no klik kanan

Jumat, 25 Oktober 2013

OC Kaligis Luncuran Buku A Man With Million Surprise

NAMPAK Ketua Partai Nasdem Sulut Meidy Sumerah bersama
Prof Dr Otto Cornelis Kaligis SH MH saat peluncuran buku A Man With
Million Surprises, di Hotel Sintesa Peninsula, Jumat (25/10). (FOTO: OTNIE/KM)
Manado, KM-
A Man With Million Surprises, itulah judul buku yang diluncurkan Prof Dr Otto Cornelis Kaligis SH MH (OCK) di Hotel Sintesa Peninsula, Jumat (25/10). A Man With Million Surprises atau pria dengan sejuta kejutan dimata Juan Felix Tampubolon SH MH, rekan kerja yang menemukan sisi lain OCK ini kala bekerjasama sebagai pembela mantan Presiden Soeharto.
“Surprise adalah hal yang selalu melekat dengan OCK. Selain itu, Ia menggarisbawahi perkara-perkara yang memiliki andil besar dalam membangun sejarah hukum di Indonesia,” kata Juan Felix, yang juga turut dituangkan kedalam buku A Man With Million Surprise, oleh  Teguh Esha dan Donna Sita Indria.
Dalam peluncuran buku kemarin, OCK selalu berpesan agar kita selalu berbuat baik.
“Berbuat baiklah dan merendah hatilah. Bagi saya di usia yang sudah 72 tahun ini merupakan suatu anugerah yang luar biasa dan kesempatan saya untuk selalu berbuat baik kepada semua orang,” katanya.
Diakuinya, kalau sangat sulit bagi mengiyakan ketika orang merayu saya untuk membuat otobiografi. Pertimbangan utama saya, apakah layak kehidupan pribadi saya yang karut-marut diketahui umun?.
“Mungkin benar di dalam dunia profesi saya yang kontrovesial, semuanya itu saya lakukan atas landasan demi memperjuangkan keadilan,” kata OCK.
Akhirnya kata Kaligis seorang sahabat bernama Teguh Esha berhasil merayu saya untuk menulis buku ini. Saya mengenalnya diwaktu karier saya sebagai pengacara. “Saya membaca buku-bukunya, antaralain Ali Topan Anak jalanan. Di dunia profesi, saya sejiwa dengan Ali Topan, agak berandal tetapi tujuannya positif. Itulah sebabnya di masa orde baru saya membuat resah banyak pihak antara lain polisi, tentara, jaksa, hakim dan birokrat,” ujar OCK.
OC menyebutkan, buku ini lebih meyakinkan saya untuk diterbitkan ketika saya bertemu seorang sahabat bernama Donna Sita Indria, saya bersahabat baik dengan suami Donna. Cara pendekatannya yang prima menyebabkan saya lebih yakin, untuk menerbitkan buku ini dengan segala kelebihan dan kekurangannya.
“Ya, akan lebih bermakna apabila saya mengaku dosa diwaktu saya hidup, dari pada orang menghukum saya sebagai seorang munafik dikala saya sudah tiada,” ungkapnya.
“Buku ini memang saya sajikan secara telanjang, walaupun mungkin masih banyak kekurangannya. Semoga buku ini dapat sampai ditangan pembaca untuk meyampaikan siapa saya,”tambahnya.
Menariknya sejumlah tokoh Sulut yang hadir, seperti mantan Rektor Unsrat Prof Lucky Sondakh, Rektor Unima, Prof Ph EA Tuerah, Prof KWA Masengi, pakar Otak dr Toufik Pasiak, , DR Nico Gara, Dr Noldy Tuerah, Pemerhati Politik dan Pemerintahan DR Ferry Liando, Dekan  Fakultas Hukum DR Merry Kalalo, Ketua Partai Nasdem Sulut Meidy Sumerah dan masih banyak lagi akademisi dan pengamat politik memberikan pujian dan mengagumi buku yang diluncurkan ini. (otnie tamod)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar