no klik kanan

Senin, 22 Oktober 2012

Jerman Akan Bangun Pembangkit Listrik di Tomohon

Jimmy F Eman SE Ak
Tomohon, KM-
Potensi Panas Bumi yang dimiliki Kota Tomohon terus dilirik. Kali ini dilirik negara Eropa Jerman yang meren-canakann pembangunan Pembngkit Listrik Teknologi Binner Recycle. Untuk maksud tersebut, akhir pekan lalu Walikota Kota Tomohon Jimmy F Eman SE Ak menerima kunjungan dari Tim Badan Pengkajian Dan Penerapan Teknologi yang bertempat di Rumah DinasWalikota Tomohon.Drs I Nyoman Gusti Ketut Astana selaku Kepala Biro Umum dan Humas mengatakan akan dilakukan kerja sama antara Jerman – Indonesia untuk melaksanakan Pembangunan Pembangkit Listrik dengan menggunakan Teknologi Binner Recycle dengan status pinjam pakai tanah di Danau Linow.
‘’Tinggal menunggu proses dari Direktorat Jenderal Ke-kayaan Negara untuk pembersihan lokasi yang rencananya dilaksanakan pertengahan tahun 2014 mendatang. Kami minta kesediaan pemerintah Kota Tomohon untuk memfasi-litasinya,’’ katanya.
Sementara Ir Andhika MSEE dari BPPT menam-bahkan, BPPT akan merevi-talisasi pembangkit listrik yang sudah ada di Lahendong yang sudah terlantar. Hasil revitalisasi ini rencananya akan difungsikan selain sebagai pembangkit listrik juga sebagai tempat penelitian.
‘’Pembangkit listrik yang menggunakan teknologi binner recycle ini memiliki daya 500 KW dengan pemba-gian 200 KW yang diman-faatkan PT Pertamina Geothermal Energi dan rencananya 300 KW akan disalurkan ke jaringan setempat melalui PLN.
Jika lokasi pembangunan memungkinkan rencananya akan digabungkan dengan jaringan setempat,’’ ujar Andhika.
Proyek ini diharapkan menjadi demo design dan sebagai objek latihan dan penelitian.
Untuk pelaksanaan proyek ini Indonesia melalui BPPT – PGE bekerja sama dengan Jerman.
Pertengahan tahun depan akan dilaksanakan pekerjaan fisik berupa pembersihan lokasi pembangunan pembangkit listrik ini nantinya akan memberikan kontribusi berupa tambahan penyediaan listrik untuk Kota Tomohon serta dapat menjadi objek kunjungan wisata dalam bentuk wisata edukasi di Kota Tomohon.
Masalah lingkungan harus menjadi perhatian khusus untuk itu perlu dibuat MoU dengan pihak lingkungan hidup untuk menghindari masalah lingkungan yang dapat berdampak pada masyarakat sekitar.
Ditambahkannya, pembersihan lahan akan dimulai tahun depan yang rencananya memakan waktu 6 – 8 bulan. Diharapkan awal tahun 2014 sudah bisa beroperasi. (mtc/epeng)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar