Ikut Pameran Dagang Internasional
Lynda Watania |
Manado, KM-
Tiga Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), masing-masing Biro Ekonomi, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) serta Dinas Perkebunan Pemprov Sulut, belum lama ini mengikuti pameran dagang intenasional di Marseille Prancis.
Di pameran tersebut, tiga SKPD ini membawa 10 komoditi ekspor unggulan dan potensial seperti tepung kepala, pala, cengkih, kayu manis bersama turunannya. Hasilnya, kabar gembira menyambut para srikandi Pemprov Sulut ini di pameran dagang internasional.
“Disana (Prancis,red) mereka sangat tertarik dengan komoditi pala dan kelapa dan kayu manis,”ujar Kepala Biro Ekonomi Lynda Watania, Senin (21/10) di ruang kerjanya.
Watania menjelaskan, selain mengikuti pameran, pihaknya juga melakukan misi dagang dengan Kadin Paka.
“Kadin Paka itu seperti provinsi yang membawahi beberapa kota, kami presentasikan perkebunan, perdagangan, ekonomi dan pariwisata, dan mereka tertarik,”ucapnya.
Senada dengan Watania, Kepala Disperindag Sulut, Olvie Atteng mengatakan, pertemuan yang mereka lakukan bersama Kadis Paka akan ditindaklanjuti ke hubungan kerja apa yang akan jalin antara Sulawesi Utara dengan Kadin Paka di Prancis.
“Itu nanti pertengahan November mereka putuskan. Namun sebelum itu, kita harus kirimkan diskripsi komoditi kita dari Sulut,”jelas Atteng.
Atteng juga menjelaskan, pihak Kadin Paka juga meminta mengirim kadar yang ada di dalam komoditi unggulan, misalnya kelapa, kopra kadarnya berapa, begitu juga dengan pala.
“Nanti tanggal 17 November mendatang akan masuk dalam tahap pembahasan dan diputuskan. Ini ada dua kemungkinan, mereka yang datang atau kita yang kesana,”paparnya.
Atteng menuturkan, disini juga akan dilihat potensi apakah mereka yang akan import kesini atau kita yang akan ekspor kesana dalam bentuk row atau sudah diolah.
“Kami berharap ada produk yang sudah diolah yang dikirim, ini juga ada kaitannya dengan industri pengolahan dan berkaitan dengan KEK (Kawasan Ekonomi Khusus), dan kita ada KEK disini. Kan KEK itu ada tiga sektor bisnis, yakni ikan, kepala dan turunannya serta logistik. Bukan main kalau disini dibangun pabrik bumbu. Masuk di KEK lah dia. Jadi seperti itulah penjajakan kita disana,”tandas Atteng.(donal taliwongso)
Tiga Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), masing-masing Biro Ekonomi, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) serta Dinas Perkebunan Pemprov Sulut, belum lama ini mengikuti pameran dagang intenasional di Marseille Prancis.
Di pameran tersebut, tiga SKPD ini membawa 10 komoditi ekspor unggulan dan potensial seperti tepung kepala, pala, cengkih, kayu manis bersama turunannya. Hasilnya, kabar gembira menyambut para srikandi Pemprov Sulut ini di pameran dagang internasional.
“Disana (Prancis,red) mereka sangat tertarik dengan komoditi pala dan kelapa dan kayu manis,”ujar Kepala Biro Ekonomi Lynda Watania, Senin (21/10) di ruang kerjanya.
Watania menjelaskan, selain mengikuti pameran, pihaknya juga melakukan misi dagang dengan Kadin Paka.
“Kadin Paka itu seperti provinsi yang membawahi beberapa kota, kami presentasikan perkebunan, perdagangan, ekonomi dan pariwisata, dan mereka tertarik,”ucapnya.
Senada dengan Watania, Kepala Disperindag Sulut, Olvie Atteng mengatakan, pertemuan yang mereka lakukan bersama Kadis Paka akan ditindaklanjuti ke hubungan kerja apa yang akan jalin antara Sulawesi Utara dengan Kadin Paka di Prancis.
“Itu nanti pertengahan November mereka putuskan. Namun sebelum itu, kita harus kirimkan diskripsi komoditi kita dari Sulut,”jelas Atteng.
Atteng juga menjelaskan, pihak Kadin Paka juga meminta mengirim kadar yang ada di dalam komoditi unggulan, misalnya kelapa, kopra kadarnya berapa, begitu juga dengan pala.
“Nanti tanggal 17 November mendatang akan masuk dalam tahap pembahasan dan diputuskan. Ini ada dua kemungkinan, mereka yang datang atau kita yang kesana,”paparnya.
Atteng menuturkan, disini juga akan dilihat potensi apakah mereka yang akan import kesini atau kita yang akan ekspor kesana dalam bentuk row atau sudah diolah.
“Kami berharap ada produk yang sudah diolah yang dikirim, ini juga ada kaitannya dengan industri pengolahan dan berkaitan dengan KEK (Kawasan Ekonomi Khusus), dan kita ada KEK disini. Kan KEK itu ada tiga sektor bisnis, yakni ikan, kepala dan turunannya serta logistik. Bukan main kalau disini dibangun pabrik bumbu. Masuk di KEK lah dia. Jadi seperti itulah penjajakan kita disana,”tandas Atteng.(donal taliwongso)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar