Soal Nasib Ratusan Honda K2
Jantje Wowiling Sajow |
Tondano, KM -
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa dibawah pimpinan Bupati Drs Jantje Wowiling Sajow, dituding telah membohongi dan menyakiti hati warganya sendiri. Pasalnya, ratusan Honor Daerah (Honda) Kategori 2 (K2) yang dinyatakan lolos untuk mengikuti seleksi CPNS sebagai hasil dari perjuangan yang dilakukan di pemerintah pusat melalui Badan Kepegawaian Nasional (BKN), ternyata semua itu tidak sesuai dengan kenyataan yang ada.
Kepada sejumlah wartawan, Vivi Wakari mewakili sejumlah tenaga Honda mengatakan, informasi bahwa seluruh tenaga Honda 453 tenaga honorer K2 yang masuk dalam pangkalan data dan 190 tenaga honorer K2 tambahan bisa mengikuti seleksi CPNS sebagai hasil dari perjuangan di BKN, ternyata tidak benar dan tidak sesuai dengan kenyataan yang ada.
"Kami merasa telah dibohongi oleh Pemkab Minahasa. Pasalnya, saat kami mencoba klarifikasi kepada BKDD Minahasa dan BKN terkait dengan pengumuman nama-nama yang sudah dinyatakan lolos, ternyata yang kami dapatkan, tidak semua tenaga honorer K2 di Minahasa akan mengikuti seleksi penerimaan CPNS. Termasuk didalamnya adalah nama kami," ungkapnya.
Lebih Lanjut, Wakari menjelasan tidak semua Honda K2 di Minahasa dinyatakan lolos seleksi. Sebab, informasi yang didapatnya melalui salah satu Kepala Bagian di BKN menyebutkan tenaga honorer yang mendapat sanggahan dari masyarakat tidak akan mengikuti seleksi penerimaan CPNS.
"Jadi menurut kami, pernyataan dari Pemkab Minahasa bila hasil perjuangan waktu yang lalu seluruh Honda K2 yang diusulkan lolos seleksi untuk mengikuti ujian CPNS, ternyata tidak sesuai dan tidak benar," ungkapnya.
Tak hanya itu Wakari menuturkan bahwa pihaknya merasa heran, karena ratusan nama yang dinyatakan tidak lolos seleksi adalah nama-nama yang masuk di 453 tenaga honorer K2 yang diusulkan pada tahap pertama. Sementara 190 tenaga honorer tambahan yang dikirim belakangan dan tidak melewati uji publik, hanya itu yang dinyatakan lolos seleksi.
"Ini kan tidak adil. Kami yang sesuai dengan mekanisme tidak diloloskan, sementara yang tidak ikut uji publik itu yang diloloskan. Untuk itu, kami merasa telah dibohongi oleh Pemkab Minahasa karena ternyata kami tidak bisa mengikuti ujian seleksi ini padahal awalnya telah dijanjikan sudah lolos," terang Wakari, sembari menyayangkan akan sikap dari pihak Kepala BKDD Minahasa dan stafnya, yang terkesan lepas tangan akan akan hal tersebut.
Sementara itu, Kepala BKDD Minahasa, Melky Rumate sendiri, saat akan dimintai keterangan akan hal tersebut melalui telepon gengamnya sedang tidak aktif atau berada diluar jangkuan.
Diketahui, sesuai pembebritaan beberapa media massa sebelumnya, Pemkab Minahasa telah mengusulkan 453 nama tenaga honorer ke BKN, dan kemudian disusul dengan 190 nama tambahan. Dari jumlah tersebut hanya 245 nama yang dinyatakan lolos oleh BKN untuk untuk mengikuti seleksi penerimaan CPNS. (fernandokembuan)
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa dibawah pimpinan Bupati Drs Jantje Wowiling Sajow, dituding telah membohongi dan menyakiti hati warganya sendiri. Pasalnya, ratusan Honor Daerah (Honda) Kategori 2 (K2) yang dinyatakan lolos untuk mengikuti seleksi CPNS sebagai hasil dari perjuangan yang dilakukan di pemerintah pusat melalui Badan Kepegawaian Nasional (BKN), ternyata semua itu tidak sesuai dengan kenyataan yang ada.
Kepada sejumlah wartawan, Vivi Wakari mewakili sejumlah tenaga Honda mengatakan, informasi bahwa seluruh tenaga Honda 453 tenaga honorer K2 yang masuk dalam pangkalan data dan 190 tenaga honorer K2 tambahan bisa mengikuti seleksi CPNS sebagai hasil dari perjuangan di BKN, ternyata tidak benar dan tidak sesuai dengan kenyataan yang ada.
"Kami merasa telah dibohongi oleh Pemkab Minahasa. Pasalnya, saat kami mencoba klarifikasi kepada BKDD Minahasa dan BKN terkait dengan pengumuman nama-nama yang sudah dinyatakan lolos, ternyata yang kami dapatkan, tidak semua tenaga honorer K2 di Minahasa akan mengikuti seleksi penerimaan CPNS. Termasuk didalamnya adalah nama kami," ungkapnya.
Lebih Lanjut, Wakari menjelasan tidak semua Honda K2 di Minahasa dinyatakan lolos seleksi. Sebab, informasi yang didapatnya melalui salah satu Kepala Bagian di BKN menyebutkan tenaga honorer yang mendapat sanggahan dari masyarakat tidak akan mengikuti seleksi penerimaan CPNS.
"Jadi menurut kami, pernyataan dari Pemkab Minahasa bila hasil perjuangan waktu yang lalu seluruh Honda K2 yang diusulkan lolos seleksi untuk mengikuti ujian CPNS, ternyata tidak sesuai dan tidak benar," ungkapnya.
Tak hanya itu Wakari menuturkan bahwa pihaknya merasa heran, karena ratusan nama yang dinyatakan tidak lolos seleksi adalah nama-nama yang masuk di 453 tenaga honorer K2 yang diusulkan pada tahap pertama. Sementara 190 tenaga honorer tambahan yang dikirim belakangan dan tidak melewati uji publik, hanya itu yang dinyatakan lolos seleksi.
"Ini kan tidak adil. Kami yang sesuai dengan mekanisme tidak diloloskan, sementara yang tidak ikut uji publik itu yang diloloskan. Untuk itu, kami merasa telah dibohongi oleh Pemkab Minahasa karena ternyata kami tidak bisa mengikuti ujian seleksi ini padahal awalnya telah dijanjikan sudah lolos," terang Wakari, sembari menyayangkan akan sikap dari pihak Kepala BKDD Minahasa dan stafnya, yang terkesan lepas tangan akan akan hal tersebut.
Sementara itu, Kepala BKDD Minahasa, Melky Rumate sendiri, saat akan dimintai keterangan akan hal tersebut melalui telepon gengamnya sedang tidak aktif atau berada diluar jangkuan.
Diketahui, sesuai pembebritaan beberapa media massa sebelumnya, Pemkab Minahasa telah mengusulkan 453 nama tenaga honorer ke BKN, dan kemudian disusul dengan 190 nama tambahan. Dari jumlah tersebut hanya 245 nama yang dinyatakan lolos oleh BKN untuk untuk mengikuti seleksi penerimaan CPNS. (fernandokembuan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar