Terkait Pelaksanaan Ujian CPNS
Tondano, KM -
Tenaga Honorer Daerah (Honda) kategori dua (K2) di Minahasa masih bingung apakah mereka akan mengikuti seleksi pengangkatan CPNS. Pasalnya, waktu pelaksanaan seleksi CPNS melalui jalur honorer akan dilangsungkan pada 3 November mendatang, namun sampai saat ini honda K2 tersebut belum memiliki kartu ujian CPNS.
Seperti diketahui, Badan Kepegawaian Nasional (BKD) dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) telah bersedia mengakomodir 453 tenaga honorer K2 yang diusulkan ditambah 190 tenaga honorer yang diusulkan tahap kedua untuk mengikuti seleksi pengangkatan CPNS.
Eby salah satu Honda K2 kepada harian ini mengatakan, walau dirinya telah mendengar kabar terakomodirnya para honorer atas perjungan Pemkab di Kemepan-RB pada waktu yang lalu, namun mereka belum yakin dan mengetahui apakah namanya masuk dalam daftar atau tidak.
"Kami telah mendengar kabar bahwa tenaga honorer K2 dari Minahasa yang diusulkan tambahan oleh Pemkab akan mengikuti ujian CPNS, namun belum mengetahui secara rinci bagaimana mekanismenya dan belum melihat secara langsung nama saya dalam daftar peserta tes. Bahkan sampai saat ini pihak BKD Minahasa belum mengumumkan nama-nama yang nantinya akan mengikuti ujian CPNS lewat jalur honorer," ujar sumber, yang masuk dalam daftar 190 nama tambahan ini.
Akan hal tersebut, DPRD Minahasa mendesak Pemkab Minahasa untuk secepatnya dapat mempublikasikan nama-nama honda K2 yang nantinya akan mengikuti ujian CPNS.
Ketua Komisi I DPRD Minahasa, Febry Suoth mengatakan, Pemkab Minahasa, dalam hal ini Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah (BKDD) Minahasa untuk segera mengumumkan daftar nama peserta seleksi CPNS tersebut.Menurutnya perjuangan di Jakarta memang telah berhasil, namun peserta masih bingung karena nama-nama mereka belum diumumkan.
"Daftar nama ini penting diumumkan karrena pelaksanaan seleksi tidak lama lagi. Daftar nama ini akan menjadi patokan bagi peserta untuk melihat namanya. Jangan sampai tenaga honorer K2 bingung karena tidak mengetahui apakah nama mereka benar-benar terdaftar sebagai peserta tes atau tidak," ujarnya.(fernandokembuan)
Tenaga Honorer Daerah (Honda) kategori dua (K2) di Minahasa masih bingung apakah mereka akan mengikuti seleksi pengangkatan CPNS. Pasalnya, waktu pelaksanaan seleksi CPNS melalui jalur honorer akan dilangsungkan pada 3 November mendatang, namun sampai saat ini honda K2 tersebut belum memiliki kartu ujian CPNS.
Seperti diketahui, Badan Kepegawaian Nasional (BKD) dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) telah bersedia mengakomodir 453 tenaga honorer K2 yang diusulkan ditambah 190 tenaga honorer yang diusulkan tahap kedua untuk mengikuti seleksi pengangkatan CPNS.
Eby salah satu Honda K2 kepada harian ini mengatakan, walau dirinya telah mendengar kabar terakomodirnya para honorer atas perjungan Pemkab di Kemepan-RB pada waktu yang lalu, namun mereka belum yakin dan mengetahui apakah namanya masuk dalam daftar atau tidak.
"Kami telah mendengar kabar bahwa tenaga honorer K2 dari Minahasa yang diusulkan tambahan oleh Pemkab akan mengikuti ujian CPNS, namun belum mengetahui secara rinci bagaimana mekanismenya dan belum melihat secara langsung nama saya dalam daftar peserta tes. Bahkan sampai saat ini pihak BKD Minahasa belum mengumumkan nama-nama yang nantinya akan mengikuti ujian CPNS lewat jalur honorer," ujar sumber, yang masuk dalam daftar 190 nama tambahan ini.
Akan hal tersebut, DPRD Minahasa mendesak Pemkab Minahasa untuk secepatnya dapat mempublikasikan nama-nama honda K2 yang nantinya akan mengikuti ujian CPNS.
Ketua Komisi I DPRD Minahasa, Febry Suoth mengatakan, Pemkab Minahasa, dalam hal ini Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah (BKDD) Minahasa untuk segera mengumumkan daftar nama peserta seleksi CPNS tersebut.Menurutnya perjuangan di Jakarta memang telah berhasil, namun peserta masih bingung karena nama-nama mereka belum diumumkan.
"Daftar nama ini penting diumumkan karrena pelaksanaan seleksi tidak lama lagi. Daftar nama ini akan menjadi patokan bagi peserta untuk melihat namanya. Jangan sampai tenaga honorer K2 bingung karena tidak mengetahui apakah nama mereka benar-benar terdaftar sebagai peserta tes atau tidak," ujarnya.(fernandokembuan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar