Fogging |
Boltim, KM-
Sejak Januari hingga Oktober tahun ini, sebanyak 30 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) menyerang warga Bolaang Mongondow Timur (Boltim). Kepala Dinas Kesehatan Boltim Dokter Jusnan Mokoginta, MARS saat dikonfirmasi membenarkan adanya jumlah kasus DBD tersebut.
Dikatakannya, jumlah tersebut mengalami peningkatan dari jumlah kasus DBD pada 2012 lalu.
"Data sudah ada 30 warga Boltim yang diserang virus yang mematikan ini. Jika tidak secara cepat dan tepat diatasi dapat menelan korban ini," ungkap Jusnan, baru-baru ini.
Dia mengatakan, pihaknya melalui tim gerak cepat terus melakukan upaya pemberantas penyakit menular tersebut secara ketat di Boltim.
"Ini terus kami lakukan sebab banyak warga yang positif diserang virus dengue yang dibawa nyamuk aedes agypti dan aedes albopictus. Kedua jenis nyamuk ini disebut vektor karena membawa virus dengue yang dipindahkan ke tubuh manusia," tutur Mokoginta.
Katanya, tim gerak cepat tersebut hingga kini terus turun ke lapangan sejak pekan lalu. Tim melakukan surveilans ketat di setiap desa bekerja sama dengan petugas juru pemantau jentik (Jumantik).
"Kami belum mendapat adanya ketambahan kasus. Hingga kini kami terus melakukan fogging atau mengasapan di titik rawan kasus mulai dari Kecamatan Modayag Barat, Kecamatan Modayag dan Berakhir di Kecamatan Nuangan tepatnya di Desa Jiko Molobog,"tandas Mokoginta.(timkm)
Sejak Januari hingga Oktober tahun ini, sebanyak 30 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) menyerang warga Bolaang Mongondow Timur (Boltim). Kepala Dinas Kesehatan Boltim Dokter Jusnan Mokoginta, MARS saat dikonfirmasi membenarkan adanya jumlah kasus DBD tersebut.
Dikatakannya, jumlah tersebut mengalami peningkatan dari jumlah kasus DBD pada 2012 lalu.
"Data sudah ada 30 warga Boltim yang diserang virus yang mematikan ini. Jika tidak secara cepat dan tepat diatasi dapat menelan korban ini," ungkap Jusnan, baru-baru ini.
Dia mengatakan, pihaknya melalui tim gerak cepat terus melakukan upaya pemberantas penyakit menular tersebut secara ketat di Boltim.
"Ini terus kami lakukan sebab banyak warga yang positif diserang virus dengue yang dibawa nyamuk aedes agypti dan aedes albopictus. Kedua jenis nyamuk ini disebut vektor karena membawa virus dengue yang dipindahkan ke tubuh manusia," tutur Mokoginta.
Katanya, tim gerak cepat tersebut hingga kini terus turun ke lapangan sejak pekan lalu. Tim melakukan surveilans ketat di setiap desa bekerja sama dengan petugas juru pemantau jentik (Jumantik).
"Kami belum mendapat adanya ketambahan kasus. Hingga kini kami terus melakukan fogging atau mengasapan di titik rawan kasus mulai dari Kecamatan Modayag Barat, Kecamatan Modayag dan Berakhir di Kecamatan Nuangan tepatnya di Desa Jiko Molobog,"tandas Mokoginta.(timkm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar