Pemprov Kurang Perhatikan Swasembada Beras
Manado, KM –
Semangat Gubenur Provinsi Sulut DR Sinyo H. Sarundajang untuk mewujudkan swasembada beras nampaknya masih kurang serius dilakukan. Terbukti, ribuan hektar sawah di daerah lumbung padi terabaikan meski mengalami krisis air, seperti dialami di lima desa di Kecamatan Pinoguloman Bolmong Utara.
Fenomana memiriskan itu terungkap, ketika lima Sangadi masing-masing sangadi Buko, sangadi Buko Selatan, Sangadi Dalapuli, Sangadi Dalapuli Timur dan Sangadi Batu Tagam bertandang dan menyampaikan keluhan atas kondisi itu kepada DPRD Sulut, Selasa (16/10) kemarin.
Menurut Sangadi Buko Wensi WJ, kelima desa tersebut selalu mengalami kegagalan panen padi. “Kami sering mengalami karena kekurangan air. Imbasnya, jika dibandingkan dengan beberapa trahun silam, produksi padi atau hasil panen yang dilkakukan sekarang mengalami penurunan sebanyak 40 persen,” ujarnya mewakili para Sangadi.
Dijelaskannya, lahan sawah padi yang ada di lima desa kurang lebih seluas 1260 hektar. Namun hanya sekitar 600 hektar yang terairi. Diakuinya, sebenarnya ada bendungan yang dibangun sekitar tahun 1984, tapi sampai saat ini tidak diperbaiki dan kurang perawatan akibatnya debit air turun samapai 50 persen.
“Bendungan yang dibangun di desa Buko kurang sekali diperhatikan. Memang ada program pembangunan lanjutan berupa irigasi di dalapuli dengan anggaran sebesar 2,4 milyar rupiah, tetapi fungsinya belum iptimal menjawab kebutuhan air.
Sementara anggota Komisi IV Raski Mokodompit berjanji akan menindaklanjuti keluhan warga itu. ‘’Inikan bukan hanya kebutuhan petani tapi juga kebutuhan masyarakat Sulut. Kalau tak ada irigasi tentu akan berpengaruh pada swasembada beras,’’ katanya.
Kunjungan itu diterima anggota komisi I Farid Lauma, anggota Komisi II Soenardi Soemantha, anggota Komisi IV Raski Mokodompit, Ketua Komisi I Jhon Dumais dan Anggota Komisi I Mikson Tilaar.(JeffrieRM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar