no klik kanan

Rabu, 16 Oktober 2013

102 Santunan Kematian Telah Disalurkan


15 Hari Sejak Diberlakukan 
SEJAK diterapkan mulai Oktober 2013 ini, Pemkot Manado telah menyalurkan santunan duka sebanyak 102 santunan yang diberikan kepada warga yang berduka karena meninggalnya anggota keluarga. Walikota GS Vicky Lumentut (kanan) dan Wakil Walikota Harley AB Mangindaan (kiri) selalu peduli kepada warga kota yang ditimpa dukacita.(Foto: ist)
Manado, KM -
Kebijakan Pemerintah Kota (Pemkot) Manado dibawah kepemimpinan Walikota GS Vicky Lumentut dan Wakil Walikota Harley AB Mangindaan untuk membantu warga kota yang ditimpa dukacita benar-benar terealisasi sejak memasuki Oktober 2013.
Sedikitnya sampai 15 Oktober 2013, sudah 102 santunan kematian disalurkan Pemkot Manado kepada keluarga yang berduka karena kehilangan anggota keluarganya. Dimana, jika ada anggota keluarga yang meninggal, Pemkot memberikan santunan duka sebesar Rp2,5 juta.
Dari 102 santunan duka yang diberikan Pemkot Manado, Kecamatan Mapanget sebanyak 18 santunan, disusul Kecamatan Tuminting 16 santunan dan Kecamatan Wanea 15 santunan. Kemudian Kecamatan Singkil 13 santunan, Kecamatan Tikala 12 santunan, Kecamatan Wenang 11 santunan, Kecamatan Malalayang 8 santunan, Kecamatan Paal Dua 4 santunan, Kecamatan Bunaken dan Bunaken Kepulauan masing-masing 2 santunan serta Kecamatan Sario 1 santunan. 
Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Barang Milik Daerah (BPK-BMD) Kota Manado Drs Manarsar Panjaitan, yang ditemui Koran Manado di ruang kerjanya, Rabu (16/10), menjelaskan dalam menyalurkan santunan kematian, Pemkot Manado mengacu pada Peraturan Walikota (Perwako) nomor 48 tahun 2013.
“Mereka yang berhak mendapat santunan duka dari Pemkot Manado harus sesuai persyaratan yakni yang meninggal benar-benar adalah penduduk Kota Manado, yang dibuktikan dengan memiliki Kartu Tanda Penduduk atau Kartu Keluarga,”ujar Panjaitan, seraya menambahkan mereka yang meninggal dunia karena gantung diri dan aborsi tidak dimasukkan dalam program ini.
Menariknya, tambah Panjaitan, ada dua pemohon di kecamatan Wenang dan Tuminting, yang tidak dapat diproses pembayaran santunannya, karena warga yang meninggal dunia tersebut tidak memiliki KTP atau Kartu Keluarga. 
“Itu memang tidak dapat diproses, karena kita tidak tahu apakah yang meninggal itu adalah warga Manado karena tidak memiliki KTP atau KK. Kalau KTPnya hilang kita memintakan surat keterangan hilang dari kepolisian,”ujarnya.
Lanjut dikatakan Panjaitan, anggaran untuk pembayaran santunan duka telah tertata dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan tahun 2013 sebesar Rp3 Milyar.(jan torindatu)

Mendadak Ratusan PNS Dimutasi ke Minut?



Disorot Komisi A, Sekda Sebut Wajar

Denny Wowiling
Minut, KM –
Komisi A DPRD Minahasa Utara (Minut) mengaku menemukan sedikitnya 131 PNS dimutasi ke Minut dalam waktu yang sangat singkat. Kepada wartawan Ketua Komisi A DPRD Drs Denny Wowiling MSi, mengatakan hal ini akan dipertanyakan kepada pihak eksekutif melalui Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah (BKDD).
"Ini harus dipertanyakan. Mengingat adanya aturan menyangkut moratorium yang diberlakukan Pemerintah pusat. Hal ini tidak bisa segampang itu terjadi harus sesuai aturan," tandas Dewo, sapaan populis Ketua Komisi A ini.
Akan hal ini, Bupati Drs Sompie SF Singal MBA yang dikonfirmasi, Rabu (16/10), mengaku mutasi PNS dari daerah lain ke Minut begitu juga dari Minut ke daerah lain adalah wajar-wajar saja.
Johanis Rumambi
"Memang ada yang bermohon ingin mutasi ke Minut tapi ada juga yang bermohon pindah. Tapi tidak banyak. Setahu kita tidak sampai ratusan. 20-an saja sudah banyak," terang Singal.
Ditempat yang sama, Asisten I Ir Ronny Siwi mendukung pernyataan Bupati.
"Ada yang dari guru. Karena memang ada yang mutasi ke luar daerah," tambah Siwi seraya mengatakan jika diakumulasi dari beberapa tahun belakangan tentu bisa saja jumlahnya banyak.
Sementara, Sekretaris Daerah Drs Johanes Rumambi mengatakan, kalau ada yang keluar dari Minut, tidak menutup kemungkinan Minut juga menerima mutasi daerah lain untuk mengisi kekurangan.
"Tak ada persoalan yang perlu didebatkan soal itu. Masih wajar-wajar saja. Jangan terlalu terusik," tegas Rumambi saat mendampingi Bupati usai mengikuti kegiatan penutupan lomba Tae Kwondo yang memperebutkan piala Bupati, kemarin. (hendralumanauw)

Investor China Lirik Kota Bitung


WALIKOTA Bitung Hanny Sondakh, didampingi Kaban Bappeda, Drs Audy Pangemanan,
menerima investor asal China, Huang Jian, Xiao Ming Qu, Pan Dao Bin dan Wen Lin,
diruang kerjanya, Rabu (9/10) pekan lalu. (Foto:Yappi/KM)
Bitung,KM-
Seiring berkembangnya Kota Bitung dalam hal Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus dan International Hub Port, membuat para investor luar negeri melirik Kota Serba Dimensi ini, salah satunya, pengusaha asal negara China, yang menemui Walikota Bitung, Hanny Sondakh, Rabu (9/10) pekan lalu, diruang kerjanya.
Apalagi, Pelabuhan Samudera Bitung, disiapkan menjadi gerbang perekonomian Asia Pacific. Para pengusaha asal negara tirai bambu ini, Huang Jian, Xiao Ming Qu, Pan Dao Bin dan Wen Lin ini, diberikan beberapa pemaparan potensi investasi melalui Kepala Bappeda Drs Audy Pangemanan MSi, Kepala Dinas Pariwisata Drs Benny Lontoh MA dan Kadispenda Olga Makarauw SE.
Kepada para wartawan, Sondakh mengatakan, investor asal negara China tersebut, berniat menanamkan investasinya di bidang Tekstil, Pengolahan Baja dan Minyak Sawit.
"Pada dasarnya kita siap menerima, dan jika memenuhi semua persyaratan secepatnya akan di atur dalam MoU dengan Pemerintah Kota Bitung, karena Pemerintah Kota Bitung membuka ruang yang luas untuk para investor untuk mengembangkan usahanya di Kota Cakalang ini,"tutur Sondakh didampingi Pangemanan, kepada sejumlah wartawan usai menerima para pengusaha tersebut. (yappiletto)

Sondakh Lantik Pejabat Eselon III dan IV


WALIKOTA Bitung Hanny Sondakh, menyaksikan penandatanganan
berita acara pelantikan pejabat Eselon III dan IV, Rabu (16/10) kemarin,
di ruang rapat lantai IV, Kantor Walikota Bitung. (Foto:Yappi/KM)

Bitung,KM-
Dalam rangka tuntutan perbaikan struktur organisasi, Pemeirntah Kota Bitung, kembali melaksanakan rolling jabatan, Rabu (16/10), di ruang sidang lantai IV, Kantor Walikota Bitung.
Pelantikan dipimpin langsung Walikota Bitung, Hanny Sondakh, didampingi Wakil Walikota Bitung Max Jonas Lomban SE MSi dan Sekretaris Daerah Kota Bitung Drs Edison Humiang MSi, sekaligus memimpin pengambilan sumpah jabatan kepada 15 pejabat baru.
Dalam Sambutannya, Sondakh mengatakan, para pejabat yang baru dilantik dan di sumpah, kiranya dapat dimaknai dari sudut kepentingan organisasi dalam upaya meningkatkan kinerja tata pemerintahan di Kota Bitung.
“Seluruh pejabat yang baru dilantik, saya ucapkan selamat bertugas dan maknai pelanitkan ini dengan pelaksanaan tupoksi masing-masing, untuk mengayomi dan melayani masyarakat, jauhilah segala bentuk penyalagunaan wewenang dan tindakan korupsi,”ujar Sondakh, sembari menambahkan, jabatan merupakan kepercayaan yang diberikan kepada para pejabat, karena itu jalanilah tugas dengan penuh tanggung jawab.(yappiletto)