Wujudkan Visi GMIM Yang Inklusif dan Misioner
Ratahan,KM-
Sidang Majelis Tahunan Sinode GMIM Ke -25 resmi di buka pada Selasa 6/11 Kemarin di Ratatotok. Kegiatan tahunan ini di buka langsung oleh Ketua Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS) GMIM, Pdt. Piet Marten Tampi MTh ditandai dengan pemukulan tatengkoren, yang sebelumnya diawali dengan ibadah yang di pimpin oleh Sekretaris Umum Pdt. Artur Rumengan, yang menekankan tentang perwujudan tujuan pelayanan GMIM yang inklusif dan misioner.
“ Tujuan hidup dan pelayanan bukan euvoria bergereja, namun bagaimana menjadi saksi Tuhan dan membuat umat manusia terpanggil dan percaya kepada Tuhan,” ujar Rumengan.
Penekanan perwujudan pelayanan inklusif dan misionaris pun kembali di sampaikan lewat sambutan Ketua PGI yang di bacakan oleh Sekum MPH PGI, PGI MPH PGI Pdt. Lisye Tamuntuan Makisanti, sembari berharap agar sidang ini dilakukan secara kritis sebagai bentuk evaluasi pelayanan GMIM.
Meski dalam rangkaian pembukaan diguyur hujan deras, namun tak kurang dari seratusan hamba Tuhan se sinode GMIM hadir dalam kegiatan pembukaan dan nantinya akan mengikuti sidang tahunan ini selama 4 hari.
Sementara Ketua Umum Panitia Sidang Majelis Sinode, Pnt Drs.Djeremia Damongilala Msi, dalam laporan memastikan saat ini, panitia yang telah berupaya maksimal menyiapkan segala sesuatu terkait teknis pelaksanaan kegiatan.
“Kami sampaikan salamat datang bagi para peserta sidang, Tentunya juga harapan dari panitia maupun para peserta sidang berharap kegiatan ini boleh berlangsung dengan baik, demikian pun para jemaat yang di wilayah Ratatotok yang hingga sejauh ini sangat respon dan proaktif mendukung kegiatan ini,” ujar Damongilala.(marvel)
Ratahan,KM-
Sidang Majelis Tahunan Sinode GMIM Ke -25 resmi di buka pada Selasa 6/11 Kemarin di Ratatotok. Kegiatan tahunan ini di buka langsung oleh Ketua Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS) GMIM, Pdt. Piet Marten Tampi MTh ditandai dengan pemukulan tatengkoren, yang sebelumnya diawali dengan ibadah yang di pimpin oleh Sekretaris Umum Pdt. Artur Rumengan, yang menekankan tentang perwujudan tujuan pelayanan GMIM yang inklusif dan misioner.
“ Tujuan hidup dan pelayanan bukan euvoria bergereja, namun bagaimana menjadi saksi Tuhan dan membuat umat manusia terpanggil dan percaya kepada Tuhan,” ujar Rumengan.
Penekanan perwujudan pelayanan inklusif dan misionaris pun kembali di sampaikan lewat sambutan Ketua PGI yang di bacakan oleh Sekum MPH PGI, PGI MPH PGI Pdt. Lisye Tamuntuan Makisanti, sembari berharap agar sidang ini dilakukan secara kritis sebagai bentuk evaluasi pelayanan GMIM.
Meski dalam rangkaian pembukaan diguyur hujan deras, namun tak kurang dari seratusan hamba Tuhan se sinode GMIM hadir dalam kegiatan pembukaan dan nantinya akan mengikuti sidang tahunan ini selama 4 hari.
Sementara Ketua Umum Panitia Sidang Majelis Sinode, Pnt Drs.Djeremia Damongilala Msi, dalam laporan memastikan saat ini, panitia yang telah berupaya maksimal menyiapkan segala sesuatu terkait teknis pelaksanaan kegiatan.
“Kami sampaikan salamat datang bagi para peserta sidang, Tentunya juga harapan dari panitia maupun para peserta sidang berharap kegiatan ini boleh berlangsung dengan baik, demikian pun para jemaat yang di wilayah Ratatotok yang hingga sejauh ini sangat respon dan proaktif mendukung kegiatan ini,” ujar Damongilala.(marvel)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar