Sejak Januari Nihil Realisasi
Minut, KM -
Drs Maximelian Tapada |
Tunjangan bagi guru non sertifikasi di Minahasa Utara
(Minut) yang sampai saat ini belum dibayarkan instansi terkait, ternyata terus
mengundang pertanyaan seri
us sejumlah kalangan. Pasalnya, angggaran tersebut
sudah ditata dalam APBD, tapi kenapa belum dibayarkan, dan praktis dari Bulan
Januari, guru-guru di Minut yang belum sertifikasi belum pernah menerima hak
mereka.
Diungkap Aktivis Pemuda Minut William Simon Luntungan,
sangat disayangkan kalau anggaran yang seharusnya digunakan untuk pembayaran
tunjangan guru non sertifikasi, tapi kenapa sampai sekarang belum disalurkan.
Masalah ini seharusnya juga menjadi perhatian Bupati, dan kalau perlu langsung
turun tangan mengecek ketertundaan itu ada di pihak mana.
“Sebab kasihan para guru yang sudah bekerja tapi tidak
menerima tunjangan itu,”tegas Luntungan.
Lebih lanjut dikatakan Luntungan, prinsipnya kalau sudah
menjadi hak dari guru harus dibayarkan, sebab mereka juga sudah menjalankan
tugas, apalagi tunjangan guru non sertifikasi ini sudah sejak Januari belum
terealisasi.
“Kalau sampai ada oknum yang sengaja menghambat pencairan
tunjangan non sertifikasi itu, harus diberi sanksi keras, sebab masalah ini
berhubungan dengan nasib orang banyak dan perlu secepatnya
diselesaikan,”tandasnya.
Diketahui, belum cairnya tunjangan non sertifikasi itu, akibat
laporan dari sejumlah guru di Lukpang dan di Kalawat. Dimana sampai saat ini
mereka belum merasakan tunjangan non sertifikasi yang sudah masuk 10 bulan.
Mengenai ini, Kadis Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Minut Drs
Maximelian Tapada menyatakan, hal ini akan dicek langsung yang menyebabkan
keterlambatan itu. Dan pihak dinas akan menseriusi ini.
“Setahu saya itu sudah direalisasi. Tapi nanti akan dicek
kembali secara keseluruhan,”terang Tapada.(hendralumanauw)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar