LEGISLATOR PDI Perjuangan, Viktor Tatanude SH dan politisi PKPI Suparman Boy Gumolung (keduanya baju singlet), meninjau lokasi pembangunan pasar Tandurusa yang diduga bermasalah.(Foto: Yappi/KM) |
Bitung,KM-
Pembangunan gedung pasar tradisional tandurusa, dengan anggaran Rp.990.750.000,- dari alokasi dara APBN tahun anggaran 2012, melalui dinas perindustrian dan perdagangan (perindag) di pertanyakan warga, pasalnya, proyek yang dikerjakan CV Enola tersebut, diduga tidak sesuai bestek. Seperti yang terlihat di lokasi, rangka besi untuk pengecoran slof sudah terpasang, sementara bagian bawah belum di bangun pondasi, padahal truktur tanah di lokasi tersebut berpasir karena hanya sekitar 30 meter dari pinggiran pantai, kondisi tersebut membuat anggota DPRD Bitung, Viktor Tatanude SH turun lapangan dan mellihat langsung kejanggalan ini.
“Sudah sejak awal saya peringatkan, pekerjaan proyek harus dengan baik jangan asal-asalan, kami minta in diperbaiki dulu, jangan kerjakan yang lain,”Ungkap Tatanude, Demikian juga disampaikan Politisi PKPI Bitung, Suparman Gumolung, pemborong pekerjaan harus paham gambar bangunan, sehingga jangan terjadi salah kerja. “Ini hanya salah informasi saja, tapi kami tetap pantau pekerjaan ini, jangan sampai bangunan yang akan kami pakai ini, sudah rusak dalam waktu singkat, inikan kepentingan masyarakat,”Ujar Boy, sapaannya. Baik Tatanude, maupun Gumolong, bertekad membangun kelurahan tandurusa yang merupakan daerah domisili kedua dengan baik.
Sementara, Kadis Perindag, Ferry Bororing SE MSi, saat dikonfoirmasi mengatakan, pekerjaan tersebut masih dalam kontrak. “Kalau masih ada kekurangan dalam pekerjaan ini, akan diperbaiki,”Ujar Suami Politisi PKPI, Sumisan Sundana ini.(yappiletto)
Pembangunan gedung pasar tradisional tandurusa, dengan anggaran Rp.990.750.000,- dari alokasi dara APBN tahun anggaran 2012, melalui dinas perindustrian dan perdagangan (perindag) di pertanyakan warga, pasalnya, proyek yang dikerjakan CV Enola tersebut, diduga tidak sesuai bestek. Seperti yang terlihat di lokasi, rangka besi untuk pengecoran slof sudah terpasang, sementara bagian bawah belum di bangun pondasi, padahal truktur tanah di lokasi tersebut berpasir karena hanya sekitar 30 meter dari pinggiran pantai, kondisi tersebut membuat anggota DPRD Bitung, Viktor Tatanude SH turun lapangan dan mellihat langsung kejanggalan ini.
“Sudah sejak awal saya peringatkan, pekerjaan proyek harus dengan baik jangan asal-asalan, kami minta in diperbaiki dulu, jangan kerjakan yang lain,”Ungkap Tatanude, Demikian juga disampaikan Politisi PKPI Bitung, Suparman Gumolung, pemborong pekerjaan harus paham gambar bangunan, sehingga jangan terjadi salah kerja. “Ini hanya salah informasi saja, tapi kami tetap pantau pekerjaan ini, jangan sampai bangunan yang akan kami pakai ini, sudah rusak dalam waktu singkat, inikan kepentingan masyarakat,”Ujar Boy, sapaannya. Baik Tatanude, maupun Gumolong, bertekad membangun kelurahan tandurusa yang merupakan daerah domisili kedua dengan baik.
Sementara, Kadis Perindag, Ferry Bororing SE MSi, saat dikonfoirmasi mengatakan, pekerjaan tersebut masih dalam kontrak. “Kalau masih ada kekurangan dalam pekerjaan ini, akan diperbaiki,”Ujar Suami Politisi PKPI, Sumisan Sundana ini.(yappiletto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar