"Rumah
dinas saya terbuka untuk umum. Silakan para korban datang, saya akan melayani
kebutuhan kalian," Wakil Walikota Manado Harley Mangindaan
Harley Mangindaan |
Manado,
KM
Manado
dilanda banjir dan tanah longsor, Minggu
(17/2) kemarin. Sampai pukul 19.00 WITA, data di Mapolresta Manado, akibat
bencana ini tercatat 16 korban tewas dan 8.093 jiwa mengungsi.
Kapolda
Sulut Brigjen Pol Dicky Atotoy mengatakan telah memerintahkan personelnya untuk
diterjunkan di lokasi bencana dan berbaur dengan anggota TNI, PMI, Basarnas,
Senkom Mitra Polri dan Tagana.
"Situasinya
saat ini tanggap darurat. Tidak ada kata tidak untuk menurunkan personel,"
katanya saat dikonfirmasi di lokasi longsor Citraland, Minggu (17/2).
Polda
Sulut telah mengerahkan sekitar 200 personelnya dengan dua perahu karet untuk melakukan
evakuasi korban yang masih bertahan di rumah karena terjebak banjir.
"Itu
baru personel Polda Sulut saja, belum dari Polresta Manado dan seluruh piket
fungsi di jajarannya," terang Atotoy.
Atotoy
menyebut penyebab utama terjadinya banjir dan tanah longsor, dikarenakan hujan
yang mengguyur seluruh wilayah Sulut sepanjang dua hari belakangan ini.
"Sama
seperti beberapa tahun lalu, DAS Sawangan dan DAS Tondano tidak mampu menampung
debit air yang besar. Akibatnya, meluap," terang Atotoy.
Sementara
Wakil Walikota Manado Harley Mangindaan menyatakan siap menjadikan rumah
dinasnya sebagai dapur umum bagi para korban bencana alam.
"Rumah
dinas saya terbuka untuk umum. Silakan para korban datang, saya akan melayani
kebutuhan kalian," kata Bang Ai, sapaan akrab Wawali melalui pesan
BlackBerry Mesengger (BBM) kepada wartawan, Minggu (17/2) malam.
Bang
Ai mengatakan sangat prihatin dengan kondisi Manado yang benar-benar hancur
diterjang bencana banjir dan tanah longsor.
"Mereka
yang jadi korban pasti membutuhkan bantuan," tandasnya.(tim km)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar