Jemmy Toar |
Tiap TPS Turunkan Dua Personil
Tondano, KM
Meski terbilang baru terbentuk, namun Gerakan Minahasa Baru (GMB) menyatakan siap berpartisipasi aktif pada Pilkada Minahasa dengan menerjunkan personilnya ke setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Keterlibatan organisasi masyarakat yang tujuannya peduli terhadap masalah-masalah kemasyarakatan dan pembangunan Kabupaten Minahasa ini, hemat Ketua GMB Jemmy Toar, adalah bentuk kepedulian terhadap negeri kelahiran putra-putri Toar-Lumimuut.
“Kami akan mengawasi ketat Pilkada Minahasa 12 Desember 2012 mendatang. Semua aktifitas pengambilan suara rakyat dari TPS-TPS terus ke PPK Kecamatan hingga pleno KPUD Minahasa, semua akan kami awasi secara seksama,” tandas Ketua GMB Jemmy Toar didampingi Sekretaris Maxie Sagay kepada wartawan di Manado, Selasa (06/11) kemarin.
Lanjut dikatakan Toar, upaya GMB mengawasi Pilkada Minahasa tujuannya suara rakyat yang hanya disalurkan lima tahun sekali tidak dicurangi pihak-pihak tertentu.
“Melihat fenomena yang ada Pilkada Minahasa sangat potensi terjadi kecurangan. Dan itu bakal dilakukan tim salah satu calon berdasarkan laporan yang masuk ke Sekretariat GMB. Untuk itu, GMB akan menurunkan dua personil ke setiap TPS,” urai Toar lagi.
Menurut dia, GMB telah menerima banyak masukkan dari masyarakat terkait dugaan kecurangan Pilkada Minahasa, semisal, kasus dana bantuan bencana alam yang dimanipulasi atas nama salah satu calon.
“Kami banyak menerima laporan dari masyarakat adanya pengerahan perangkat pemerintah yang digunakan untuk memenangkan calon tertentu. Tidak hanya itu, bahkan dana bencana alam pun diduga dipakai untuk kepentingan calon tertentu. Entah laporan itu benar atau tidak, tapi GMB akan membuktikan sendiri di lapangan kasus tersebut,” papar Toar.
Warga Minahasa sekarang, lanjut pengusaha sukses ini, butuh penyegaran budaya akibat degradasi yang terjadi belakangan ini.
“Semangat matombol-tombolan (topang menopang), malinga-lingaan (baku kase inga), mapalus (kebersamaan) dan beberapa sebutan lain sebagai khas Minahasa sudah tergerus. Berdasar kesadaran itulah sehingga para tokoh masyarakat Minahasa membentuk lembaga independent bernama Gerakan Minahasa Baru atau GMB),” urai Toar lagi.
GMB dasarnya bergerak di segala bidang, dimana terkait mengawal Pilkada yang semakin dekat, GMN mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilih untuk menentukan putera-puteri terbaik sesuai hati nurani pemimpin Minahasa.
Sekretaris Maxie Josef Sagay menambahkan, kehadiran GMB mendapat sambutan luar biasa tokoh-tokoh masyarakat Minahasa, antaranya Rudi Saerang yang sangat respek mendukung berdirinya GMB.
Menurut pemerhati politik, pemerintahan, dan kemasyarakatan Sulawesi Utara, Henry Rambet menilai, kehadiran GMB sudah sangat tepat. Organisasi tersebut diharapkan dapat memberi kontribusi besar terhadap daerah Minahasa.
“Di HUT yang ke 564 tahun, ternyata Kabupaten Minahasa tidak terdapat perubahan signifikan dibanding Minsel, Tomohon, Minut, Mitra. Karena itu, diharapkan GMB dapat memberikan pencerahan kepada masyarakat demi kemajuan bersama,” kata Rambet.
Lanjut dia, GMB sebagai wadah berhimpun tokoh-tokoh sukses asal Minahasa, setidaknya dapat berpartisipasi langsung pada Pilkada Minahasa, 12 Desember 2012 mendatang.(vanny)
Tondano, KM
Meski terbilang baru terbentuk, namun Gerakan Minahasa Baru (GMB) menyatakan siap berpartisipasi aktif pada Pilkada Minahasa dengan menerjunkan personilnya ke setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Keterlibatan organisasi masyarakat yang tujuannya peduli terhadap masalah-masalah kemasyarakatan dan pembangunan Kabupaten Minahasa ini, hemat Ketua GMB Jemmy Toar, adalah bentuk kepedulian terhadap negeri kelahiran putra-putri Toar-Lumimuut.
“Kami akan mengawasi ketat Pilkada Minahasa 12 Desember 2012 mendatang. Semua aktifitas pengambilan suara rakyat dari TPS-TPS terus ke PPK Kecamatan hingga pleno KPUD Minahasa, semua akan kami awasi secara seksama,” tandas Ketua GMB Jemmy Toar didampingi Sekretaris Maxie Sagay kepada wartawan di Manado, Selasa (06/11) kemarin.
Lanjut dikatakan Toar, upaya GMB mengawasi Pilkada Minahasa tujuannya suara rakyat yang hanya disalurkan lima tahun sekali tidak dicurangi pihak-pihak tertentu.
“Melihat fenomena yang ada Pilkada Minahasa sangat potensi terjadi kecurangan. Dan itu bakal dilakukan tim salah satu calon berdasarkan laporan yang masuk ke Sekretariat GMB. Untuk itu, GMB akan menurunkan dua personil ke setiap TPS,” urai Toar lagi.
Menurut dia, GMB telah menerima banyak masukkan dari masyarakat terkait dugaan kecurangan Pilkada Minahasa, semisal, kasus dana bantuan bencana alam yang dimanipulasi atas nama salah satu calon.
“Kami banyak menerima laporan dari masyarakat adanya pengerahan perangkat pemerintah yang digunakan untuk memenangkan calon tertentu. Tidak hanya itu, bahkan dana bencana alam pun diduga dipakai untuk kepentingan calon tertentu. Entah laporan itu benar atau tidak, tapi GMB akan membuktikan sendiri di lapangan kasus tersebut,” papar Toar.
Warga Minahasa sekarang, lanjut pengusaha sukses ini, butuh penyegaran budaya akibat degradasi yang terjadi belakangan ini.
“Semangat matombol-tombolan (topang menopang), malinga-lingaan (baku kase inga), mapalus (kebersamaan) dan beberapa sebutan lain sebagai khas Minahasa sudah tergerus. Berdasar kesadaran itulah sehingga para tokoh masyarakat Minahasa membentuk lembaga independent bernama Gerakan Minahasa Baru atau GMB),” urai Toar lagi.
GMB dasarnya bergerak di segala bidang, dimana terkait mengawal Pilkada yang semakin dekat, GMN mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilih untuk menentukan putera-puteri terbaik sesuai hati nurani pemimpin Minahasa.
Sekretaris Maxie Josef Sagay menambahkan, kehadiran GMB mendapat sambutan luar biasa tokoh-tokoh masyarakat Minahasa, antaranya Rudi Saerang yang sangat respek mendukung berdirinya GMB.
Menurut pemerhati politik, pemerintahan, dan kemasyarakatan Sulawesi Utara, Henry Rambet menilai, kehadiran GMB sudah sangat tepat. Organisasi tersebut diharapkan dapat memberi kontribusi besar terhadap daerah Minahasa.
“Di HUT yang ke 564 tahun, ternyata Kabupaten Minahasa tidak terdapat perubahan signifikan dibanding Minsel, Tomohon, Minut, Mitra. Karena itu, diharapkan GMB dapat memberikan pencerahan kepada masyarakat demi kemajuan bersama,” kata Rambet.
Lanjut dia, GMB sebagai wadah berhimpun tokoh-tokoh sukses asal Minahasa, setidaknya dapat berpartisipasi langsung pada Pilkada Minahasa, 12 Desember 2012 mendatang.(vanny)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar