KUNJUNGAN ke Jepang membawa nilai tambah yang besar bagi Kota Manado.(Foto: ist) |
Kunjungan Pemkot Manado ke Negeri Sakura
Jakarta,KM -
Walikota Manado GSVicky Lumentut mengaku terkesan dengan system pendidikan yang ada di Saporo dan Saga City, dimana fasilitas sekolah yang lengkap dan Sport Hall sangat representatif. Sementara untuk pariwisata, menurut Lumentut, Saporo dan Manado seperti kota kembar karena sama-sama memiliki teluk dan lima jalur sungai.
“Tantangan Kota Saga sama seperti Kota Manado,”ungkap Lumentut, Koran Manado di halaman gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (07/11) kemarin, usai mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) proyek percontohan Support to Indonesia’s Island of Integrity Program for Sulawesi (SIPS) antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut dan KPK.
Menurutnya, Pemkot Manado telah menjajaki kerjasama dengan pemerintah Jepang, khususnya dalam bidang pariwisata, pendidikan, serta membuka penerbangan langsung dari Jepang ke Manado.
Walikota Manado sempat diundang oleh Manager Garuda dan atase RI di Tokyo, guna membahas penjajakan kerjasama penerbangan langsung dari Jepang ke Manado. “Para pengusaha Jepang ingin akses langsung ke Manado. Menurut mereka, terlalu jauh bila harus melewati Jakarta, khususnya dalam bisnis perikanan,”tukas Lumentut.
Lanjut dikatakan Lumentut, selain penerbangan hal lainnya yang menarik adalah penanganan sampah dan kebersihan di Kota Saga, yang perlu diadopsi Manado. Olehnya, Pemkot Manado akan mengirim orang untuk megikuti pelatihan dan pendidikan disana guna transfer knowledge.
“Tidak ada sampah disemua wilayah, baik di stasiun, terminal, sekolah, pertokoan, dan tempat lainnya,”tandasnya.
Warga Jepang, tambah Lumentut, telah mengajarkan pendidikan kebersihan kepada anaknya sejak dini.
“Warga Jepang sejak umur tiga tahun sudah diajarkan orang tua pentingnya menjaga kebersihan, dan kemudian dikembangkan selanjutnya disekolah,”jelas Lumentut.(patrispangaila/jan)
Jakarta,KM -
Walikota Manado GSVicky Lumentut mengaku terkesan dengan system pendidikan yang ada di Saporo dan Saga City, dimana fasilitas sekolah yang lengkap dan Sport Hall sangat representatif. Sementara untuk pariwisata, menurut Lumentut, Saporo dan Manado seperti kota kembar karena sama-sama memiliki teluk dan lima jalur sungai.
“Tantangan Kota Saga sama seperti Kota Manado,”ungkap Lumentut, Koran Manado di halaman gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (07/11) kemarin, usai mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) proyek percontohan Support to Indonesia’s Island of Integrity Program for Sulawesi (SIPS) antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut dan KPK.
Menurutnya, Pemkot Manado telah menjajaki kerjasama dengan pemerintah Jepang, khususnya dalam bidang pariwisata, pendidikan, serta membuka penerbangan langsung dari Jepang ke Manado.
Walikota Manado sempat diundang oleh Manager Garuda dan atase RI di Tokyo, guna membahas penjajakan kerjasama penerbangan langsung dari Jepang ke Manado. “Para pengusaha Jepang ingin akses langsung ke Manado. Menurut mereka, terlalu jauh bila harus melewati Jakarta, khususnya dalam bisnis perikanan,”tukas Lumentut.
Lanjut dikatakan Lumentut, selain penerbangan hal lainnya yang menarik adalah penanganan sampah dan kebersihan di Kota Saga, yang perlu diadopsi Manado. Olehnya, Pemkot Manado akan mengirim orang untuk megikuti pelatihan dan pendidikan disana guna transfer knowledge.
“Tidak ada sampah disemua wilayah, baik di stasiun, terminal, sekolah, pertokoan, dan tempat lainnya,”tandasnya.
Warga Jepang, tambah Lumentut, telah mengajarkan pendidikan kebersihan kepada anaknya sejak dini.
“Warga Jepang sejak umur tiga tahun sudah diajarkan orang tua pentingnya menjaga kebersihan, dan kemudian dikembangkan selanjutnya disekolah,”jelas Lumentut.(patrispangaila/jan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar