Dante Tombeg SPd MPd |
Manado,KM—
Pernyataan yang dilontarkan Kadis Dinas Pendidikan
Nasional Kota Manado, Dante Tombeg SPd MPd, terkait Dana Alokasi Khusus (DAK)
yang sudah dikucurkan di sekolah-sekolah agar jangan disalahgunakan. Hal ini
mendapat dukungan dari Ketua Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Anti Korupsi
(Gempak), Jhon Pade. Menurutnya, himbauan Kepala Dinas merupakan acuan dari
pemerintah kota untuk menggunakan dana tersebut dengan sebaik mungkin.
"Saya dukung pernyataan pak Kadis, sebab dana yang terbilang cukup besar
ini, merupakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang dikucurkan
buat pembangunan sekolah," katanya.
Namun, ditambahkan Jhon, masyarakat pun harus mengawasi
aliran dana tersebut agar betul-betul dipergunakan untuk kepentingan
pembangunan sekolah dan tidak disalahgunakan untuk kepentingan pribadi.
"Masyarakat pun wajib mengawasi dana dan proses pembangunan rehab sekolah.
Sebab peran masyarakat sangat penting, agar aliran dananya digunakan pihak
sekolah dengan baik,” tandasnya.
Pade juga mertegaskan agar masing-masing kepala sekolah
harus bisa memanfaatkan DAK untuk melengkapi fasilitas sekolah. Ini dimaksudkan
agar para siswa dan pengajar merasa nyaman di saat melakukan proses belajar dan
mengajar.
"Jika para Kepsek menyalahi aturan dalam pemakaian
dana ini, maka kami meminta agar pemerintah kota beserta Dinas Pendidikan untuk
tidak segan-segan memberi sanksi. Sebab bila dana ini pun disalahgunakan, maka
tidak terbayangkan perkembangan pendidikannya pun akan terhambat,” ungkapnya.
Sementara data jumlah sekolah penerima DAK baik SD, SMP
dan SMA/K seolah-olah disembunyikan oleh pihak Dinas Pendidikan. Kabid Dikdas
Drs Boyke Robot saat diminta data itu hanya mengarahkan ke Panitia Pembuat
Komitmen (PPK) saudara Marten. “Sampai sekarang kami tak memiliki data jumlah
sekolah dan berapa dananya persekolah penerima DAK. Tanyakan saja ke PPK,”
singkatnya.
Kendati sebelumnya, Robot menyebutkan data sekolah
penerima DAK nanti akan ditempelkan di papan pengumuman di Dinas Pendidikan,
tapi hingga kini pembangunan proyek rehab sekolah sudah berjalan dua minggu
data itu belum terpampang di Dinas Pendidikan.
Begitu juga ketika sejumlah wartawan meminta ke Bidang
Pendidikan Menengah (Dikmen). Menurut Kabid Dra Meiske Manoppo, saya tidak
memiliki data sekolah penerima DAK, data itu ada di rumah dan saya lupa belum
bawa ke kantor. “Nanti tanyakan saja ke PPK,” ujarnya singkat. (otnie
tamod)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar