no klik kanan

Selasa, 02 Oktober 2012

Pejabat Pemprov “Manuver Politik” di Minahasa
Manado, KM -
Kabar banyaknya pejabat eselon II dan III di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut yang melakukan “manuver politik” di Kabupaten Minahasa untuk memenangkan salah satu pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati pada Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Minahasa 12 Desember mendatang, disambut dingin Wakil Gubernur, Dr Djouhari Kansil MPd.
Menurut Wagub Kansil, seluruh pegawai Pemprov Sulut masih pada komitmennya yakni tetap netral dan tidak berpihak pada siapapun. Dikatakannya, jika ada pejabat Pemprov yang ke Kabupaten Minahasa juga tidak ada aturan untuk melarang.
“Kalau dia (pejabat) hanya pulang kampung, siapa yang mau larang? kan tidak bisa. Karena di sana ada orang tuanya, papa, mama, opa, oma yang harus dikunjungi,”ujarnya.
Kansil juga mengatakan, persoalan pejabat Pemprov yang pulang kampung ke Minahasa, sudah terjadi sangat lama dan bukan baru kali ini terjadi apalagi saat Pemilukada.
“Mereka (pejabat) itu yang pulang-pulang kampung bukan cuma sekarang (Saat Pemilukada,red). Sebelumnya juga, tiap Sabtu dan Minggu mereka mudik. Atau istilah dorang bilang, pulang gunung,”tandas Kansil didampingi Sekprov Sulut, Ir SR Mokodongan.
Fenomena pulang kampung (pulang gunung) ini mulai marak dibicarakan di lingkungan Pemprov Sulut saat salah satu anak dari Gubernur Sulut, Dr Sinyo Harry Sarundajang yakni Ivan Sarundajang, nekat maju dalam Pemilukada di Kabupaten Minahasa sebagai calon Wakil Bupati dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Ivan mencoba peruntungan dengan berpasangan dengan, Jantje Sajow Wowiling (JWS) yang juga Wakil Bupati Minahasa. Kuat dugaan para pejabat Pemprov yang saat pulang gunung itu dimanfaatkan untuk melakukan mobilisasi massa guna mendukung calon JWS-Ivansa.(onal)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar