no klik kanan

Jumat, 09 November 2012

300 Paket Proyek Pemprov Serbu Minahasa

Tondano, KM  -
Ratusan paket pekerjaan tiba-tiba mengalir di wilayah padat penghuni dari Pemprov Sulut pada penghujung tahun 2012 ini. Ditelusuri alokasi sejumlah proyek perbaikan infrastruktur yang sedang dikerjakan, ternyata tanpa koordinasi terlebih dulu dengan Pemkab Minahasa.
Hal itu diungkapakan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Minahasa, Ir Jhon Kussoy, kepada sejumlah wartawan, Kamis (08/11).
“Pemkab Minahasa tidak pernah mendapat pemberitahuan resmi soal kegiatan pekerjaan yang dilakukan Pemprov Sulut,” katanya.
Dikatakan, Pemkab Minahasa tak pernah tahu berapa paket pekerjaan ke-PU-an yang dikerjakan sekarang ini. Begitu juga lokasi-lokasi mana saja pekerjaan proyek dikerjakan pihaknya tidak pernah diberitahu sama sekali.
“Padahal kami berharap koordinasi, agar dapat memberikan masukan daerah mana saja yang butuh proyek,” tandas Kussoy.
Pun proyek tanpa koordinasi ini menyebabkan tumpang tindih pekerjaan di beberapa lokasi, karena sudah dianggarkan Pemkab Minahasa, juga dikerjakan Pemprov Sulut.
“Jadi sama-sama menganggarkan di satu lokasi, seperti contoh di Langowan, Desa Sea Kecamatan Pineleng, dan sejumlah tempat lain,” tuturnya.
Sepekan terakhir alat-alat berat Pemprov Sulut didatangkan menyerbu sejumlah wilayah Kabupaten Minahasa yang padat penghuni.
Terpantau harian ini di desa Wale Ure Kecamatan Langowan, Jumat (09/11) kemarin, alat berat Pemprov Sulut menggaruk tanah untuk perluasan jalan dari Pasar Langowan ke arah utara Desa Sumarayar.
Umumnya jalan yang disentuh alat-alat berat Pemprov Sulut, jalan–jalan rusak yang sudah puluhan tahun tak pernah disentuh proyek.
Menurut personil DPRD Provinsi Sulut, Serpha Manembu, sekitar 300 paket pekerjaan dari Pemprov Sulut akan menyerbu wilayah-wilayah Kabupaten Minahasa. Pekerjaan proyek tersebut antaranya pembangunan dan perbaikan jalan dan revitalisasi lingkungan masyarakat.
“DPRD Sulut dan Pemprov Sulut sama-sama menyusun anggaran untuk pekerjaan proyek-proyek di Minahasa,” ungkap Manembu.
Menariknya manuver yang dilakukan Pemprov Sulut ternyata dilakukan Pemkab Minahasa.
Pemkab Minahasa juga menggelontor dana terbilang besar untuk membujuk masyarakat dengan hal serupa.
Sejumlah infrastruktur yang padat penghuni, juga disentuh Pemkab Minahasa meski dengan cara apapun, seperti terungkap belum lama ini.
Baru-baru Pemkab Minahasa via Dinas Pertanian dan Perkebunan menyalurkan dana segar langsung ke tangan masyarakat sejumlah desa di Kecamatan Langowan Barat. Usut punya usut, ternyata yang disalurkan komunitas bernama CNR-Peduli diduga kuat dana bencana alam dari Pemkab Minahasa.
Baik Pemprov Sulut bersama top manajemen Gubernur Sinyo H Sarundajang dengan Bupati Minahasa Stevanus Vreeke Runtu (SVR), tampaknya sedang berlomba mengambil hati rakyat Minahasa dengan bujukkan proyek.
Menurut penilaian Meidy, warga Langowan kepada harian, diri malu dengan sikap Pemprov Sulut dan Pemkab Minahasa karena berusaha membujuk masyarakat dengan sejumlah proyek.
Meski begitu, diakui walau berbau kepentingan pencalonan Ivan Sarundajang yang tak lain putra Gubernur Sulut Sinyo H Sarundajang dan Careigh N RUntu (CNR), namun masuknya proyek cukup membantu masyarakat.
“Proyek silahkan saja masuk, tapi masyarakat tidak terpengaruh bujuk rayu mereka. Karena duit yang dipakai juga adalah duit masyarakat, bukan duit pribadi calon Pilkada,” tandas Meidy.
Diakuinya, dibalik semua proyek tersebut terdapat dua tokoh besar yang sama-sama punya kepentingan dari pencalonan adanknya, yakni Gubernur SHS dan Bupati SVR.
“Jadi jangan hanya karena kepentinganlah, karena masyarakat tidak dapat dibodohi. Masyarakat sudah tahu apa dibalik dari semua proyek- proyek ini,” pungkasnya.(fernando kembuan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar