Benny Rhamdani |
Manado,
KM –
Kemenangan
JWS-IVANSA di Pilkada Minahasa, adalah bukti jika Masyarakat Minahasa
benar-benar menginginkan perubahan. Demikian disebutkan anggota DPRD
Sulut, Benny Rhamdani (Brani).
Menurutnya,
kemenangan itu tidak diperoleh dari sekedar pesta demokrasi, tapi
kemenangan yang lahir dari proses 'perlawanan' Rakyat terhadap masih
kuatnya praktek politik tidak senonoh yang mencoba merusak demokrasi
itu sendiri. “Praktek Politisasi PNS dan Politik Intimidatif, mampu
dilawan oleh kekuatan Rakyat dengan semangat Perubahan itu sendiri,”
sebutnya.
Dikatakan,
kondisi Minahasa 10 Tahun yangg dinilai oleh masyarakat Minahasa
tidak mengalami perubahan signifikan diberbagai sektor, menjadi isu
strategis rakyat Minahasa dalam membangun sentimen kolektif publik
untuk menjadikan siapapun calon yang diusung Penguasa sebelumnya,
menjadi common enemy kelompok pro perubahan.
“Kemenangan
kelompok perubahan dalam memenangkan Pilkada Minahasa, adalah
kemenangan demokrasi. Maka siapapun masyarakat dituntut untuk
menghormatinya. Dan siapapun kelompok masyarakat-politik yang
berpikir dan bertindak untuk melakukan kecurangan atas kemenangan
JWS-IVANSA di Pilkada Minahasa, maka mereka adalah orang/kelompok
yang anti Demokrasi,” tuturnya
Kecurangan
terhadap demokrasi lanjut Brani adalah sebuah tindakan kejahatan. Dan
kejahatan hanya bisa dilakukan oleh mereka yang disebut Penjahat.
Kejahatan terhadap Demokrasi hanya akan manghasilkan orang-orang/Para
Pemimpin yang bermental penjahat. “Apapun, Rakyat Minahasa sudah
menentukan sikap politik. Mereka memilih JWS-IVANSA untuk menjadi
Pemimpin Minahasa 2013-2015. Mari hormati keputusan politik Rakyat
Minahasa, agar kita tidak menjadi orang terkutuk dihadapan Rakyat
Minahasa dan dihadapan Tuhan yg akan menjaga Rakyat dan Tanah
Minahasa.,” tuturnya.(JeffrieRM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar