Manado, KM —
Walikota Manado GS Vicky Lumentut dan Wakil Walikota Manado Harley Mangindaan menerima peserta Focus Group Discussion (FGD) Proyek Percontohan Indosutri (Indonesia Sustainable Urban Transport Initiative) yang dilaksanakan Kementerian Perhubungan RI bersama German International Cooperation (GIZ) Kamis (31/10) di Hotel Aryaduta Manado.
Diawali dengan pemaparan Wawali, terkait kondisi transportasi Kota Manado serta rencana pengembangannya transportasi ramah lingkungan seperti, model transportasi air dan monorel.
Wawali berharap, dengan ditunjuknya Kota Manado, Batam dan Medan, menjadi kota percontohan proyek Indosutri, bantuan untuk pembangunan transportasi bagi masyarakat umum yang ramah lingkungan bisa terealisasi dalam waktu dekat.
Manado dipilih sebagai salah satu pilot city karena Manado dianggap sebagai salah satu kota yang memiliki perkembangan yang pesat serta pergerakan transportasinya yang tinggi. Banyak upaya yang dilakukan Pemkot Manado untuk menekan kemacetan.
“Untuk itu ada upaya Walikota untuk memberikan sentuhan di daerah aliran sungai Tondano hingga mendapat bantuan dari JICA untuk merevitalisasi DAS Tondano. Terkait dengan itu mungkin yang menjadi skala prioritas dalam pembangunan transportasi massal ramah lingkungan di Manado adalah transportasi air,”terang Wawali yang juga ketua Forum Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Kota Manado.
Perwakilan GIZ Andrea Henkel dan Achmad Zacky Ambadar, mengatakan jika memang kebutuhan transportasi ramah lingkungan itu sesuai perencanaan dan kebutuhan prioritas daerah, pasti GIZ akan dorong.
“Organisasi GIZ yang bekerjasama dengan pemerintah Jerman pasti akan mendorong transportasi air seperti yang menjadi skala prioritas. Bantuan kami ada empat hal yakni, bantuan saran, teknis untuk menjadi masukan ke kemenhub bagi kota percontohan, capacity building dan pendampingan studi input berdasarkan keahlian. Sekali lagi, untuk transportasi air di Kota Manado tentunya didorong. Mudah-mudahan kami GIZ, bisa gandeng donor lain untuk investasi di Kota Manado dalam bidang transportasi ramah lingkungan,”pungkas Ambadar.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Kementerian Keuangan RI Irfa Amri PhD, Kepala Biro Perencanaan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI Albert Simorangkir, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Sumatera Utara (Sumut) dan Kepulauan Riau, serta Kepala Dishub Kota Manado, Medan dan Batam.(jan torindatu)
Walikota Manado GS Vicky Lumentut dan Wakil Walikota Manado Harley Mangindaan menerima peserta Focus Group Discussion (FGD) Proyek Percontohan Indosutri (Indonesia Sustainable Urban Transport Initiative) yang dilaksanakan Kementerian Perhubungan RI bersama German International Cooperation (GIZ) Kamis (31/10) di Hotel Aryaduta Manado.
Diawali dengan pemaparan Wawali, terkait kondisi transportasi Kota Manado serta rencana pengembangannya transportasi ramah lingkungan seperti, model transportasi air dan monorel.
Wawali berharap, dengan ditunjuknya Kota Manado, Batam dan Medan, menjadi kota percontohan proyek Indosutri, bantuan untuk pembangunan transportasi bagi masyarakat umum yang ramah lingkungan bisa terealisasi dalam waktu dekat.
Manado dipilih sebagai salah satu pilot city karena Manado dianggap sebagai salah satu kota yang memiliki perkembangan yang pesat serta pergerakan transportasinya yang tinggi. Banyak upaya yang dilakukan Pemkot Manado untuk menekan kemacetan.
“Untuk itu ada upaya Walikota untuk memberikan sentuhan di daerah aliran sungai Tondano hingga mendapat bantuan dari JICA untuk merevitalisasi DAS Tondano. Terkait dengan itu mungkin yang menjadi skala prioritas dalam pembangunan transportasi massal ramah lingkungan di Manado adalah transportasi air,”terang Wawali yang juga ketua Forum Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Kota Manado.
Perwakilan GIZ Andrea Henkel dan Achmad Zacky Ambadar, mengatakan jika memang kebutuhan transportasi ramah lingkungan itu sesuai perencanaan dan kebutuhan prioritas daerah, pasti GIZ akan dorong.
“Organisasi GIZ yang bekerjasama dengan pemerintah Jerman pasti akan mendorong transportasi air seperti yang menjadi skala prioritas. Bantuan kami ada empat hal yakni, bantuan saran, teknis untuk menjadi masukan ke kemenhub bagi kota percontohan, capacity building dan pendampingan studi input berdasarkan keahlian. Sekali lagi, untuk transportasi air di Kota Manado tentunya didorong. Mudah-mudahan kami GIZ, bisa gandeng donor lain untuk investasi di Kota Manado dalam bidang transportasi ramah lingkungan,”pungkas Ambadar.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Kementerian Keuangan RI Irfa Amri PhD, Kepala Biro Perencanaan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI Albert Simorangkir, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Sumatera Utara (Sumut) dan Kepulauan Riau, serta Kepala Dishub Kota Manado, Medan dan Batam.(jan torindatu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar