PEMPROV Sulut beberapa kali melakukan mediasi untuk membahas persoalan tapal batas Boltim dan Mitra, namun sampai saat ini belum ada titik temu.(foto ist) |
Boltim, KM-
Penetapan tapal batas antara Kabupaten Bolmong Timur (Boltim) dan Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) dalam waktu dekat ini segera diputuskan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut.
Hal ini diperkuat dengan kedatangan tim dari Pemprov Sulut yang dipimpin Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Drs Meckli Onibala yang didam-pingi Kepala Biro Pemerintahan dan Humas, Dr Noudy Tendean, Senin (22/10) kemarin di Tutuyan.
Onibala dan Tendean bertemu dengan Bupati Boltim, Sehan Landjar. pada kesempatan itu, Landjar didampingi, Asisten I Amin Musa, Asisten II Denny Mangala, Asisten III Djainudin Mokoginta, Kabag Tapem Rusdi Gumalangit, Camat Kotabunan, Irwan K.D, dan Kabag Humas Boltim.
Kepada Bupati, Onibala me-ngatakan, bahwa dalam waktu dekat ini persoalan tapal batas antara Kabupaten Boltim dan Kabupaten Mitra segera di putuskan. “Satu dua hari Pemprov akan memutuskan sengketa tapal batas antara dua daerah,”kata Onibala.
Dirinya menambahkan bahwa, pada prinsipnya apapun keputusan yang diambil oleh Provinsi maka harus di patuhi oleh kedua daerah yakni Boltim dan Mitra. Sebelum ada kepu-tusan, Pemprov akan mengu-mumkan titik koordinat tapal batas, sesuai petunjuk Gubernur agar tidak ada riak-riak dimas-yarakat.
“Ini harus dilakukan secepat-nya agar tidak berlarut-larut. Jadi apapun keputusan sebentar sudah sesuai dengan kajian yang sudah seadil-adilnya. Jadi tidak ada salah satu daerah yang di istimewakan, sebab yang jelas keputusan yang diambil sudah berdasarkan berbagai kajian,”terang Onibala.
Sementara itu Bupati Landjar mengaku sangat memahami dengan dengan upaya Pemprov Sulut dalam menyelesaikan persoalan tapal batas kedua wilayah itu.
“Tentunya kami dari Pemkab sangat beterima kasih. Saya selaku Bupati dan atas nama masyarakat Boltim berharap, keputusan nanti tidak merugikan salah satu belah pihak baik Boltim maupun Mitra. Sebab pada dasarnya rakyat Boltim, sangat berharap batasnya bukan di sungai Buyat dan jika Pemkab Mitra mematok batas tepat di sungai Buyat, itu bukan solusi untuk menyelesaikan persoalan tapal batas,”tegasnya.(Ismail Mokodompit)
Penetapan tapal batas antara Kabupaten Bolmong Timur (Boltim) dan Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) dalam waktu dekat ini segera diputuskan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut.
Hal ini diperkuat dengan kedatangan tim dari Pemprov Sulut yang dipimpin Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Drs Meckli Onibala yang didam-pingi Kepala Biro Pemerintahan dan Humas, Dr Noudy Tendean, Senin (22/10) kemarin di Tutuyan.
Onibala dan Tendean bertemu dengan Bupati Boltim, Sehan Landjar. pada kesempatan itu, Landjar didampingi, Asisten I Amin Musa, Asisten II Denny Mangala, Asisten III Djainudin Mokoginta, Kabag Tapem Rusdi Gumalangit, Camat Kotabunan, Irwan K.D, dan Kabag Humas Boltim.
Kepada Bupati, Onibala me-ngatakan, bahwa dalam waktu dekat ini persoalan tapal batas antara Kabupaten Boltim dan Kabupaten Mitra segera di putuskan. “Satu dua hari Pemprov akan memutuskan sengketa tapal batas antara dua daerah,”kata Onibala.
Dirinya menambahkan bahwa, pada prinsipnya apapun keputusan yang diambil oleh Provinsi maka harus di patuhi oleh kedua daerah yakni Boltim dan Mitra. Sebelum ada kepu-tusan, Pemprov akan mengu-mumkan titik koordinat tapal batas, sesuai petunjuk Gubernur agar tidak ada riak-riak dimas-yarakat.
“Ini harus dilakukan secepat-nya agar tidak berlarut-larut. Jadi apapun keputusan sebentar sudah sesuai dengan kajian yang sudah seadil-adilnya. Jadi tidak ada salah satu daerah yang di istimewakan, sebab yang jelas keputusan yang diambil sudah berdasarkan berbagai kajian,”terang Onibala.
Sementara itu Bupati Landjar mengaku sangat memahami dengan dengan upaya Pemprov Sulut dalam menyelesaikan persoalan tapal batas kedua wilayah itu.
“Tentunya kami dari Pemkab sangat beterima kasih. Saya selaku Bupati dan atas nama masyarakat Boltim berharap, keputusan nanti tidak merugikan salah satu belah pihak baik Boltim maupun Mitra. Sebab pada dasarnya rakyat Boltim, sangat berharap batasnya bukan di sungai Buyat dan jika Pemkab Mitra mematok batas tepat di sungai Buyat, itu bukan solusi untuk menyelesaikan persoalan tapal batas,”tegasnya.(Ismail Mokodompit)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar