Molibagu,KM –
Lokasi wisata pantai Ponii di Kabupaten Bolmong Selatan (Bolsel) mulai terancam. Pasalnya, pasir pantai di tempat wisata yang di apit Dua Desa yakni Desa Dudepo dan Pinolantungan, terus dikeruk oleh sejumlah kontraktor dan masyarakat setempat, untuk keperluan pembangunan proyek pemerintah.
Menurut pengakuan sejumlah warga, jika pengerukan pasir pantai terus dibiarkan berlangsung maka objek wisata akan rusak dan terganggu kelestarian dan ke indahan pantai.
“Seharusnya tempat wisata seperti ini, di jaga kelestariannya. Bukannya dirusak oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Jika ini dibiarkan akan mengakibatkan kerugian besar bagi daerah. Selain itu, pasir pantai tidak bisa di gunakan untuk bangunan,” ujar Gardamon Gobel.
Lanjutnya, potensi wisata di Bolsel, khususnya wisata pantai, sangatlah besar dan dapat menarik para wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Sehingga, perlu dijaga dan dirawat oleh semua pihak. Namun, peran pemerintah sangatlah penting untuk melestarikan lingkungan serta objek wisaya yang potensial.
Kadis Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Surahmat Sugeng Purwono, saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya sudah menurunkan tim untuk melakukan pelarangan terhadap pengerukan pasir di lokasi tersebut.
“Memang ada pengerukan yang di lakukan oleh masyarakat di lokasi wisata itu, dan dinas sudah melakukan pelarangan,” terang Sugeng.
Dikatakannya lagi, pihaknya sudah menyurat ke Camat lewat Sekda, agar melarang masyarakat Pinolantungan untuk tidak mengambil pasir di pantai Ponii.
“Sejak bulan lalu, dinas sudah mengambil langkah untuk melakukan pelarangan terhadap warga yang mengeruk pasir di lokasi wisata tersebut. Tak hanya di pantai Ponii yang dilarang, bahkan semua lokasi wisata pantai dilarang keras untuk mengambil pasir,” tutupnya.(tox)
Lokasi wisata pantai Ponii di Kabupaten Bolmong Selatan (Bolsel) mulai terancam. Pasalnya, pasir pantai di tempat wisata yang di apit Dua Desa yakni Desa Dudepo dan Pinolantungan, terus dikeruk oleh sejumlah kontraktor dan masyarakat setempat, untuk keperluan pembangunan proyek pemerintah.
Menurut pengakuan sejumlah warga, jika pengerukan pasir pantai terus dibiarkan berlangsung maka objek wisata akan rusak dan terganggu kelestarian dan ke indahan pantai.
“Seharusnya tempat wisata seperti ini, di jaga kelestariannya. Bukannya dirusak oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Jika ini dibiarkan akan mengakibatkan kerugian besar bagi daerah. Selain itu, pasir pantai tidak bisa di gunakan untuk bangunan,” ujar Gardamon Gobel.
Lanjutnya, potensi wisata di Bolsel, khususnya wisata pantai, sangatlah besar dan dapat menarik para wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Sehingga, perlu dijaga dan dirawat oleh semua pihak. Namun, peran pemerintah sangatlah penting untuk melestarikan lingkungan serta objek wisaya yang potensial.
Kadis Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Surahmat Sugeng Purwono, saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya sudah menurunkan tim untuk melakukan pelarangan terhadap pengerukan pasir di lokasi tersebut.
“Memang ada pengerukan yang di lakukan oleh masyarakat di lokasi wisata itu, dan dinas sudah melakukan pelarangan,” terang Sugeng.
Dikatakannya lagi, pihaknya sudah menyurat ke Camat lewat Sekda, agar melarang masyarakat Pinolantungan untuk tidak mengambil pasir di pantai Ponii.
“Sejak bulan lalu, dinas sudah mengambil langkah untuk melakukan pelarangan terhadap warga yang mengeruk pasir di lokasi wisata tersebut. Tak hanya di pantai Ponii yang dilarang, bahkan semua lokasi wisata pantai dilarang keras untuk mengambil pasir,” tutupnya.(tox)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar