Dharma Palar |
Berbagai elemen masyarakat Langowan mendesak kepolisian (Polres) Minahasa mengusut tuntas dugaan penyalahgunaan dana bencana alam, yang dibagikan kepada warga Kecamatan Langowan Barat baru-baru ini.
Menurut para elemen, Kapolres Minahasa AKBP Dra Henny Posumah sebaiknya berkoordinasi dengan Panwaslu Minahasa untuk menindaklanjuti laporan kasus yang disampaikan masyarakat Desa Ampreng dan Raringis.
Pun kasus terbilang benderang karena dana bencana alam yang digelontor dari Kas Pemkab Minahasa, selain disalurkan tidak tepat sasaran juga disalurkan untuk kepentingan salah satu pasangan calon tertentu.
“Kami berharap Polres Minahasa segera mengusut tuntas dugaan penyaluran dana bencana yang dinilai tidak tepat sasaran karena sarat kepentingan politik,” sembur Rival Luli, salah satu tokoh pemuda Langowan.
Terpisah anggota DPRD Minahasa, Dharma Palar kepada harian ini mengatakan, aparat kepolisian sudah seharusnya segera menindaklanjuti kasus yang dilaporkan masyarakat, meski laporan diajukan ke Panwaslu Minahasa.
“Jangan karena menunggu aduan dari masyarakat, karena kasus ini terindikasi kuat telah terjadi menyalahgunakan anggaran,” ujar Sekretaris DPC PDIP Minahasa ini.
Lanjut dikatakan Palar, sebagian besar masyarakat Langowan Barat kini sedang dihingga perasaan kuatir berurusan dengan penegak hukum. Mereka resah karena takut dipanggil terus kepolisian meski hanya sebagai saksi kasus tersebut.
Pun kasus mencuat, terungkap kalau dana bantuan bencana alam Pemkab Minahasa senilai Rp450 juta di salurkan variatif kepada masyarakat oleh komunitas yang menamakan diri CNR-Peduli.
Sementara CNR sendiri, berpasangan dengan DJT sebagai salah satu calon bupati Minahasa.(fernando kembuan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar