no klik kanan

Rabu, 23 Oktober 2013

SBY: Saatnya Saya Hadapi Anas!

Jakarta, KM
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terlihat geram dengan ulah Anas Urbaningrum beberapa tahun terakhir ini. Itu tersirat dari SMS yang dikirim SBY ke jajaran petinggi Partai Demokrat (PD). “Saatnya saya hadapi tindakan yang telah melampui batasnya itu,” tulis SBY dalam SMS nya, yang belakangan bocor ke pendukung Anas.
Jubir Ormas Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) bentukan Anas, Ma'mun Murod Al-Barbasy mengaku mendapatkan SMS itu. "Jadi total SMS itu ada 10 poin. Saya dapat itu," kata Ma'mun kepada wartawan di lokasi konpers PPI di Bakso Lapangan Tembak, Senayan, Jakarta, Rabu (23/10).
Ma'mun mengaku mendapat SMS itu dari salah seorang petinggi nasional. Dia tak mau mengungkap sumbernya. "Adalah seorang petinggi nasional," ujarnya. Dari 10 poin SMS SBY yang didapatnya, Ma'mun memposting satu poin dari SMS itu ke akun facebooknya.
Berikut isi SMS SBY poin nomor 4: Jahat sekali. Luar biasa. Sebenarnya saya tidak ingin melihat ke belakang. Tetapi, pihak Anas terus-menerus menyerang dan menghantam saya dan Partai Demokrat. Setelah hampir tiga tahun saya mengalah dan diam, saatnya untuk saya hadapi tindakan yang telah melampui batasnya itu. Partai Demokrat atas kerja keras kita baru saja mulai bangkit. Karena perilaku sejumlah kader, termasuk Anas, partai kita sempat melorot tajam dan hancur. Kalau gerakan penghancuran Partai Demokrat dan SBY terus mereka lancarkan, para kader seluruh Indonesia akan sangat dirugikan. Sebagai unsur pimpinan partai kita harus menyelamatkan partai kita, termasuk nasib dan masa depan jutaan kader dan anggota PD di seluruh Indonesia.
Waketum PD Max Sopacua menyebut SMS yang dibocorkan tidak benar. "Nggak betul itu, dia ngarang aja," kata Max saat dihubungi, Rabu (23/10).
Max membantah ada isi SMS yang mengatakan SBY akan membalas serangan Anas. Namun, sayangnya, Max tak mau membuka isi SMS itu.
"Itu tidak terlalu urgent, hanya untuk kader," ujarnya. Max menegaskan SBY tak berkepentingan untuk membalas serangan Anas. Untuk kasus hukum yang menjerat Anas, SBY sudah menyerahkan ke penegak hukum. "Pak SBY sudah katakan biarlah hukum yang memproses," ujarnya.
Mengenai si pembocor isi SMS, Max memiliki penilaian sendiri. Dia menilai Ma'mud sebagai orang ekstrim. "Kalau Ma'mun Murod itu udah lebih ekstrim dari Anas," tuturnya.
Terpisah, politikus PD Ruhut Sitompul tak percaya SMS yang dibocorkan loyalis Anas Urbaningrum benar-benar dari Ketua Umum PD SBY. Dia yakin itu manuver anggota ormas PPI besutan Anas yang bagi Ruhut hanya menunggu waktu sebelum hilang ditelan waktu.
"Nggak ada itu SMS dari SBY, ge-er saja mereka. Udah bilang dari siapa petingginya yang bocorin dan lengkapnya," kata Ruhut.
Ruhut melihat PPI yang didirikan eks Ketum PD tersebut sedang hobi cari panggung. Kemarin baru saja membuat isu penjemputan Prof Subur Budhisantoso oleh BIN.
"Mereka kan jago gitu-gitu, lihat saja kemarin penjemputan Prof Subur, nyatanya mencla-mencle, kita sih ketawa aja," katanya.
Dia menyarankan ormas PPI jangan bermanuver mencari panggung. Karena Ruhut menduga tak lama lagi Anas ditahan.
"Dia pikir manuver begitu supaya Anas nggak dipenjara, padahal kalau pemberkasan selesai ditahan dia. Udah gitu Anas dipenjara, PPI habis," tandasnya.
Diberitakan kemarin, SBY mengingatkan internal PD agar tetap solid menjawab serangan Anas.
SBY diketahui mengirimkan SMS ke jajaran pengurus inti PD. Mereka yang menerima SMS adalah Ketua Harian Syarief Hasan, Ketua Dewan Pembina EE Mangindaan, Ketua Dewan Kehormatan Amir Syamsuddin, Direktur Eksekutif Toto Riyanto, Sekjen Edhie Baskoro Yudhoyono, dan 5 wakil ketua umum PD.
Disebut-sebut, ada 8 poin dalam sms itu yang menyatakan kegeraman SBY atas serangan Anas. SBY tak akan tinggal diam atas serangan Anas.
SBY juga disebut meminta Dewan Kehormatan PD untuk memeriksa kader-kader PD yang menjadi bagian ormas bentukan Anas, Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI). Jika ditemukan pelanggaran, SBY meminta mereka diberi sanksi.
Waketum PD Max Sopacua membenarkan ada SMS yang dikirim SBY. Namun dia tak menjelaskan detail isi SMS tersebut. "Cuma peringatan untuk kita aja, pengurus partai," kata Max.(dtc/vvn)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar