Bupati Boltim Kecewa, Kinerja Dinas Sosial Lambat
Boltim, KM-
Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sehan Landjar secara terpaksa menunda pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Bupati menjelaskan, penundaan pembangunan 150 RTLH yang berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) terpaksa ditunda karena sisa waktu yang tidak mencukupi untuk menyelesaikan.
"Dana APBD-nya masih kita off, kita tahan, nanti akan digabung 2014, mungkin lebih dari 500 unit yang akan dibangun,"ungkap Sehan, baru-baru ini seraya menambahkan, dirinya menargetkan sebanyak 2 ribu RTLH di Boltim akan selesai tahun depan atau selambatnya 2015 sebelum masa jabatannya berakhir.
Tentundanya pembangunan RTLH lewat APBD 2013, Sehan mengaku kecewa. Dia menilai kinerja Dinas Sosial lamban dalam melaksanakan program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat miskin. Padahal kata dia, hal itu sudah menjadi impiannya untuk menyelesaikan semua RTLH di Boltim.
"Secara teknis dinas sosial lambat, saya kaget dia tidak mampu melaksanakan. Seharusnya sejak Januari mereka laksanakan," ujar Bupati pertama pilihan rakyat Boltim ini.
Sehan merasa dirinya gagal tidak bisa memenuhi harapannya dan impuan warga untuk segera merenovasi rumah tak layak huni tersebut.
"Saya merasa gagal sebab upaya untuk mengubah nasib masyarakat melalui penyaluran dana perbaikan tempat tinggal tidak telaksana,"ucapnya.
Namun begitu kata Bupati, pembangunan 150 RTLH yang berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) saat ini terus berjalan. Bahkan kata Sehan, itu sudah hampir selesai.
"Hanya program yang dari APBN tidak bisa kita tunda, sekarang sudah lebih 50 persen,"kata dia.
Penundaan renovasi RTLH tersebut secara otomatis membuat rencana kejasama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam membangun rumah dibatalkan.
"TNI waktu itu ada MoU dengan pusat, sehingga tenaganya tidak bisa diganggu," ungkap Sehan.
Sehan menuturkan, apabila Kementerian Sosial memberikan bantuan renovasi RTLH sebanyak 500 unit pada 2014, maka pihaknya akan menganggarkan 250 unit. Namun persoalan saat ini banyak warga yang memiliki rumah namun tidak milik tanah sendiri.
"Sehingga kemarin ada yang menjual tanah yang murah di Kotabunan. Kebetulan saya dan ibu (Istri) memiliki rejeki, maka saya beli dan berikan ke 55 kepala keluarga,"tandasnya.(timkm)
Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sehan Landjar secara terpaksa menunda pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Bupati menjelaskan, penundaan pembangunan 150 RTLH yang berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) terpaksa ditunda karena sisa waktu yang tidak mencukupi untuk menyelesaikan.
"Dana APBD-nya masih kita off, kita tahan, nanti akan digabung 2014, mungkin lebih dari 500 unit yang akan dibangun,"ungkap Sehan, baru-baru ini seraya menambahkan, dirinya menargetkan sebanyak 2 ribu RTLH di Boltim akan selesai tahun depan atau selambatnya 2015 sebelum masa jabatannya berakhir.
Tentundanya pembangunan RTLH lewat APBD 2013, Sehan mengaku kecewa. Dia menilai kinerja Dinas Sosial lamban dalam melaksanakan program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat miskin. Padahal kata dia, hal itu sudah menjadi impiannya untuk menyelesaikan semua RTLH di Boltim.
"Secara teknis dinas sosial lambat, saya kaget dia tidak mampu melaksanakan. Seharusnya sejak Januari mereka laksanakan," ujar Bupati pertama pilihan rakyat Boltim ini.
Sehan merasa dirinya gagal tidak bisa memenuhi harapannya dan impuan warga untuk segera merenovasi rumah tak layak huni tersebut.
"Saya merasa gagal sebab upaya untuk mengubah nasib masyarakat melalui penyaluran dana perbaikan tempat tinggal tidak telaksana,"ucapnya.
Namun begitu kata Bupati, pembangunan 150 RTLH yang berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) saat ini terus berjalan. Bahkan kata Sehan, itu sudah hampir selesai.
"Hanya program yang dari APBN tidak bisa kita tunda, sekarang sudah lebih 50 persen,"kata dia.
Penundaan renovasi RTLH tersebut secara otomatis membuat rencana kejasama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam membangun rumah dibatalkan.
"TNI waktu itu ada MoU dengan pusat, sehingga tenaganya tidak bisa diganggu," ungkap Sehan.
Sehan menuturkan, apabila Kementerian Sosial memberikan bantuan renovasi RTLH sebanyak 500 unit pada 2014, maka pihaknya akan menganggarkan 250 unit. Namun persoalan saat ini banyak warga yang memiliki rumah namun tidak milik tanah sendiri.
"Sehingga kemarin ada yang menjual tanah yang murah di Kotabunan. Kebetulan saya dan ibu (Istri) memiliki rejeki, maka saya beli dan berikan ke 55 kepala keluarga,"tandasnya.(timkm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar