Ch Kojo SE MSi |
PD lll Akan Minta Klarifikasi ke Senat
Manado,KM-
Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) Fakultas Ekonomi (Fekon) Unsrat pada Jumat pekan lalu, menggelar Sidang Pleno III dengan agenda sidang Mendengarkan dan Membahas Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) kegiatan serta kinerja dari Senat Mahasiswa FE Unsrat. Namun sidang yang dilaksanakan secara terbuka di depan ratusan mahasiswa dikotori dengan perbuatan yang tidak etis dari Ketua Senat Daniel Tampi dan jajarannya. Merasa tidak nyaman dalam suasana sidang yang sempat memanas dengan ‘perkelahian’ mulut, pengurus senat yang seharusnya memaparkan laporan dan kinerja mereka sampai triwulan III keluar dari ruang sidang dan tidak kembali tanpa meminta skors kepada pimpinan sidang.
Adu mulut pun terjadi di luar persidangan antara beberapa mahasiswa yang kecewa dengan perilaku tidak etis dari pengurus senat mahasiwa. “Kenapa harus keluar dari ruang sidang? Apakah kalian takut mempertanggung jawabkan kinerja kalian? Atau kalian takut seluruh mahasiswa sadar dan tahu dengan kinerja kalian yang sebenarnya?,” tutur seorang mahasiswa yang kecewa sambil berteriak-teriak didepan ruang senat mahasiswa.
Tampi dan jajarannya pun pergi dan tak kembali lagi dalam ruang persidangan. Sungguh memilukan dan memalukan, proses demokrasi yang tak patut di contoh. “Kenapa harus keluar dan lari? Apakah ada penyimpangan di tubuh senat mahasiswa FE Unsrat? Secara tidak langsung terlihat bahwa Senat Mahasiswa FE Unsrat tidak transparan dan tidak bertanggung jawab. Inikah yang akan kalian ajarkan kepada generasi selanjutnya? Jika dari sejak dini kita sudah tidak beretika, tidak transparan dan tidak bertanggung jawab bagaimana nantinya di dunia kerja,” papar seorang pengurus Badan Perwakilan Mahasiswa FE Unsrat yang meminta namanya tak dikorankan.
Dalam pleno ini juga ada oknum dosen yang hampir memukuli seorang mahasiswa Fakultas Ekonomi yaitu Dika Daud. Daud ditarik kerak bajunya oleh oknum dosen di FE Unsrat tapi untung saja ada seorang dosen yg menahan dan meleraikannya.
Kejadian ini berlangsung di tengah kericuhan diluar lokasi sidang pleno mahasiswa yang diselenggarakan BPM FE Unsrat. Saat itu Daud berada di tengah kerumunan ratusan mahasiswa yang berorasi menyampaikan aspirasi kepada Senat Mahasiswa dan meminta Senat Mahasiswa FE untuk kembali ke ruang sidang. Hanya berbekal alasan bahwa Daud menatapnya dengan tatapan sinis, si dosen mudah ini mau memukuli Daud.
Daud yang dimintai keterangan oleh beberapa dosen dan rekan-rekan aktivis mahasiswa mengatakan bahwa, mungkin saja waktu itu dia (dosen tersebut) sudah dipanas-panasi oleh Pengurus Senat dan tatapan saya biasa saja namun tak sengaja bertatapan dengan dia. “Tapi saya tidak takut waktu dia menarik kerak baju saya sebab saya hanya tersenyum sesaat hampir ditonjok dan berpikir dia pasti masuk penjara dan terkena sanksi pegawai/dosen karena memukuli mahasiswa tanpa sebab yang jelas dan om saya kebetulan seorang jaksa,” pungkas daud dengan tertawa.
Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan (PD lll) Fekon Unsrat Ch Kojo SE MSi saat dikonfirmasi wartawan kemarin menjelaskan, soal LPJ senat mahasiswa dan pleno yang dilakukan MPM itu saya sudah berikan kewenangan kepada mereka dan saya selaku PD lll tidak menginterfensi baik senat mahasiswa maupun MPM. “Saya hanya menerima laporan hasil kegiatan mereka, tapi kalaupun mereka (senat mahasiswa,red) ini tak mampu untuk mempertanggunng jawabkan program kerja, maka saya juga akan minta klarifikasi kepada senat mahasiswa,” tandas Kojo. (otnie)
Manado,KM-
Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) Fakultas Ekonomi (Fekon) Unsrat pada Jumat pekan lalu, menggelar Sidang Pleno III dengan agenda sidang Mendengarkan dan Membahas Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) kegiatan serta kinerja dari Senat Mahasiswa FE Unsrat. Namun sidang yang dilaksanakan secara terbuka di depan ratusan mahasiswa dikotori dengan perbuatan yang tidak etis dari Ketua Senat Daniel Tampi dan jajarannya. Merasa tidak nyaman dalam suasana sidang yang sempat memanas dengan ‘perkelahian’ mulut, pengurus senat yang seharusnya memaparkan laporan dan kinerja mereka sampai triwulan III keluar dari ruang sidang dan tidak kembali tanpa meminta skors kepada pimpinan sidang.
Adu mulut pun terjadi di luar persidangan antara beberapa mahasiswa yang kecewa dengan perilaku tidak etis dari pengurus senat mahasiwa. “Kenapa harus keluar dari ruang sidang? Apakah kalian takut mempertanggung jawabkan kinerja kalian? Atau kalian takut seluruh mahasiswa sadar dan tahu dengan kinerja kalian yang sebenarnya?,” tutur seorang mahasiswa yang kecewa sambil berteriak-teriak didepan ruang senat mahasiswa.
Tampi dan jajarannya pun pergi dan tak kembali lagi dalam ruang persidangan. Sungguh memilukan dan memalukan, proses demokrasi yang tak patut di contoh. “Kenapa harus keluar dan lari? Apakah ada penyimpangan di tubuh senat mahasiswa FE Unsrat? Secara tidak langsung terlihat bahwa Senat Mahasiswa FE Unsrat tidak transparan dan tidak bertanggung jawab. Inikah yang akan kalian ajarkan kepada generasi selanjutnya? Jika dari sejak dini kita sudah tidak beretika, tidak transparan dan tidak bertanggung jawab bagaimana nantinya di dunia kerja,” papar seorang pengurus Badan Perwakilan Mahasiswa FE Unsrat yang meminta namanya tak dikorankan.
Dalam pleno ini juga ada oknum dosen yang hampir memukuli seorang mahasiswa Fakultas Ekonomi yaitu Dika Daud. Daud ditarik kerak bajunya oleh oknum dosen di FE Unsrat tapi untung saja ada seorang dosen yg menahan dan meleraikannya.
Kejadian ini berlangsung di tengah kericuhan diluar lokasi sidang pleno mahasiswa yang diselenggarakan BPM FE Unsrat. Saat itu Daud berada di tengah kerumunan ratusan mahasiswa yang berorasi menyampaikan aspirasi kepada Senat Mahasiswa dan meminta Senat Mahasiswa FE untuk kembali ke ruang sidang. Hanya berbekal alasan bahwa Daud menatapnya dengan tatapan sinis, si dosen mudah ini mau memukuli Daud.
Daud yang dimintai keterangan oleh beberapa dosen dan rekan-rekan aktivis mahasiswa mengatakan bahwa, mungkin saja waktu itu dia (dosen tersebut) sudah dipanas-panasi oleh Pengurus Senat dan tatapan saya biasa saja namun tak sengaja bertatapan dengan dia. “Tapi saya tidak takut waktu dia menarik kerak baju saya sebab saya hanya tersenyum sesaat hampir ditonjok dan berpikir dia pasti masuk penjara dan terkena sanksi pegawai/dosen karena memukuli mahasiswa tanpa sebab yang jelas dan om saya kebetulan seorang jaksa,” pungkas daud dengan tertawa.
Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan (PD lll) Fekon Unsrat Ch Kojo SE MSi saat dikonfirmasi wartawan kemarin menjelaskan, soal LPJ senat mahasiswa dan pleno yang dilakukan MPM itu saya sudah berikan kewenangan kepada mereka dan saya selaku PD lll tidak menginterfensi baik senat mahasiswa maupun MPM. “Saya hanya menerima laporan hasil kegiatan mereka, tapi kalaupun mereka (senat mahasiswa,red) ini tak mampu untuk mempertanggunng jawabkan program kerja, maka saya juga akan minta klarifikasi kepada senat mahasiswa,” tandas Kojo. (otnie)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar