Rolling Pejabat Eselon II, Sebaiknya Tidak Ditunda
Hi Herson Mayulu |
Molibagu,KM –
Baik tidaknya penyelenggaraan pemerintah di suatu daerah, serta peningkatan pembangunan, itu tergantung dari sumberdaya manusia (SDM) didalamnya. Termasuk penyediaan SDM di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolmong Selatan (Bolsel).
Menyikapi hal itu, Pemkab yang dipimpin Bupati, Hi Herson Mayulu itu diminta tidak boleh menutup mata dengan persoalan yang terjadi di lingkugan kerjanya.
Apalagi beberapa tahun terkahir ini, persoalan pelayanan prima yang layak diterima masyarakat makin hilang dan seakan tidak dapat dirasakan masyarakat Bolsel.
“Coba bayangkan, kami datang untuk melakukan konsultasi. Eh, dikira kami mau minta proyek. Kami pun tak mau diterima untuk bertemu. Apakah ini yang namanya abdi Negara dan masyarakat? pejabat-pejabat itu tidak layak disebut pembantu bupati? Memang, kami tak mau sebut siapa nama pejabat eselon 2 tersebut,’’ ujar Sujarwan Mokoagow warga Pinolosian.
Dikatakannya, kejadian ini sering terjadi ketika Bupati sedang melakukan tugas ke luar daerah. Kesempatan itu dipergunakan oleh pejabat-pejabat itu ikut “terbang” keluar daerah dengan alasan tugas luar.
“Kalau Bupati tugas luar, pejabat-pejabat itu juga tugas luar. Meski tidak tahu tugas luar kemana mereka. Kami berharap Bupati tidak lagi menunda rolling pejabat eselon II. Kami berharapa pejabat-pejabat malas seperti itu di mutasi,”ujar Mokoagow.
Hal senada juga disampaikan Stevi Darongke, warga Kecamatan Pinolosian Timur. Dikatakannya, Bupati sebaiknya melakukan penyegaran di jajaran Pemkab Bolsel.
“Memang itu yang terbaik, pejabat yang malas dan hanya cari muka harus diganti. Kami juga sudah bosan dengan muka-muka seperti mereka yang tak mau bekerjasama. Tidak tahu program apa yang mereka kerjakan,’’ucap Darongke.
Dikatakannya, dengan dilakukan penyegaran di tubuh Pemkab Bolsel, khususnya para pejabat eselon II, dipastikan kinerja pejabat-pejabat yang baru itu akan semakin bergairah dan memiliki ide-ide baru untuk pembangunan Bolsel kedepan.
“Sebab jika pejabat-pejabat malas seperti ini dipertahankan, Bolsel tidak akan maju. Tidak ada inovasi-inovasi dari pejabat. Sampai saat ini tidak ada pejabat eselon II di Bolsel yang kratif memajukan daerah ini. Kalau seperti ini, masyarakat juga yang menderita,”kata Darongke.
Dia juga menuturkan, dengan banyaknya pejabat-pejabat eselon II yang jarang masuk kantor berakibat kebutuhan masyarakat dan segala keperluan warga terbengkalai.
“Kami butuh pelayanan prima dari Pekmab Bolsel, termasuk pejabat-pejabat eselon II. Tapi kalau seperti ini, yang rugi kami juga. Sementara mereka (pejabat,red) itu digaji dengan uang Negara dari pajak rakyat. Kami menilai rolling jabatan eselon II sudah sangat mendesak dilakukan oleh Bupati. Dan sebaiknya pejabat yang tidak maksimal harus dipangkas,”tandasnya Darongke.(tox)
Baik tidaknya penyelenggaraan pemerintah di suatu daerah, serta peningkatan pembangunan, itu tergantung dari sumberdaya manusia (SDM) didalamnya. Termasuk penyediaan SDM di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolmong Selatan (Bolsel).
Menyikapi hal itu, Pemkab yang dipimpin Bupati, Hi Herson Mayulu itu diminta tidak boleh menutup mata dengan persoalan yang terjadi di lingkugan kerjanya.
Apalagi beberapa tahun terkahir ini, persoalan pelayanan prima yang layak diterima masyarakat makin hilang dan seakan tidak dapat dirasakan masyarakat Bolsel.
“Coba bayangkan, kami datang untuk melakukan konsultasi. Eh, dikira kami mau minta proyek. Kami pun tak mau diterima untuk bertemu. Apakah ini yang namanya abdi Negara dan masyarakat? pejabat-pejabat itu tidak layak disebut pembantu bupati? Memang, kami tak mau sebut siapa nama pejabat eselon 2 tersebut,’’ ujar Sujarwan Mokoagow warga Pinolosian.
Dikatakannya, kejadian ini sering terjadi ketika Bupati sedang melakukan tugas ke luar daerah. Kesempatan itu dipergunakan oleh pejabat-pejabat itu ikut “terbang” keluar daerah dengan alasan tugas luar.
“Kalau Bupati tugas luar, pejabat-pejabat itu juga tugas luar. Meski tidak tahu tugas luar kemana mereka. Kami berharap Bupati tidak lagi menunda rolling pejabat eselon II. Kami berharapa pejabat-pejabat malas seperti itu di mutasi,”ujar Mokoagow.
Hal senada juga disampaikan Stevi Darongke, warga Kecamatan Pinolosian Timur. Dikatakannya, Bupati sebaiknya melakukan penyegaran di jajaran Pemkab Bolsel.
“Memang itu yang terbaik, pejabat yang malas dan hanya cari muka harus diganti. Kami juga sudah bosan dengan muka-muka seperti mereka yang tak mau bekerjasama. Tidak tahu program apa yang mereka kerjakan,’’ucap Darongke.
Dikatakannya, dengan dilakukan penyegaran di tubuh Pemkab Bolsel, khususnya para pejabat eselon II, dipastikan kinerja pejabat-pejabat yang baru itu akan semakin bergairah dan memiliki ide-ide baru untuk pembangunan Bolsel kedepan.
“Sebab jika pejabat-pejabat malas seperti ini dipertahankan, Bolsel tidak akan maju. Tidak ada inovasi-inovasi dari pejabat. Sampai saat ini tidak ada pejabat eselon II di Bolsel yang kratif memajukan daerah ini. Kalau seperti ini, masyarakat juga yang menderita,”kata Darongke.
Dia juga menuturkan, dengan banyaknya pejabat-pejabat eselon II yang jarang masuk kantor berakibat kebutuhan masyarakat dan segala keperluan warga terbengkalai.
“Kami butuh pelayanan prima dari Pekmab Bolsel, termasuk pejabat-pejabat eselon II. Tapi kalau seperti ini, yang rugi kami juga. Sementara mereka (pejabat,red) itu digaji dengan uang Negara dari pajak rakyat. Kami menilai rolling jabatan eselon II sudah sangat mendesak dilakukan oleh Bupati. Dan sebaiknya pejabat yang tidak maksimal harus dipangkas,”tandasnya Darongke.(tox)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar