja surat teguran atau sanksi pemecatan,” ujar Marentek sembari menam-bahkan, kondisi yang terjadi pada Walukouw yang juga merupakan Wakil Ketua DPD PG jangan diartikan sebagai bentuk perpecahan pada PG Minahasa, tetapi sikap yang ditunjukkan Walokouw ada-lah sikap pribadi. Menurutnya, secara kelembagaan PG tetap mendukung pasangan Careig N Runtu (CNR) - Denie J Tombeng (DJT).
Sementara itu, Walukouw yang dikonfirmasi mengenai kehadirannya dihajatan PDIP tersebut, mengakui jika kehadirannya dalam kegiatan tersebut murni keputusan pribadi, bukan dalam kaitan sebagai kader PG.
“Saya hadir dalam kegiatan PDIP di Tompaso dan itu adalah sikap pribadi saya. Sebelum melakukan tindakan tersebut saya telah mem-pertimbangkan konsekuensi yang akan didapat dan saya siap untuk menanggung sanksi yang bisa diberikan pada saya,” ujarnya.
Ditanya alasan kenapa dirinya hadir dalam kegiatan tersebut, dirinya mengatakan secara pribadi, dirinya simpati dan mendukung pasangan Jantje W Sajouw - Ivan Sarundajang dalam Pilkada Minahasa tahun ini.(fernando kembuan)
Dinilai Sukses Wujudkan Percepatan Pembangunan di Papua

Komunitas Papua
Galang Dukungan HAG-RJM

Tomohon, KM –
Dukungan kepada pasangan Hangky Arther Gerungan (HAG) dan Recky J. Montong terus bermunculan dikalangan warga Minahasa. Menariknya, seakan tak mau kalah dengan warga lokal, komunitas maha-siswa Papua di tanah Minahasa yang berjumlah ribuan orang, kini angkat suara dan secara terang-terangan mulai meng-galang dukungan untuk meme-nangkan duet yang dilahirkan gabungan partai ini.
Apinus. P salah satu warga Papua yang sudah memiliki hak pilih di Pemilukada Kabupaten Minahasa, mengungkapkan konsistennya mendukung serta akan memberikan hak suaranya kepada sosok calon Bupati HAG. “Warga Minahasa harus berbangga memiliki tokoh sekelas HAG. Calon Bupati ini telah sukses menghantar percepatan pembangunan di Papua tepatnya di Sorong, karenanya  sangat mungkin jika kelak memimpin Kabupaten Minahasa,  daerah ini  akan lebih maju lagi di banding dengan masa lalu,” ujar Apinus dengan dialeg Papuanya.
Seiring dengan itu, Apinus menyerukan dan mengajak gene-rasi muda Papua di Minahasa untuk dapat berpartisipasi menopang kesuksesan HAG-RJM dalam Pilkada.  ”Kami akan menggalang semua kekuatan apakah mahasiswa Papua atau sejumlah keluarga besar organisasi sejenis yang tersebar di Minahasa untuk mendukung HAG-RJM, karena secara garis emosional warga Papua rata-rata tahu persis sosok HAG. Jadi kami akan terus berkampanye untuk kalangan intelektual muda Papua memenangkan HAG pada Pemilukada Minahasa itu,” pungkasnya.  
Senada dengan itu, para Mahasiswa Papua di Kota Bunga Tomohon berkomitmen untuk menggalang kekuatan di Kabupaten Minahasa atas semua komponen warga Papua apalagi para mahasiswa asal Papua di Minahasa. “Jadi walau kami berdomisili di Tomohon tapi kekompakan kami dengan teman-teman mahasiswa di Tondano akan berkomitmen mendukung dan memberikan hak terhadap HAG,” ujar Sandra Habage.(yongkie sumual)
Berty Kapojos
Persoalan Malah Dilempar ke PDI-P
Kasus Bangka, Ketua DPRD Minut Diam
Minut, KM
Meski polemik makin tajam dan meresahkan, adanya gerakan peno-lakan pertambangan biji besi oleh PT Migro Metal Perdana (MMP) di Pulau Bangka tak membuat DPRD Minut bergeming untuk menyikapinya. Seperti halnya Ketua DPRD Minut Berty Kapojos yang terkesan enggan mendalami kasus ini.
Pernyataan politisi PDI-Perjuangan ini seperti diam mefungsikan peran dewan yang adalah memperjuangkan aspirasi rakyat. “Kami (DPRD,red) belum dapat mengambil tindakan lanjutan karena tak pernah dilibatkan dalam masalah ini,” akunya.
Ditanya adanya demo di kantor DPRD Minut pada Selasa (02/10) lalu, yang dapat dijadikan dasar bagi dewan untuk menindaklanjutinya, karena merupakan aspirasi rakyat, justru Kapojos memberikan tanggapan berlawanan. “Tapi ada juga kan masyarakat yang mendukung?” jawabnya dengan nada bertanya.
Lebih jauh, Kapojos mengaku soal masalah ini sudah diserahkan ke partainya. “Masalah ini sudah diserahkan ke DPD PDI-Perjuangan Sulut, khususnya yang membidani pertambangan. Sikap kami tergantung dari partai yang menentukan,” terang Kapojos, yang membantah keras kabar adanya pembiayaan dari pihak PT MMP terhadap salah satu perjalanan dinas DPRD Minut. “Itu tidak benar, karena kalau urusan kedinasan kami punya SPPD resmi,” tepisnya.
Praktis berbicara soal pertambangan di Pulau Bangka, seperti menjadi hal yang tabu bagi para personil dewan. Pada umumnya banyak yang no comment atau hanya berbicara sebatas off the record saja. Namun khusus Herman Papia dan Sarhan Antili secara pribadi menolak adanya pertambangan di Pulau Bangka. “Karena kami partai hijau, tentunya tolak!,” tegas Sarhan Antili Selasa (2/10) lalu. (hendrasamuel)
Perkebunan Kelapa Sawit Sangkub Ditolak
Boroko, KM -
Rencana PT Anugerah Bolmut Perkasa (ABP) yang bergerak di bidang penanaman kelapa sawit membuka lahan perkebunan kelapa sawit di wilayah Sangkub Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), mendapat penolakan warga.
Penolakan masyarakat tersebut berdasarkan per-timbangan ekologi. Meski dihitung berdasarkan pertim-bangan ekonomi dan mampu menyerap tenaga kerja dari desa sekitar, dampak ekologi dari perkebunan kelapa sawit tetap menelan biaya yang besar.
“Keuntungan secara ekonomi yang diberikan oleh perusahaan kepada masya-rakat di desa kami, tetap tidak mampu mengganti biaya bencana yang akan ditimbulkan nanti,” kata Patris Babay, pemerhati lingkungan sekaligus tokoh pemuda Bolmut.
Patris menjelaskan, posisi lahan kelapa sawit itu berdekatan dengan lokasi perkebunan warga apalagi di Kecamatan Sangkub meru-pakan kawasan pertanian yang ditetapkan dalam Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Bolmut.
Tentunya, jika dibiarkan dapat memicu konflik agraria antara pihak perusahaan dengan masyarakat setempat.
“Pemerintah harus belajar dengan kasus Mesuji yang menyebabkan masyarakat petani dengan pengusaha perkebunan terjadi. Karena itu, dengan tegas kami menolak rencana perkebunan kelapa sawit oleh perusahaan swasta itu,” jelas Patris.
Semetara upaya konfirmasi kepada pihak perusahaan PT ABP, belum mendapat respon.(Santo)
Raskin Bongkudai Barat Diduga Menyimpang 
Tutuyan, KM -
Penyaluran beras keluarga miskin (Raskin) di Desa Bongkudai Utara Kecamatan Modayag, akhir-akhir ini menuai sorotan masyarakat. Sejumlah warga menilai proses penyaluran Raskin dilakukan Sangadi Feine Kawengian tidak tepat sasaran.
Hal tersebut membuat warga kecewa dan mengakibatkan stabilitas keamanan di desa tersebut terganggu. Buntut dari kekesalan, wargapun membe-ranikan diri mengadu ke pihak berwajib Polsek Modayag.
Soal ini Kapolsek Modayag Iptu Romel Pontoh SIP ketika dikonfirmasi, Rabu (03/10) kemarin membenarkan laporan tersebut. Keterangan Pontoh, penyaluran Raskin yang tidak benar membuat masyarakat kecewa. Mereka kesal dengan oknum Sangadi, karena banyak warga tergolong miskin tidak mendapat pembagian Raskin.
Dilain pihak, warga menduga telah terjadi penyelewengan. Hal demikian menjadi pemicu konflik ditengah masyarakat, sampai-sampai warga yang diancam terpaksa memberikan laporan ke polisi.
“Benar sudah ada laporan pengancaman dari warga. Karena masalah Raskin diduga penyaluranya tidak tepat sasaran. Saat ini sedang kami lidik,” jelas Pontoh.
Tegasnya, jika dalam penyeli-dikan ada indikasi penyimpangan Raskin, maka pihaknya akan melanjutkan ke proses hukum. “Tentu pihak-pihak yang terkait, mulai dari Sangadi dan perangkat atau pengelolah raskin akan dimintai keterangan,” pungkas Kapolsek.(Ismail Mokodompit)
Potensi Perikanan Jadi Primadona
Lomban Terima Kunjungan Walikota Angels City
Bitung,KM-
Ketertarikan pada potensi perikanan serta kemajuannya, Walikota Angeles city Philipina, Brigido Simon Jr, yang juga sebagai pengusaha dinegaranya, melakukan kunjungan ke kota Cakalang, Selasa (2/10) lalu.
“Kota Bitung sangat luar biasa, memiliki pelabuhan alam yang sangat representatif sehinga menunjang pengembangan industri baik perikanan maupun industri lainnya sebab sarana transportasi memiliki pengaruh besar untuk berinvestasi, belum lagi ditunjang dengan posisi kota Bitung yang berada di bibir pacifik yang dekat dengan negaranya,”ujar Simon.
Disinggung mengenai potensi pariwisata dikota Bitung, Simon mengakui, jika dirinya sangat kagum dengan lokasi wisata pulau Lembeh serta satwa langka Tarsius Spectrum. “mempesona dan lengkap, sebab memiliki pemandangan viewing selat lembeh, hewan yang hidup di cagar alam sangat unik,”Ujarnya.
Kesempatan tersebut juga, Lomban menjelaskan kondisi wilayah kota Bitung dan memperkenalkan berbagai potensi yang ada, disela - sela menerima kunjungan Lomban memberikan apresiasi atas kunjungannya dan berharap keinginan Simon untuk berinvestasi di kota Bitung dapat diwujudkan. “Saya memberikan apresiasi yang tinggi dan semoga pertemuan ini bisa bukam hamya semata seremoni belaka akan tetapi bisa terwujud kerjasama dalam bidang perdagangan,”harap Lomban, didampingi kadis pariwisata, Drs Benny Lontoh MA.(yappiletto)
FIRST Lady Minut, Ny Altje Singal Polii, kedapatan wartawan sedang membersihkan sampah di sejumlah pot bunga dan lantai depan teras kantor Bupati Minut
First Lady Minut Kedapatan Angkat Sampah
Minut, KM -
Perlu menjadi anutan. First Lady Minahasa Utara (Minut), Ny Altje Singal Polii SH MSc, didapati sejumlah wartawan, Rabu (03/10) sore kemarin, sedang membersihkan sampah yang berserakkan di lantai dan sejumlah pot bunga di teras depan kantor Bupati Minut.
Isteri tercinta Bupati Minut Drs Sompie SF Singal MBA ini, mengaku kaget melihat masih ada sampah yang sengaja dibuang di pot bunga dan lantai khususnya di kantor Bupati. “Harusnya tidak begini. Tapi yaa, demi keindahan harus ada kesadaran dari setiap orang yang berkunjung di kantor ini khususnya lagi para PNS,” tutur Ketua TP PKK Minut ini.
Ny Aljte Singal Polii bertekad untuk memunculkan rasa akan keindahan dalam diri setiap mereka yang datang di kantor Bupati. “Saya berharap besok-besok tidak ada lagi sampah di depan kantor Bupati. Semua karena kesadaran semua orang. Kita kan harus mendukung program pemerintah untuk Adipura,” kata dia, sambil memungut sejumlah sampah dan puntung rokok yang berserakkan.(hendrasamuel)
300 Berkas Beasiswa Minahasa tak Memenuhi Syarat
Tondano, KM
Sekitar 300 berkas administrasi pendaftaran beasiswa Pemkab Minahasa pada program mahasiswa strata satu (S1) dinyatakan tidak memenuhi syarat.
Panitia penjaringan calon penerima beasiswa Pemkab Minahasa, Adri Paat saat diwawancarai Rabu (3/10) menjelaskan, total mahasiswa (S1) yang memasukkan berkas pendaftaran mencapai lebih dari 3.000 orang. Menurutnya, berdasarkan hasil verifikasi, panitia menemukan sekitar 300 berkas pendaftaran yang tidak memenuhi syarat.
“Sekitar 300 berkas pendaftaran dari mahasiswa S1 dinyatakan tidak lulus berkas karena tidak lengkap. Mereka tidak memasukkan administrasi persyaratan seperti yang disyaratkan. Mereka tidak akan lagi masuk dalam daftar calon penerima beasiswa,” ujarnya.
Dirinya menjelaskan, verifikasi yang dilakukan baru sebatas pemeriksaan kelengkapan administrasi pendaftaran. Selanjutnya panitia akan melakukan verifikasi lanjutan untuk meneliti lebih cermat soal kualifikasi calon penerima beasiswa. Menurutnya, mahasiswa miskin akan lebih diprioritaskan dalam pemberian beasiswa ini.
Total mahasiswa S1 yang memasukkan berkas pendaftaran mencapai lebih dari 3.000 orang. Sekitar 2.800 mahasiswa S1 dinyatakan dinyatakan lolos verifikasi awal. Selain itu, mahasiswa S2 dan S3 yang mendaftar sebanyak 350 orang.(tim km)
Gerindra Kocok Calon Wawali Tomohon
Tomohon, KM
Lima bulan lamanya Jimmy Eman dilantik sebagai Wali Kota Tomohon sisa masa jabatan 2010-2015, oleh Gubernur Sulut SH Sarundajang dalam rapat paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Andy Sengkey, Rabu (9/5) lalu.
Namun, hingga kini belum ada tanda-tanda akan ada nama-nama calon Wakil Wali Kota diusulkan partai pengu-sung kepada Wali Kota, untuk diteruskan ke DPRD guna dipilih dalam rapat paripurna sesuai amanat undang-undang.
Ferdinand Mono Turang, Ketua DPC Partai Gerindra Tomohon mengatakan pihak-nya sedang mempersiapkan pengusulan kembali nama-nama calon Wakil Wali Kota, untuk diserahkan kepada Wali Kota. “Kami akan melakukan pengusulan kembali, nama-nama calon saat ini sementara digodok,” katanya, Rabu (3/10).
Ia mengungkapkan tiga nama calon yang diusulkan Partai Gerindra pada Jumat (6/7) lalu, Wenny Lumentut, Ferdinand Mono Turang, Sekretaris Piet Arabaa, akan mengalami perubahan, dan kemungkinan akan muncul nama-nama baru. “Gerindra sebagai partai pengusung akan beperan aktif dalam proses pengisian Wakil Wali Kota, sebagai bentuk tanggung jawab moral dan kepatuhan kepada konstitusi,” tegasnya.
Menurutnya, jabatan Wakil Wali Kota sangat mendesak diisi, untuk kepentingan stabilnya jalannya peerintahan dan pembangunan di Kota Tomohon. “Jabatan Wakil Wali Kota sangat penting perannya, nah atas itulah maka Gerindra akan mebe-rikan individu terbaiknya untuk mengisi jabatan Wakil Wali Kota yang kosong. Mudah-mudahan dalam wak-tu dekat pengusulan yang baru tersebut dapat dilaksa-nakan,” ujar Turang.
Andy Sengkey, Ketua DP-RD Kota Tomohon menjelas-kan pihaknya sudah menyurat ke Wali Kota agar pengisian jabatan Wakil Wali Kota bisa berjalan cepat, namun hingga kini belum ada tindaklanjutnya. “Sebenarnya DPRD ber-kerinduan agar pengisian jabatan Wakil Wali Kota segera dilasakanakan,” katanya sembari menambahkan Panitia Khusus Tata Tertib Pemilihan Wakil Wali Kota masih akan melakukan konsultasi ke Kemendagri, untuk menjamin proses pemilihan nantinya berjalan lancar.(tim km)