Basecamp dan Seluruh Peralatan PT MPU Dibakar
Boltim, KM-
Lokasi basecamp karyawan, serta sejumlah kendaraan alat berat milik PT Meyta Perkasa Utama (MPU), di Desa Paret Kecamatan Kotabunan, Kabupaten Bolmong (Boltim) hangus dibakar massa. Ribuan warga Paret yang mengamuk, menjadikan perusahaan pengolah pasir besi sasaran kemarahan warga, karena ulah para karyawan security yang diduga membuat ulah di Desa mereka.
Peristiwa ini terjadi pada, Kamis (01/11) dini hari sekira pukul 00.50 WITA, menurut saksi mata dan sumber di lokasi kejadian, ribuan warga bergerak dari kampung menuju arah pantai, setelah sebelumnya diumumkan di pengeras suara Mesjid Desa Paret.
Sambil membawa berbagai peralatan dan senjata tajam, massa yang terdiri dari pria dan wanita tersebut, langsung menyerbu membabibuta, bahkan beberapa warga yang ada di lokasi pantai dan dermaga untuk memancing ikan, nyaris jadi sasaran amuk.
Dari informasi yang berhasil dirangkum, diketahui satu korban diduga kuat warga negara asing yang menjadi tenaga kontrak PT MPU, sedang dirawat intensif di Puskesmas Kotabunan. Menurut penuturan sejumlah warga, sebab kemarahan warga Desa Paret, karena tengah malam kemarin, Arifin yang katanya salah satu pimpinan perusahaan bersama beberapa security, menurunkan spanduk yang dipasang warga tepat di jalan masuk menuju pantai, lokasi pertambangan pasir besi.
Sialnya, para security yang direkrut dari beberapa Desa di Boltim, sempat membuat onar dan berteriak-teriak tengah malam pada saat warga kebanyakan sedang istirahat.
“Jadi itu orang kampung marah dan langsung membuat pengumuman di mesjid. Warga langsung ramai-ramai menuju basecamp dan mengamuk disana,”kata warga setempat.
Kerusuhan ini berusaha diamankan beberapa regu keamanan dari Polres Bolmong, Mako Brimob, serta TNI dan hingga pukul 02.00, massa terus bertahan tidak jauh dari lokasi. Kapolres Bolmong, AKBP Enggar Brotoseno, ketika dikonfirmasi melalui Kapolsek Urban Kotabunan, Kompol Hamdi Lobangon, membenarkan kejadian itu. Saat ini pihaknya berusaha mencegah kejadian susulan, dimana beberapa warga Desa di Boltim yang warganya menjadi karyawan perusahaan, dikhawatirkan akan melakukan serangan balasan.
“Yang pasti kita berusaha mengkondusifkan dulu keadaan, jangan sampai ada kejadian susulan. Khawatirnya akan ada aksi pembalasan, soal penindakan nanti menyusul,”kata Hamdi.
Mengenai penyebab kerusuhan ini, Hamdi mengaku sudah menerima informasi yang mana ada sikap arogan berlebihan dari perusahaan yang menyikapi kehendak warga yang memasang spanduk penolakan kegiatan perusahaan.
“Itu sebenarnya aspirasi warga, namun karena sikap arogan berlebihan, akhirnya peristiwa ini terjadi,” ujar Lobangon.
Perwira menengah yang membawahi beberapa Polsek di Kabupaten Bolmong Timur ini mengaku, belum mengidentifikasi pasti korban yang kini dirawat.
“Saya belum tahu pasti apa korban itu WNA atau bukan. Nanti kita kasih info lagi,” pungkas Lobangon.
Sampai saat ini, situasi di Desa Paret dan pesisir pantai masih tegang. Ribuan warga dan aparat keamanan masih berjaga-jaga, sementara kobaran api dari lokasi basecamp PT MPU yang membubung tinggi kini sudah padam.(tim km)
Boltim, KM-
Lokasi basecamp karyawan, serta sejumlah kendaraan alat berat milik PT Meyta Perkasa Utama (MPU), di Desa Paret Kecamatan Kotabunan, Kabupaten Bolmong (Boltim) hangus dibakar massa. Ribuan warga Paret yang mengamuk, menjadikan perusahaan pengolah pasir besi sasaran kemarahan warga, karena ulah para karyawan security yang diduga membuat ulah di Desa mereka.
Peristiwa ini terjadi pada, Kamis (01/11) dini hari sekira pukul 00.50 WITA, menurut saksi mata dan sumber di lokasi kejadian, ribuan warga bergerak dari kampung menuju arah pantai, setelah sebelumnya diumumkan di pengeras suara Mesjid Desa Paret.
Sambil membawa berbagai peralatan dan senjata tajam, massa yang terdiri dari pria dan wanita tersebut, langsung menyerbu membabibuta, bahkan beberapa warga yang ada di lokasi pantai dan dermaga untuk memancing ikan, nyaris jadi sasaran amuk.
Dari informasi yang berhasil dirangkum, diketahui satu korban diduga kuat warga negara asing yang menjadi tenaga kontrak PT MPU, sedang dirawat intensif di Puskesmas Kotabunan. Menurut penuturan sejumlah warga, sebab kemarahan warga Desa Paret, karena tengah malam kemarin, Arifin yang katanya salah satu pimpinan perusahaan bersama beberapa security, menurunkan spanduk yang dipasang warga tepat di jalan masuk menuju pantai, lokasi pertambangan pasir besi.
Sialnya, para security yang direkrut dari beberapa Desa di Boltim, sempat membuat onar dan berteriak-teriak tengah malam pada saat warga kebanyakan sedang istirahat.
“Jadi itu orang kampung marah dan langsung membuat pengumuman di mesjid. Warga langsung ramai-ramai menuju basecamp dan mengamuk disana,”kata warga setempat.
Kerusuhan ini berusaha diamankan beberapa regu keamanan dari Polres Bolmong, Mako Brimob, serta TNI dan hingga pukul 02.00, massa terus bertahan tidak jauh dari lokasi. Kapolres Bolmong, AKBP Enggar Brotoseno, ketika dikonfirmasi melalui Kapolsek Urban Kotabunan, Kompol Hamdi Lobangon, membenarkan kejadian itu. Saat ini pihaknya berusaha mencegah kejadian susulan, dimana beberapa warga Desa di Boltim yang warganya menjadi karyawan perusahaan, dikhawatirkan akan melakukan serangan balasan.
“Yang pasti kita berusaha mengkondusifkan dulu keadaan, jangan sampai ada kejadian susulan. Khawatirnya akan ada aksi pembalasan, soal penindakan nanti menyusul,”kata Hamdi.
Mengenai penyebab kerusuhan ini, Hamdi mengaku sudah menerima informasi yang mana ada sikap arogan berlebihan dari perusahaan yang menyikapi kehendak warga yang memasang spanduk penolakan kegiatan perusahaan.
“Itu sebenarnya aspirasi warga, namun karena sikap arogan berlebihan, akhirnya peristiwa ini terjadi,” ujar Lobangon.
Perwira menengah yang membawahi beberapa Polsek di Kabupaten Bolmong Timur ini mengaku, belum mengidentifikasi pasti korban yang kini dirawat.
“Saya belum tahu pasti apa korban itu WNA atau bukan. Nanti kita kasih info lagi,” pungkas Lobangon.
Sampai saat ini, situasi di Desa Paret dan pesisir pantai masih tegang. Ribuan warga dan aparat keamanan masih berjaga-jaga, sementara kobaran api dari lokasi basecamp PT MPU yang membubung tinggi kini sudah padam.(tim km)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar