PKB
Mulai Persiapkan Capres 2014
Haramain:
Setidaknya Mahfud-JK tak Pernah Terjerat Masalah Hukum
Jakarta, KM-
DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) diam-diam
mulai mengeluarkan jurus mautnya jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014
mendatang. Tak tangung-tanggung dua nama yang kini digadang-gadang akan maju ke
pentas politik nasional dalam merebut kursi RI 1 terus digulir.
Setelah Romah Irama dan Mahfud MD, kini nama Jusuf
Kalla (JK) mulai disebut. Komunikasi PKB dengan JK sudah lama tercipta, namun belakangan
komunikasi politik itu lebih intensi dilakukan.
"Beberapa pengurus DPW mengusung JK.
Posisi DPP PKB masih menginventarisir nama-nama yang muncul. Komunikasi PKB
dengan JK memang sudah lama terjalin, belakangan komunikasi itu lebih
intensif,"
Perburuan JK ternyata tidak main-main. Nama
mantan Wakil Presiden dan mantan Ketua Umum Partai Golkar itu dikabarkan sangat
layak berduet dengan Mahfud. Bahkan, jika pasangan itu tercipta, dipastikan
akan menjadi “duet maut” di Pilpres 2014.
Pengakuan PKB telah menjalin komunikasi
dengan JK untuk diusung sebagai salah satu kandidat diakui Wakil Sekretaris
Jenderal DPP PKB, Abdul Malik Haramain. Dia mengatakan, JK diincar PKB karena
memiliki tingkat penerimaan yang tinggi. Apalagi jika diduetkan dengan Mahfud
MD yang sudah lama diwacanakan oleh PKB untuk diusung menjadi Capres.
Disis lain, Haramain mengakui, Mahfud MD
selama sudah diterima di sebagian besar kalangan Nahdliyyin. Namun demikian,
internal partai pimpinan Muhaimin Iskandar itu tetap akan membahas lebih jauh
dalam forum resmi.
"Bahkan kemungkinan figur-figur itu bisa
dipadukan atau dipaketkan. Apalagi setelah kita sounding ke dapil
masing-masing, dua-duanya punya akseptability yang kuat. Faktornya karena
publik menganggap dua-duanya berpengalaman baik di legislatif maupun
eksekutif" kata Abdul Malik Haramain kepada wartawan di Jakarta, Selasa
(29/10).
Haramain menjelaskan Mahfud MD mampu
menunjukkan reputasi baik ketika menjabat di MK. Selain itu, dua-duanya juga
dianggap relatif clear. Setidaknya JK dan Mahfud belum pernah terjerat masalah
hukum yang serius. Sehingga PKB merasa nyaman mensosialisasikan kedua figur
itu.
Kata dia, bagi PKB, JK dianggap kompeten dan
berpengalaman dalam mengelola negara. Secara pribadi JK juga mampu
berkomunikasi baik dengan elite-elite di Nahdatul Ulama (NU), ormas yang
dianggap dekat dengan PKB.
"Karena itu nama JK memang sudah akrab
di kalangan Nahdliyyin sejak lama," imbuhnya.
"Bahkan kemungkinan figur-figur itu bisa
dipadukan atau dipaketkan. Apalagi setelah kita sounding ke dapil
masing-masing, dua-duanya punya akseptability yang kuat. Faktornya karena
publik menganggap dua-duanya berpengalaman baik di legislatif maupun eksekutif,"tambah
Haramain.
Haramain juga menjelaskan, Mahfud MD mampu
menunjukkan reputasi baik ketika menjabat di MK. Selain itu, dua-duanya juga
dianggap relatif clear. Setidaknya JK dan Mahfud belum pernah terjerat masalah
hukum yang serius. Sehingga PKB merasa nyaman mensosialisasikan kedua figur
itu.
Bila yang dianggap kuat hanya Mahfud-JK, lalu
bagaimana dengan Rhoma Irama?.
"Rhoma Irama juga diterima (nahdliyyin),
apalagi kalau nyanyi "Pengorbanan". Bahkan orang-orang terbawa goyang
juga," pungkasnya.
APA TANGGAPAN GOLKAR?
Partai Golkar mengapresiasi penunjukkan
mantan ketua berlambang beringin itu, Jusuf Kalla, yang diwacanakan Partai
Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk diusung di Pilpres 2014.
"Kami menghormati hak politik beliau,"
kata Wasekjen Partai Golkar, Nurul Arifin, di Jakarta, Selasa (29/10).
Apresiasi kepada JK juga diberikan karena
yang bersangkutan tidak mengganggu internal Golkar. Menurut Nurul, JK dianggap
sanggup membangun institusi dirinya sebagai seorang tokoh yang mampu
menciptakan pengikuti atau followernya sendiri.
Hal itu tentu dianggap sebagai sebuah
perbedaan dibanding tokoh politisi lain yang kerap 'mengganggu' internal partai
ketika sudah tak lagi berkuasa.
Lebih lanjut, Nurul menegaskan, walau JK
sedang didekati PKB, Golkar memilih tetap tak berubah dalam melaksanakan visi
mengusung Aburizal Bakrie sebagai capres di 2014.
"Golkar sendiri tetap berkomitmen dan
kukuh mengusung ARB sebagai capres kami," tandasnya.(bsc/jpnn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar