no klik kanan

Selasa, 29 Oktober 2013

“Duet Maut” Mahfud-JK Bergulir



PKB Mulai Persiapkan Capres 2014
Haramain: Setidaknya Mahfud-JK tak Pernah Terjerat Masalah Hukum
Jakarta, KM-
DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) diam-diam mulai mengeluarkan jurus mautnya jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 mendatang. Tak tangung-tanggung dua nama yang kini digadang-gadang akan maju ke pentas politik nasional dalam merebut kursi RI 1 terus digulir.
Setelah Romah Irama dan Mahfud MD, kini nama Jusuf Kalla (JK) mulai disebut. Komunikasi PKB dengan JK sudah lama tercipta, namun belakangan komunikasi politik itu lebih intensi dilakukan.
"Beberapa pengurus DPW mengusung JK. Posisi DPP PKB masih menginventarisir nama-nama yang muncul. Komunikasi PKB dengan JK memang sudah lama terjalin, belakangan komunikasi itu lebih intensif,"
Perburuan JK ternyata tidak main-main. Nama mantan Wakil Presiden dan mantan Ketua Umum Partai Golkar itu dikabarkan sangat layak berduet dengan Mahfud. Bahkan, jika pasangan itu tercipta, dipastikan akan menjadi “duet maut” di Pilpres 2014.
Pengakuan PKB telah menjalin komunikasi dengan JK untuk diusung sebagai salah satu kandidat diakui Wakil Sekretaris Jenderal DPP PKB, Abdul Malik Haramain. Dia mengatakan, JK diincar PKB karena memiliki tingkat penerimaan yang tinggi. Apalagi jika diduetkan dengan Mahfud MD yang sudah lama diwacanakan oleh PKB untuk diusung menjadi Capres.
Disis lain, Haramain mengakui, Mahfud MD selama sudah diterima di sebagian besar kalangan Nahdliyyin. Namun demikian, internal partai pimpinan Muhaimin Iskandar itu tetap akan membahas lebih jauh dalam forum resmi.
"Bahkan kemungkinan figur-figur itu bisa dipadukan atau dipaketkan. Apalagi setelah kita sounding ke dapil masing-masing, dua-duanya punya akseptability yang kuat. Faktornya karena publik menganggap dua-duanya berpengalaman baik di legislatif maupun eksekutif" kata Abdul Malik Haramain kepada wartawan di Jakarta, Selasa (29/10).
Haramain menjelaskan Mahfud MD mampu menunjukkan reputasi baik ketika menjabat di MK. Selain itu, dua-duanya juga dianggap relatif clear. Setidaknya JK dan Mahfud belum pernah terjerat masalah hukum yang serius. Sehingga PKB merasa nyaman mensosialisasikan kedua figur itu.
Kata dia, bagi PKB, JK dianggap kompeten dan berpengalaman dalam mengelola negara. Secara pribadi JK juga mampu berkomunikasi baik dengan elite-elite di Nahdatul Ulama (NU), ormas yang dianggap dekat dengan PKB.
"Karena itu nama JK memang sudah akrab di kalangan Nahdliyyin sejak lama," imbuhnya.
"Bahkan kemungkinan figur-figur itu bisa dipadukan atau dipaketkan. Apalagi setelah kita sounding ke dapil masing-masing, dua-duanya punya akseptability yang kuat. Faktornya karena publik menganggap dua-duanya berpengalaman baik di legislatif maupun eksekutif,"tambah Haramain.
Haramain juga menjelaskan, Mahfud MD mampu menunjukkan reputasi baik ketika menjabat di MK. Selain itu, dua-duanya juga dianggap relatif clear. Setidaknya JK dan Mahfud belum pernah terjerat masalah hukum yang serius. Sehingga PKB merasa nyaman mensosialisasikan kedua figur itu.
Bila yang dianggap kuat hanya Mahfud-JK, lalu bagaimana dengan Rhoma Irama?.
"Rhoma Irama juga diterima (nahdliyyin), apalagi kalau nyanyi "Pengorbanan". Bahkan orang-orang terbawa goyang juga," pungkasnya.
APA TANGGAPAN GOLKAR?
Partai Golkar mengapresiasi penunjukkan mantan ketua berlambang beringin itu, Jusuf Kalla, yang diwacanakan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk diusung di Pilpres 2014.
"Kami menghormati hak politik beliau," kata Wasekjen Partai Golkar, Nurul Arifin, di Jakarta, Selasa (29/10).
Apresiasi kepada JK juga diberikan karena yang bersangkutan tidak mengganggu internal Golkar. Menurut Nurul, JK dianggap sanggup membangun institusi dirinya sebagai seorang tokoh yang mampu menciptakan pengikuti atau followernya sendiri.
Hal itu tentu dianggap sebagai sebuah perbedaan dibanding tokoh politisi lain yang kerap 'mengganggu' internal partai ketika sudah tak lagi berkuasa.
Lebih lanjut, Nurul menegaskan, walau JK sedang didekati PKB, Golkar memilih tetap tak berubah dalam melaksanakan visi mengusung Aburizal Bakrie sebagai capres di 2014.
"Golkar sendiri tetap berkomitmen dan kukuh mengusung ARB sebagai capres kami," tandasnya.(bsc/jpnn)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar