no klik kanan

Senin, 21 Oktober 2013

10 SMK Ikut Konsolidasi Implementasi Guru Sasaran K-13

Diikuti Guru, Kepsek dan Pengawas Sekolah

KONSOLIDASI: sebanyak 48 guru, Kepsek dan pengawas
mengikuti pertemuan Implementasi Guru Sasaran K-13
di SMKN 2 Manado, Senin (21/10). (FOTO: OTNIE/KM)
Manado,KM—
Sebanyak 48 guru, Kepsek sasaran dan guru inti serta pengawas SMK mengikuti konsolidasi sekolah sasaran Kurikulum 2013 (K-13) yang dipusatkan di SMKN 2 Manado pada, Senin (21/10). Menurut Kepala SMKN 2 Manado, Julian Watung SPd kepada Koran Manado mengatakan, ada 48 guru, Kepsek SMK di Sulut yang tersebar di 10 sekolah yang mengikuti konsolidasi sekolah sasaran K-13 . Mereka terdiri dari 18 orang untuk guru Bahasa Indonesia, 19 guru Matematikal dan 11 orang guru mata pelajaran Sejarah.
“Ada 10 sekolah sasaran yang mengikuti konsolidasi K-13 yakni SMK Kat ST Familia Tomohon, SMKN 2 Bitung, SMKN 2 Tondano, SMKN 3 Tondano, SMKN Kr 1 Tomohon, SMKN 1 Amurang, SMKN 1 Bitung, SMKN 2 Manado, SMKN 3 Manado dan SMKN 4 Manado,” kata Watung.
Watung juga menyebutkan, di Indonesia ada 102 SMK yang menyelenggarakan implementasi sekolah sasaran kurikulum 2013 salah satunya yakni SMKN 2 Manado. “Ini hasil pendampingan K-13 bersama kepala seksi kurikulum bidang Dikmenti Diknas Sulut, Direktorat Pembinaan SMK Kemdikbud. Kami tuan rumah ditunjuk sebagai pendamping bersama 102 sekolah se-Indonesia. Di Sulut hanya SMK Negeri 2 Manado dan SMK Negeri 3 Manado," ujar watung.
Dikatakannya, kegiatan ini adalah tindaklanjut dari workshop sebelum-sebelumnya. Di sini kita mengevaluasi sampai dimana kendala-kendala yang dihadapi selama pelaksanaan kurikulum 2013 tiga bulan berjalan. “Nantinya, satu saat kita menghadirkan pihak kementerian untuk membahas kendala-kendala tadi,” ujar Watung sembari menyebutkan, belum semua sekolah yang melaksanakan kurikulum baru ini.
Watung menambahkan, materi-materi yang dibahas dalam penjabaran kurikulum ini berupa member penguatan, melaksanakan observasi pembelajaran. Bahkan memberikan layanan konsultasi modelling coaching berkenaan dengan pembelajaran guru sasaran baik langsung maupun dilakukan secara online dengan Kementerian Pendidikan. “Jadi paling penting juga penguasaan teknologi, karena semua bahan dikirim online lewat email,” pungkasnya. (otnie tamod)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar