TENAGA medis dan dokter di daerah kepulauan kini mendapat perhatian serius dari pemerintah provinsi.(foto ist) |
Manado, KM –
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut berencana akan menaikkan insentif bagi tenaga-tenaga medis yang ada di daerah kepulauan. Hal itu disampaikan Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulut, Ir SR Mokodongan kepada sejumlah wartawan, akhir pekan lalu.
“Kami sudah mengusulkan ke DPRD Provinsi agar ada insentif khusus bagi tenaga-tenaga medis, tenaga dokter yang ada di daerah kepulauan. Kita mintakan itu menjadi pertimbangan untuk dikaji kembali, harus ada kekhusussan karena tingkat kesulitannya berbeda dibandingkan di daerah Kabupaten/Kota yang ada di daratan,”ujar Mokodongan.
Selain itu, kata Mokodongan, pihaknya juga sudah mengusulkan agar rumah sakit jiwa Ratumbuysang dipindahkan. Sementara untuk rumah sakit jiwa yang ada saat ini, akan tetap dan dijadikan rumah sakit umum.
“Sebab jika dilihat daerahnya sangat strategis,”tandasnya.
Disisi lain, untuk Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), Pemprov akan menekan tingkat pengunanya. Mokodongan menjelaskan, sesuai dengan pernyataan Komisi IX DPR RI sewaktu berkunjung ke Sulut beberapa waktu lalu, dengan data dan fakta yang ada, yang paling siap untuk badan pengelolahan jasa jaminan sosial dan kesehatan adalah daerah ini. Hal itu disampaikannya karena memang Provinsi Sulut sudah lama menggunakan Jamkesda dan Jamkesmas.
“Hanya saja kita akan menekan Jamkesmas, karena semakin dia ditekan berarti tingkat pengangguran dan kemiskinan semakin berkurang. Karena justru kalau Jamkesmasnya lebih tinggi itu berarti suatu nilai yang tidak baik,”terang Mokodongan.(onal)
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut berencana akan menaikkan insentif bagi tenaga-tenaga medis yang ada di daerah kepulauan. Hal itu disampaikan Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulut, Ir SR Mokodongan kepada sejumlah wartawan, akhir pekan lalu.
“Kami sudah mengusulkan ke DPRD Provinsi agar ada insentif khusus bagi tenaga-tenaga medis, tenaga dokter yang ada di daerah kepulauan. Kita mintakan itu menjadi pertimbangan untuk dikaji kembali, harus ada kekhusussan karena tingkat kesulitannya berbeda dibandingkan di daerah Kabupaten/Kota yang ada di daratan,”ujar Mokodongan.
Selain itu, kata Mokodongan, pihaknya juga sudah mengusulkan agar rumah sakit jiwa Ratumbuysang dipindahkan. Sementara untuk rumah sakit jiwa yang ada saat ini, akan tetap dan dijadikan rumah sakit umum.
“Sebab jika dilihat daerahnya sangat strategis,”tandasnya.
Disisi lain, untuk Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), Pemprov akan menekan tingkat pengunanya. Mokodongan menjelaskan, sesuai dengan pernyataan Komisi IX DPR RI sewaktu berkunjung ke Sulut beberapa waktu lalu, dengan data dan fakta yang ada, yang paling siap untuk badan pengelolahan jasa jaminan sosial dan kesehatan adalah daerah ini. Hal itu disampaikannya karena memang Provinsi Sulut sudah lama menggunakan Jamkesda dan Jamkesmas.
“Hanya saja kita akan menekan Jamkesmas, karena semakin dia ditekan berarti tingkat pengangguran dan kemiskinan semakin berkurang. Karena justru kalau Jamkesmasnya lebih tinggi itu berarti suatu nilai yang tidak baik,”terang Mokodongan.(onal)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar