SATU keluarga jadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh oknum yang diduga adalah anggota TNI.(foto dok) |
Diduga Terikat Hutang Piutang
Boroko, KM –
Sejumlah warga di Desa Paku, Kecamatan Bolangitang Barat, Kabupaten Bolmong Utara (Bolmut) diduga dianiaya oleh sekelompok orang berambut cepak. Korban penganiayaan bernama, Aisya Abdul Rasyid (40) warga Desa Paku menceritakan, kejadian itu terjadi sekitar pukul 03.00 Wita dan berlangsung sangat cepat.
Dia menuturkan, pada pagi dini hari itu, dia didatangi puluhan orang yang berambut cepak. Dimana salah satu pelaku merupakan oknum anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang kesehariannya bertugas di Provinsi Gorontalo. Kedatangan puluhan pria berambut cepak yang menggunakan 3 mobil itu diduga karena persoalan hutang piutang antara, Latif Abdul Rasyid (50) kakak Aisyah yang kebetulan pada hari kejadian itu menginap dirumahnya, bersama salah satu pengusaha kayu di Bolmut.
“Kami sekeluarga merasa kaget mengapa puluhan berambut cepat mengetuk pintu rumah kami dengan cara kasar. Mereka sudah dalam keadaan mabuk, sempat terjadi pertengakaran antara kakak saya dengan oknum anggota TNI itu. Saya terkena tamparan dari seorang oknum Anggota TNI lainnya yang teridentifikasi sudah dalam keadaan mabuk,”ujar Aisyah.
Dia menambahkan, dari kejadian ini anaknya mengalami trauma yang mendalam.
“Kita pe anak sakit gara-gara takut orang yang so ribut di dalam rumah dan sampai saat ini masih trauma dengan kejadian itu, dan kita suruh proses terus ini kasus,”tutur Aisyah lagi.
Sangadi Desa Paku, Syamsudin Gobel ketika dikonfirmasi mengaku kecewa atas tindakan sekelompok preman yang diduga anggota TNI. Aplagi sikap para oknum pelaku yang diduga aparat keamanan itu dilakukan dengan cara tidak beretika dan tidak sesuai adat istiadat. Selain itu kejadian ini sangat menggangu kenyamanan masyarakat Desa Paku.
“Saya selaku Sangadi Desa Paku tidak terimah atas tindakan para sekelompok preman, apalagi seorang anggota TNI yang nota bene pelindung masyarakat, namun bersikap seperti preman yang menakut-nakuti warga dengan berataskan korps TNI,”tegas Gobel.
Kapolsek Bolangitang AKP B Samin mengaku pihaknya akan melakukan penyelidikan dan akan memproses secara hukum apabila ini terbukti atas penganiyaan terhadap korban warga Desa Paku. Apalagi ada dugaan keterkaitan oknum TNI didalamnya.
“Masalah ini akan kami proses secara hukum, dan pihak kami masih dalam pengumpulan data sebagai bukti. Terkait ada dugaan keterlibatan oknum TNI, kami akan diteruskan ke Polisi Militer dan diproses sesuai kode etik anggota TNI,”ujar Samin.(Santo)
Sejumlah warga di Desa Paku, Kecamatan Bolangitang Barat, Kabupaten Bolmong Utara (Bolmut) diduga dianiaya oleh sekelompok orang berambut cepak. Korban penganiayaan bernama, Aisya Abdul Rasyid (40) warga Desa Paku menceritakan, kejadian itu terjadi sekitar pukul 03.00 Wita dan berlangsung sangat cepat.
Dia menuturkan, pada pagi dini hari itu, dia didatangi puluhan orang yang berambut cepak. Dimana salah satu pelaku merupakan oknum anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang kesehariannya bertugas di Provinsi Gorontalo. Kedatangan puluhan pria berambut cepak yang menggunakan 3 mobil itu diduga karena persoalan hutang piutang antara, Latif Abdul Rasyid (50) kakak Aisyah yang kebetulan pada hari kejadian itu menginap dirumahnya, bersama salah satu pengusaha kayu di Bolmut.
“Kami sekeluarga merasa kaget mengapa puluhan berambut cepat mengetuk pintu rumah kami dengan cara kasar. Mereka sudah dalam keadaan mabuk, sempat terjadi pertengakaran antara kakak saya dengan oknum anggota TNI itu. Saya terkena tamparan dari seorang oknum Anggota TNI lainnya yang teridentifikasi sudah dalam keadaan mabuk,”ujar Aisyah.
Dia menambahkan, dari kejadian ini anaknya mengalami trauma yang mendalam.
“Kita pe anak sakit gara-gara takut orang yang so ribut di dalam rumah dan sampai saat ini masih trauma dengan kejadian itu, dan kita suruh proses terus ini kasus,”tutur Aisyah lagi.
Sangadi Desa Paku, Syamsudin Gobel ketika dikonfirmasi mengaku kecewa atas tindakan sekelompok preman yang diduga anggota TNI. Aplagi sikap para oknum pelaku yang diduga aparat keamanan itu dilakukan dengan cara tidak beretika dan tidak sesuai adat istiadat. Selain itu kejadian ini sangat menggangu kenyamanan masyarakat Desa Paku.
“Saya selaku Sangadi Desa Paku tidak terimah atas tindakan para sekelompok preman, apalagi seorang anggota TNI yang nota bene pelindung masyarakat, namun bersikap seperti preman yang menakut-nakuti warga dengan berataskan korps TNI,”tegas Gobel.
Kapolsek Bolangitang AKP B Samin mengaku pihaknya akan melakukan penyelidikan dan akan memproses secara hukum apabila ini terbukti atas penganiyaan terhadap korban warga Desa Paku. Apalagi ada dugaan keterkaitan oknum TNI didalamnya.
“Masalah ini akan kami proses secara hukum, dan pihak kami masih dalam pengumpulan data sebagai bukti. Terkait ada dugaan keterlibatan oknum TNI, kami akan diteruskan ke Polisi Militer dan diproses sesuai kode etik anggota TNI,”ujar Samin.(Santo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar