Boroko, KM-
Bupati Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) Drs. Hi. Depri Pontoh pada kegiatan sosialisasi secara tegas mengecam penebangan hutan mangrove di pesisir laut Bolmut.
"Menipisnya kondisi hutan mangrove menjadi perhatian serius, mangrove memainkan peranan penting dalam menjinakkan banjir pasang musiman atau saat air laut pasang pada musim penghujan dan pelindung wilayah pesisir,"jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Sumber Daya Alam (SDA) Bolmut Islan Tabo, SE, M.Si menjelaskan, luas hutan mangrove di Bolmut kurang lebih 1670 hektar. Dimana sebagian telah dirusak oleh para oknum yang tidak bertanggung jawab.
Untuk mencegah hal itu, SDA Pemkab Bolmut telah mengundang para Sangadi dan tokoh masyarakat untuk diberikan pemahaman tentang manfaat hutan mangrove untuk pembangunan berkelanjutan.
"Untuk menyelenggarakan pengelolaan ekosistem mangrove berkelanjutan yang merupakan bagian integral dari pengelolaan wilayah pesisir yang terpadu dengan pengelolaan daerah aliran sungai diperlukan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan sinergi lintas sektor, instansi dan lembaga,"jelas Islan.
Terpisah, Kepala Bidang Sumber Daya Alam Provinsi Sulut Ir. Robert M Senduk, MSi juga mangatakan, bahwa master plan Blue Ekonomi Sulut dengan memperhatikan kaidah lingkungan pengelolaan yang legal dan melibatkan seluruh lapisan masyarakat.
"Dengan berbagai kekayaan keanekaragaman hayati dan jasa-jasa lingkungan di Kabupaten Bolmut, sumber daya pesisir dan lautan mempunyai nilai ekonomis dan ekologis yang tinggi. Manfaatnya bisa menjamin keberlanjutan dari sumber daya tersebut, pengelolaannya harus dilakukan secara terencana dan terpadu serta mampu memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada semua stakeholder terutama masyarakat pesisir yang ada di Bolmut,”kata Senduk.(Susanto mamonto)
Bupati Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) Drs. Hi. Depri Pontoh pada kegiatan sosialisasi secara tegas mengecam penebangan hutan mangrove di pesisir laut Bolmut.
"Menipisnya kondisi hutan mangrove menjadi perhatian serius, mangrove memainkan peranan penting dalam menjinakkan banjir pasang musiman atau saat air laut pasang pada musim penghujan dan pelindung wilayah pesisir,"jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Sumber Daya Alam (SDA) Bolmut Islan Tabo, SE, M.Si menjelaskan, luas hutan mangrove di Bolmut kurang lebih 1670 hektar. Dimana sebagian telah dirusak oleh para oknum yang tidak bertanggung jawab.
Untuk mencegah hal itu, SDA Pemkab Bolmut telah mengundang para Sangadi dan tokoh masyarakat untuk diberikan pemahaman tentang manfaat hutan mangrove untuk pembangunan berkelanjutan.
"Untuk menyelenggarakan pengelolaan ekosistem mangrove berkelanjutan yang merupakan bagian integral dari pengelolaan wilayah pesisir yang terpadu dengan pengelolaan daerah aliran sungai diperlukan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan sinergi lintas sektor, instansi dan lembaga,"jelas Islan.
Terpisah, Kepala Bidang Sumber Daya Alam Provinsi Sulut Ir. Robert M Senduk, MSi juga mangatakan, bahwa master plan Blue Ekonomi Sulut dengan memperhatikan kaidah lingkungan pengelolaan yang legal dan melibatkan seluruh lapisan masyarakat.
"Dengan berbagai kekayaan keanekaragaman hayati dan jasa-jasa lingkungan di Kabupaten Bolmut, sumber daya pesisir dan lautan mempunyai nilai ekonomis dan ekologis yang tinggi. Manfaatnya bisa menjamin keberlanjutan dari sumber daya tersebut, pengelolaannya harus dilakukan secara terencana dan terpadu serta mampu memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada semua stakeholder terutama masyarakat pesisir yang ada di Bolmut,”kata Senduk.(Susanto mamonto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar