no klik kanan

Senin, 22 Oktober 2012

Uang 20 Jutaan untuk Pembahasan di DPRD

Kwitansi Bercap, Tertanda Kadis Capil Minut
Minut, KM -
Boleh disebut memiriskan. Satu lagi, modus pengambilan dana secara sepihak untuk kepentingan pribadi tapi mengatasnamakan dinas, diduga dilakukan oknum Kadis Capilduk Minut Arie Ngangi. Bahkan, dana yang diambil ada bukti pengambilan lewat kwitansi yang ditandatangani dan menggunakan cap dinas, serta dana tersebut diperuntukkan dengan alasan pembahasan di dewan.
Ada tiga kali kwitansi yang diambil dan dengan jumlah yang berbeda, yang pertama Rp16 juta untuk pembahasan dewan, kedua Rp 6 juta dibagi untuk pembayaran lokus kebersihan, utang pri-badi kadis, dan pembahasan di dewan, dan ketiga Rp 6,5 juta, lagi-lagi untuk pembahasan dewan. Ditotal, sekitar Rp 20-an juta diperuntukkan untuk DPRD.
Hal ini pun mengundang tanda tanya, berarti dana sekitar Rp 201-an juta itu diambil Kadiscapilduk untuk dibayar kepada anggota de-wan. Ketika coba dikonfirmasi, Kadiscapil Minut Ari Ngangi SPd, tak menampik namun berkelit uang tersebut untuk kepentingan pribadi meski jelas tertera dalam kwitansi untuk pembahasan di dewan sebagaimana permintaan Kadis. “Memang permintaan dana di bendahara pernah dilakukan, tapi sebenarnya bukan untuk pembahasan di dewan, itu untuk keperluan pribadi dan kwitansi itu sengaja dibuat begitu supaya bendahara tidak lupa,” ujar Ngangi, Senin (22/10) kemarin yang langsung memanggil bendaharanya dan menanya-kan kenapa hal ini sudah diketahui wartawan.
Dia melanjutkan, dana ini tidak diberikan di dewan, sebab hanya untuk urusan Kadis, sebab namanya Kadis, banyak kepentingan untuk kebutuhan dana. “Permintaan dana itu memang sudah digunakan, dan bendahara mengetahui itu,” kata Ngangi sembari menyebutkan kepada bendahara, ini sama saja sudah membongkar rahasia dinas.
Bendahara Penerimaan Discapil juga bingung saat dipanggil kadis di ruangannya, kwitansi pengambilan dana oleh kadis sudah diketahui wartawan. “Kunci lemari tem-pat simpan barang memang sudah hilang, sehingga saya juga tidak tahu kenapa sudah bocor kwitansi itu,” ujar bendahara.
Aktivis Minut Ruly Dodie mengkritik keras kenyataan ini. Menurutnya, seharusnya kwitansi tersebut tak perlu dibubuhi cap dinas. “Ini berbahaya! Dan seharusnya tidak perlu ada cap dinas di kwitansi itu. Ini jelas perlu diseriusi Bupati dan memberikan teguran kepada yang bersangkutan,” sembur Dodie.(hendrasamuel)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar