IPAL Bocor, Air Limbah Tembus Rumah Warga
Limbah PT Club Siksa Warga Airmadidi
Kebocoran pada bak penampung Limbah PT Club di Airmadidi |
Pencemaran lingkungan kembali terjadi di Ibu Kota Kabupaten Minahasa Utara, Airmadidi. Khususnya warga yang tinggal di Kayu Besi Kelurahan Airmadidi Atas mengeluhkan keberadaan perusahaan air mineral PT Club. Pasalnya bak penampungan limbah perusahaan tersebut bocor hingga menggenangi sejumlah rumah warga.
Makin ironis lagi, air limbah tersebut berwarna serta mengeluarkan bau busuk. Warga makin kesal karena hal ini seperti dibiarkan pihak perusahaan, karena sudah berlangsung lama. “Sudah tiga bulan lalu, hal ini terjadi. Dan kami sudah melaporkan ke pihak pabrik, tapi hingga kini tak pernah diperbaiki,” ujar Tono, warga yang rumahnya menjadi korban genangan air dari limbah PT Club.
Patauan wartawan koran ini saat mendatangi lokasi, terlihat kebocoran terjadi di beberapa titik pada bak yang terletak di bagian kiri paling belakang pabrik. Genangan air pun terlihat melintasi sejumlah rumah warga. Bahkan tak jauh dari sumur milik warga. “Terpaksa kami tak bisa menggunakan air dari sumur ini untuk minum, hanya untuk mencuci saja,” sambung warga lainnya.
Dipantau dari salah satu rumah warga, terlihat bak penampungan yang sepertinya dibangun asal jadi. Karena di pinggir beberapa bak terlihat bocor, hingga air yang sudah berwarna merah itu tampak tergenang bersama sejumlah sampah. “Kami warga di sini setiap saat merasa takut jika bak ini roboh, sebab beberapa waktu lalu juga sempat roboh dan mengenai rumah warga,” keluh Hi Yusuf Nento.
Kaban Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) Theo Lumingkewas yang dikonfirmasi mengatakan bahwa PT Club tidak memiliki izin Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) dan izin limbah cair. “Kami akan turun ke lokasi pada Senin nanti (hari ini,red),” terang Lumingkewas.
Pihak perusahaan yang coba dikonfirmasi belum berhasil didapat. Saat coba ditemui di pabrik, wartawan dilarang masuk. Pun saat coba dikonfirmasi lewat telepon selular nomor 082347206XXX, wartawan tidak mendapat jawaban.(hendrasamuel)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar