no klik kanan

Senin, 05 November 2012

Usai Youndri Dimakamkan, Tarkam Kembali Pecah

SEKELOMPOK warga yang sedang melakukan persiapan
untuk menyerang kelompok lain dalam tawuran antar kampung
di Desa Imandi dan Tambun.(foto KM)
Dua Warga Terkena Peluru Karet
Dumoga, KM-

Usai pemakanan korban tewas Youndri Lolaen (44) warga Desa Tambun, sekitar pukul 14.00  kemarin siang, Tawuran Antar Kampung (Tarkam) kembali antara Desa Imandi dan Desa Tambun Kecamatan Dumoga Timur, Kabupaten Bolmong kembali pecah.
Dari informasi yang berhasil di rangkum diketahui, Tarkam kembali terjadi ketika korban Youndri selesai dimakamkan. Sambil membawa senjata tajam berupa tombak, golok dan peralatan lainnya, sekelompok masyarakat Desa Tambun mulai bersiap-siap di alun-alun Desa. Kelompok ini diduga bersiap untuk melakukan penyerangan ke Desa Imandi.
Sekitar pukul 16.20 waktu setempat, warga Desa Tambun yang sementara meletakan karangan bunga di tempat korban meregang nyawa tepatnya di perbatasan Desa, warga lainnya sudah mulai melakukan penyerangan ke Desa Imandi.
Situasi mulai tak terkendali, aparat keamanan gabungan Polri dan TNI yang siaga di TKP, berusaha menghalau massa sambil menembakkan flash ball (gas airmata), untuk membubarkan massa. Namun tindakan ini rupanya tidak membuat kedua warga yang bertikai mundur, sehingga petugas menembakkan peluru karet untuk melumpuhkan beberapa oknum warga yang dianggap memancing kerusuhan.
Akibatnya, dua (2) warga Tambun, terkena tembakan peluru karet ini masing-masing, Fani Mantik (32), tertembak di betis kanan, serta April Poluan (24) terkena di atas lutut sebelah kanan. Kedua korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Datoe Binangkang Kotamobagu.
Kapolres Bolmong, Enggar Brotoseno SIK, ketika dikonfirmasi membenarkan adanya penembakan tersebut. Menurut Enggar, penembakan itu bukan perbuatan sengaja untuk melukai masyarakat. Namun karena situasi semakin tidak terkendali, tanpa terelakkan senjata berisi peluru karet yang dimiliki petugas terpaksa digunakan.
“Karena massa yang bertikai sudah tidak lagi bisa dikendalikan, terpaksa anggota kita yang berjaga harus mengambil langkah lanjutan untuk membubarkan massa,” tandas Enggar.
Padahal Minggu malam sebelum pemakaman, Kapolda Sulut Brigjen Dicky Atotoy dan Kepala Badan Intelijen Daerah Sulut, Brigjen Sutangkad, sudah turun kelokasi kejadian untuk mengatasi pertikaian antara dua Desa di Kecamatan Dumoga Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow, desa Tambun dan Imandi.
Seperti diketahui, satu korban tewas teridetifikasi warga desa Tambun, tewas tertembak diduga peluru nyasar saat anggota Kepolisian berusaha mengamankan tawuran kedua warga desa Jumat malam kemarin. Pada malam itu ikut digelar rapat koordinasi bersama Pemerintah Daerah (Pemkab) Bolmong serta masyarakat setempat, yang bertempat di kantor Kecamatan Dumoga Timur. (tim km)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar