KORBAN tewas, Youndry Lolaen warga Desa Tambus. Korban tewas diduga akibat terkena peluru nyasar dari aparat keamanan.(foto ist) |
Tarkam Imandi-Tambun Kembali Memanas
Kotamobagu, KM –
Keheningan malam di perbatasan antara Desa Tambun (Pinonobatuan) dan Kelurahan Imandi, Kecamatan Dumoga Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow, Jumat (02/11) lalu pecah. Tawuran Antar Kampung (Tarkam) antar dia warga di Desa itu memakan korban. Youndri Lolaen warga (44) Desa Tambun (Pinonobatuan) yang kesehariannya berprofesi sebagai petani, tewas tertembak.
Kuat dugaan, Yondri tewas akibat kena peluru nyasar yang masuk dari bagian lengan kiri merengsek masuk ke dada hingga menembus jantung. Tarkam ini terjadi berawal sekelompok pemuda dari Kelurahan Imandi datang memasuki kawasan Desa Tambun dan sengaja memancing amarah warga.
Sontak para pemuda Desa Tambun langsung mengejar para oknum pemuda hingga ke perbatasan antara dua Desa. Kondisi kian mencekam ini membuat pihak kepolisian yang berjaga-jaga langsung membubarkan massa. Rentetan tembakan peringatan pun ikut terdengar. Massa kedua Desa yang bertikai, langsung mundur ke wilayah masing-masing. Tiba-tiba salah satu warga yang diketahui bernama Youndri (44) Desa Tambun sudah terkapar tak bergerak. Keadaan kembali tegang.
“Saat kami mulai mundur, tiba-tiba ini om Nyong, (panggilan akrab Yondri Lolaen-red) sudah jatuh terkapar. Teman-teman semua kaget, karena kami tidak ada kontak fisik dengan Desa Imandi hanya saling jaga,” ujar saksi yang meminta namanya untuk tidak dipublikasikan. Saksi menuturkan, kemungkinan korban tewas karena tembakan dari salah satu petugas yang menembakan senjata tanda peringatan.
“Kami menduga peluru itu dari senjata polisi, karena luka bekas peluru sebesar batang rokok,”ungkapnya.
“Selama tarkam terjadi antara kedua desa, kami hanya menggunakan senjata angin. Itu pun jika situasi sudah benar-benar tegang dan ingin membela diri,”ungkap saksi
Ditempat terpisah, Kapolres Bolmong Enggar Brotoseno SIK, ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Namun menurut Enggar, jenis senjata yang mengenai korban belum diketahui pasti, karena masih menunggu penyidikan lanjutan.
“Belum tahu jenis peluru apa yang bersarang di tubuh korban, karena masih menunggu hasil otopsi,” tandas Enggar.(Mg1/Erwin)
Kotamobagu, KM –
Keheningan malam di perbatasan antara Desa Tambun (Pinonobatuan) dan Kelurahan Imandi, Kecamatan Dumoga Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow, Jumat (02/11) lalu pecah. Tawuran Antar Kampung (Tarkam) antar dia warga di Desa itu memakan korban. Youndri Lolaen warga (44) Desa Tambun (Pinonobatuan) yang kesehariannya berprofesi sebagai petani, tewas tertembak.
Kuat dugaan, Yondri tewas akibat kena peluru nyasar yang masuk dari bagian lengan kiri merengsek masuk ke dada hingga menembus jantung. Tarkam ini terjadi berawal sekelompok pemuda dari Kelurahan Imandi datang memasuki kawasan Desa Tambun dan sengaja memancing amarah warga.
Sontak para pemuda Desa Tambun langsung mengejar para oknum pemuda hingga ke perbatasan antara dua Desa. Kondisi kian mencekam ini membuat pihak kepolisian yang berjaga-jaga langsung membubarkan massa. Rentetan tembakan peringatan pun ikut terdengar. Massa kedua Desa yang bertikai, langsung mundur ke wilayah masing-masing. Tiba-tiba salah satu warga yang diketahui bernama Youndri (44) Desa Tambun sudah terkapar tak bergerak. Keadaan kembali tegang.
“Saat kami mulai mundur, tiba-tiba ini om Nyong, (panggilan akrab Yondri Lolaen-red) sudah jatuh terkapar. Teman-teman semua kaget, karena kami tidak ada kontak fisik dengan Desa Imandi hanya saling jaga,” ujar saksi yang meminta namanya untuk tidak dipublikasikan. Saksi menuturkan, kemungkinan korban tewas karena tembakan dari salah satu petugas yang menembakan senjata tanda peringatan.
“Kami menduga peluru itu dari senjata polisi, karena luka bekas peluru sebesar batang rokok,”ungkapnya.
“Selama tarkam terjadi antara kedua desa, kami hanya menggunakan senjata angin. Itu pun jika situasi sudah benar-benar tegang dan ingin membela diri,”ungkap saksi
Ditempat terpisah, Kapolres Bolmong Enggar Brotoseno SIK, ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Namun menurut Enggar, jenis senjata yang mengenai korban belum diketahui pasti, karena masih menunggu penyidikan lanjutan.
“Belum tahu jenis peluru apa yang bersarang di tubuh korban, karena masih menunggu hasil otopsi,” tandas Enggar.(Mg1/Erwin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar